KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI NON VERBAL KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI NON VERBAL - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI NON VERBAL

Kelebihan komunikasi nonverbal
Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal  ketimbang pesan verbal.

Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari  penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki  kesahihan ( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan.

Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi metakomunikatif  artinya memberikan informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna  pesan.

Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien  dibandingkan dengan pesan verbal. Karena pesan non verbal tidak harus  berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.
  • Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.
  • Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan  verbal.
  • Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi  interpersonal.
  • Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, dan aksentuasi.
Kekurangan komunikasi nonverbal
Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau  terstruktur sehingga sulit dipelajari. Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat melakukan perilaku  nonverbal sulit dijelaskan. Baca Juga : Pendahuluan-facebook


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d