Bangunan kenabian, kerasulan, kewalian, makrifatullah, dan mahabbah, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, berdiri kokoh di atas fondasi kesabaran (menahan dan mengendalikan diri) orang yang berada pada maqam tersebut dalam menghadapi sebuah bala’ atau ujian. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengilustrasikan maqam spiritual sebagai bangunan yang juga memiliki struktur dan unsur-unsur yang membentuknya. Syekh Abdul Qadir menyebut ujian atau bala sebagai fondasi (spiritual) utama dalam sebuah bangunan kebaikan. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, tanpa fondasi sebuah bangunan fisik tidak akan dapat berdiri. Kalau pun berhasil juga berdiri, pendirian bangunan fisik tanpa fondasi tersebut akan sangat rapuh dan lemah. Hal yang sama juga terjadi pada sebuah bangunan spiritual. Bangunan kenabian, kerasulan, kewalian, makrifatullah, dan mahabbah, kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, berdiri kokoh di atas fondasi kesabaran (menahan dan mengendalikan diri) orang yang berada pada maqam tersebut da