Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga 08 Desember 2019 - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

Postingan

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

KISAH PEMUDA MENCARI TUHAN

Pada suatu masa, hidup seorang pemuda yang hidupnya senang menuntut ilmu, mempelajari agama pada syekh-syekh terkenal dan sering mendatangi ‘ulama-ulama yang sangat alim, seberapapun jauhnya jarak rumah orang alim itu. Karena kecerdasannya, semua guru-guru pemuda ini mengaguminya, beberapa bidang ilmu agama yang berat dapat dikuasainya dengan sempurna. Dan Kitab-kitab tulisan para Ulama-ulama pendahulupun telah ia hapal. Dalam puncak pembelajarannya, tiba-tiba si pemuda mendatangi salah satu gurunya yang paling ia hormati, menyampaikan satu urusan yang terganjal di hatinya dan ingin merealisasikannya: Bertemu Tuhan ! “Saya mau mencari-Nya. Saya mau bertemu dengan-Nya, bukan dalam arti kiasan, tapi yang sedzahirnya. Izinkan saya pergi mencari-Nya”. Syech gurunya yang menyadari siapa yang dihadapinya langsung mengizinkannya, dan berdo’a semoga selamat dalam perjalannya dan kembali dengan berita yang menggembirakan. Singkat cerita si Pemuda memulai perjalanan panja

DIRI SEBENAR DIRI

Berkatalah Arifbillah: DIRI SEBENAR DIRI itu ialah : BADAN AKAL ROH SIRR (rahasia) NUR (cahaya) HAKIKAT (Zat yang Mutlak) DIRI TERPERI itu ialah : DIRI yg mengikut segala perintah yaitu SIFAT ADAM (sifat kita). Yang senantiasa mengikut segala perintah daripada yang sebenar-benar DIRI yaitu ZAT MUTLAK. DIRI TERDIRI itu ialah : Antara ZAT dengan SIFAT antara ALLAH dan MUHAMMAD SIFAT berdiri pada ZAT walaupun berlainan tapi tidak bersalahan, tiada yg lain melainkan DIA jua. Inilah yg wajib kita NAFIKAN, ibarat CAHAYA MATAHARI daripada MATAHARI. Tapi bukanlah CAHAYA itu MATAHARI, atau MATAHARI itu CAHAYA, jadi kita itu ibarat sandaran DIA saja. Inilah yg dikatakan tidak BERCERAI dan tidak pula BERSEKUTU. dalam NAFI ada mengandung ISBAT. DIRI TAJALLI itu ialah : DIRI yg senantiasa hadir didalam PENGLIHATAN kita (marifat kita) Disinilah kita membuat PENGAKUAN, dengan sebenar-benar PENGAKUAN, bahwa ALLAH itu : seZAT, seSIFAT, seASM

SIBUK SOAL BICARA TUHAN TAPI LUPA MAKHLUK CIPTAANNYA

Ketika engkau membenci seseorang, apakah engkau benar-benar memahami siapa yang engkau benci dan kenapa engkau membencinya? Hanya karena informasi sepihak engkau mudah sekali mengaktifkan rasa kebencian di dalam dirimu. Sebagaimana dua sisi mata uang, seseorang mempunyai banyak sisi. Jika engkau baru mendapatkan pengetahuan tentang seseorang dari satu sisi saja, bukan berarti kamu sudah mengetahui semua sisi dirinya sepenuhnya. Tahanlah kebencianmu, tahanlah penilaianmu. Berikan kesempatan pada hal-hal yang belum engkau ketahui. Agar tidak tertutup mata bathinmu karena egomu yang merasa tahu. Dan engkau harus tahu, energi kebencian itu luar biasa dia akan sangat menguras daya ruhanimu. Orang yang termakan ego kebenciannya sendiri akan terus menerus memproduksi pikiran kebencian dan semakin menderita oleh karena pikiran-pikiran didalam jiwanya, apapun yang dilakukan orang lain yang dibenci akan selalu salah, dunia terasa gelap dan kemarahan semakin memakan pikiran dan jiwanya, di

EGO BISA MENEMPEL DIMANA SAJA

Saat ini banyak manusia yang mempertuhankan egonya masing-masing, ego adalah nafsu jahat cenderung kepada sifat pembenci pemarah pendendam dll yang bersifat negatif. Ego bisa menempel dimana saja, saat ego menempel pada “sesuatu” maka sesuatu itupun akan menjelma menjadi tuhan atau berhala yang baru. Jika ego menempel pada uang dan harta benda maka tuhan yang dipuja adalah uang dan harta benda. Jika ego menempel pada pangkat dan jabatan maka tuhan yang dipuja adalah pangkat dan jabatan. Jika ego menempel pada agama maka tuhan yang dipuja adalah agama. Jika ego menempel pada aliran dan kelompok maka tuhan yang dipuja adalah aliran dan kelompoknya. Jika ego ini dihina maka dia akan bangkit dan membela egonya, ego tidak ingin mati karena dia ingin menjadi tuhan yang bisa hidup abadi didalam jiwa jiwa manusia. Jika ada yang mengancam ego maka ego akan bereaksi dengan amat keras karena ego ingin hidup selamanya dan tak pernah ingin mati. Sedikit saja ancaman bagi sang ego maka di

AGAMA DIMASA DEPAN

Agama Dimasa Depan Kehidupan saat ini adalah kehidupan yang serba kompleks, banyak sekali nilai-nilai agama yang dipertaruhkan demi kekuasaan, arogansi mayoritas, dan kepentingan-kepentingan kelompok yang sempit, disamping itu, agama juga punya sebuah tantangan hebat dari realitas yang terjadi saat ini, mampukah agama menjadi solusi terhadap berbagai masalah persoalan ummat manusia saat ini? Persoalan memudarnya kasih sayang diantara sesama manusia, pertikaian antar kelompok, merebaknya kekerasan, merebaknya intoleransi antar agama dan antar golongan, antara mayoritas dan minoritas, tragedi kemanusiaan yang terjadi dimana-mana, pembantaian umat manusia hanya demi ideologi kepentingan kelompok dan kekuasaan seperti yang terjadi di suriah, afganistan, rohingnya, thailand selatan, dll. Ketika agama tidak bisa menyelesaikan semua persoalan-persoalan ini, salahkah ketika agama harus ditinggalkan oleh penganutnya? Dan apa fungsi dan gunanya agama kalau tidak bisa menyelesaik

WEJANGAN GURU SUFI

Wejangan Guru Sufi Seorang murid bertanya pada gurunya. Murid : Guru berilah nasehat tentang amalan yang terbaik untuk kami. Guru Sufi : Amalan yang terbaik untukmu adalah menurut tingkat dirimu. Jika engkau seorang penakut, amalan terbaikmu adalah berkata benar di hadapan penguasa yang zalim atau berjalan di jalan Allah. Jika dirimu mempunyai dendam dan teraniaya, amalan terbaikmu adalah memaafkan dan menjalin silaturrahmi. Jika engkau anak durhaka, sebaik-baik amalan perbuatanmu adalah berbakti kepada kedua orang-tua dan jika kedua orang tuamu wafat selalu mendo’akan mereka. Jika dirimu senang bertengkar dan berdebat, amalan yang terbaik bagimu adalah tawadlu dan mengurangi bicara. Jika engkau tamak dan bakhil, amalan terbaikmu adalah menjadi seorang dermawan dan selalu bersedekah. Baca Juga :  Agama-dimasa-depan Jika dirimu pemalas, amalan yang terbaik bagimu adalah shalat di awal waktu dan tidak meninggalkan shalat malam. Jika engkau suka be