SECARA OBYEKTIF ANDA HARUS MEMBUAT PENILAIAN DIRI SENDIRI SECARA OBYEKTIF ANDA HARUS MEMBUAT PENILAIAN DIRI SENDIRI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

SECARA OBYEKTIF ANDA HARUS MEMBUAT PENILAIAN DIRI SENDIRI

Apabila ingin sukses dan menjadi orang nomor satu di lingkungan pekerjaan, anda harus megetahui terlebih dahulu kapabilitas dan kemampuan diri sendiri. Melalui pengetahuan terhadap kapasitas diri, anda secara otomatis dapat mengepakkan sayap karier dengan mudah. Selain hal tersebut, anda juga perlu memberikan penilain pada diri sendiri secara objektif.

Penilaian diri secara objektif  tidak dapat hanya dilakukan terhadap posisi atau jabatan pekerjaan anda. Anda juga dapat melakukannya ketika melakukan evaluasi diri. Saat mengevaluasi diri sendiri, anda akan mengetahui sejauh mana kapasitas, kekurangan, dan kelebihan pada diri anda. Dengan demikian, anda dapat melakukan langkah selanjutnya untuk mengoptimalkan kelebihan serta berupaya memperbaiki kekurangan diri.

Berpikir positif adalah hal yang dapat mencurahkan perhatian anda untuk berkembang.
Memberikan penilaian secara objektif terhadap perilaku, kegagalan, kesuksesan, atau dampak dari pekerjaan secara tidak langsung dapat memberikan anda kesempatn untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan di dalam pekerjaan sangat bergantung pada sejauh mana anda menjalankan kewajiban yang diberikan.
Memberikan penilaian secara objektif merupakan langkah untuk membuka peluang kesuksesan dari evaluasi yang terus anda lakukan. Memberikan penilaian objektif ialah menghilangkan pikiran-pikiran buruk dan menggantinya dengan berpikir positif. Sebab, hal tersebut akan membantu merealisasikan aspirasi anda. Adapun mempertahankan pikiran negative hanya akan menghentikan langkah anda. Membuang pikiran negatif termasuk di dalamnya membuang prasangka buruk dan perkataan negatif yang berasal dari orang lain.

Melalui penilaian diri, secara tidak langsung anda membantu memecahkan masalah pribadi yang rumit, terutama berkaitan dengan pekerjaan. Jika mengacu pada kajian psikologi, penilaian diri atau self assessment merupakan sebuah teknik penilaian yang dilakukan oleh diri sendiri dalam menggalai, menemukan, dan mengemukakan atau mencatat kekurangan dan kelebihan pada diri sendiri. Self assessment  ini bermanfaat dapat membantu seseorang yang menghendaki karirernya melejit atau meningkat.

Much. Tajuddin W.M. menyatakan bahwa penilaian kinerja atau (performance appraisal) ialah sisitem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja sering kali menjadi aktivitas yang kurang disukai, bertendensi negative, serta dianggap tidak memerlukan keahlian. Dalam kenyataannya, beberapa manajer mungkin meniadakan penilaian kinerja jika merasa tidak butuh memberikan umpan balik, mendorong perbaikan kinerja, membuat keputusan yang valid, menyampaikan alasan pemberhentian, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan, serta mempertahankan keputusan terkait karyawan.

Penilaian kinerja memiliki banyak kegunaan. Setelah penilaian terhadap diri sendiri dilaukan secara objektif, hal tersebut tidak boleh hanya didiamkan. Dibutuhkan langkah nyata untuk memperbaiki hasil evaluasi dan efisisensi kerja di tengah –tengah persaingan yang semakin sengit. Bagi individu yang menginginkan perbaikan kinerja dan menjadi nomor satu di lingkungan pekerjaan, memberikan penilaian atau performance appraisal merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kapasitas kerja. Metode yang biasa digunakan di setiap perusahaan dapat pula diterapkan dalam mengevaluasi diri sendiri. Dengan menerapkan metode tersebut, performa anda akan menjadi lebih baik. Selain itu, kualitas kerja anda semakin aktif, kreatif, dan produktif.

Beberapa langkah untuk memberikan penilaian atau evaluasi diri sendiri secara objektif dapat dilakukan dengan mengidentifikasi sasaran kinerja, tujuan realistis yang bisa dicapai, ekspektasi kinerja, pemetaan kriteria sukses dan tidaknya, serta menuliskan langkah konkret atau rekomendasi yang dapat dilakukan.

Evaluasi diri secara objektif dapat pula dilakukan dengan menggunakan metode tes psikometri atau disebut juga analisis The Mind Style Questionnaire (MSQ). Tess psikometri ini menjelaskan kuesioner kepribadian. Dalam hal ini, kepribadian merupakan kunci sukses seseorang dalam berkarier. Adapun dalam keyakinan banyak orang, kepribadian adapat dimaksimalkan menjadi sesuatu yang positif.

Kepribadian dalam metode tes psikometri biasanya diukur dengan menggunakan kuesioner penilaian diri. Kuesioner ini adalah tes yang secara langsung menanyakan aspek-aspek kepribadian anda, mengukur kemampuan menghadapi tekanan secara konsisten dan objektif, cara menghadapi orang lain, serta sikap dan perilaku anda secara umum. Kepribadian diasumsikan mempengaruhi anda dalam memberikan respons berupa sikap terhadap orang lain.

Penilaian kepribadian menggunakan metode tes psikometri tentu tidak dapat dilakukan sendiri. Sebab, anda membutuhkan pendamping dari seorang psikologi. Satu hal yang pasti, apabila anda menghendaki peningkatan signifikan di lingkungan pekerjaan, penilaian secara objektif sangat diperlukan dan bahkan bisa dikatakan wajib hukumnya. Langkah ini dapat dilakukan setiap malam menjelang tidur. Evaluasi diri sebelum beristirahat di malam hari merupakan langkah konkret untuk menenangkan sekaligus memperbaharui pikiran dan tenaga pada keesokan harinya. Baca juga MEMBANGUN KOMUNIKASI MULTI DEMENSI


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d