KOMUNIKASI NON VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

KOMUNIKASI NON VERBAL

Bahasa non verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering  digunakan dalam presentasi, dimana penyampaiannya bukan dengan kata-kata  ataupun suara tetapi melalui gerakan-gerakan anggota tubuh yang sering  dikenal dengan istilah bahasa isyarat atau body language. Selain itu juga,  penggunaan bahasa non verbal dapat melalui kontak mata, penggunaan objek  seperti pakaian, potongan rambut, dan penggunaan simbol-simbol.

Komunikasi Non Verbal memiliki beberapa pengertian, antara lain merupakan  sebuah proses interaksi sosial antara dua atau lebih individu yang mencoba  saling mempengaruhi dalam hal ide, sikap, pengetahuan, dan tingkah laku.

Selain itu komunikasi juga di definisikan sebagai proses memberitahukan dan menyebarkan pikiran-pikiran, nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah  partisipasi, agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama.

Para ahli di bidang komunikasi non verbal biasanya menggunakan  definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan  komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat  dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan  kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi  nonverbal. Komunikasi non verbal juga berbeda dengan komunikasi bawah  sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

Sejak lahir hingga akhir hayat manusia, komunikasi non verbal merupakan  sistem simbol yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bayi mulai  memahami kata-kata ketika umur 6 bulan, akan tetapi sebelum usia tersebut  sebenarnya ia sudah mengerti komunikasi non verbal. Walaupun komunikasi  nonverbal bersifat omnipresent (ada di mana-mana) namun ia merupakan resep  penting dalam interaksi manusia.

Komunikasi nonverbal adalah cara dasar untuk menyatakan apa yang dipikirkan  dan dirasa seseorang. Untuk itu, ada beberapa penggunaan tindakan non  verbal yang penting untuk disebutkan, yaitu :

Mengartikan Keadaan Internal

Komunikasi non verbal merupakan media untuk mengekspresikan emosi dan juga informasi yang spesifik.Seperti yang dikatakan Morreale, Spitzberg dan  Barge bahwa “Manusia menggunakan pesan non verbal untuk menjelaskan keadaan  sosial dan emosi dari hubungan dan interaksi.

Menciptakan Kesan

Komunikasi non verbal penting karena dapat menciptakan kesan. Misalnya  dengan memperhatikan penampilan ketika hendak melakukan sesuatu, seperti  hendak wawancara atau kencan penting dan lain-lain. Dan bagaimana cara kita  menilai orang dari warna kulit, usia, gender, ekspresi wajah, cara  berpakaian dan aksen dan bahkan cara berjabat tangan adalah salah satu  peran penting dari komunikasi nonverbal dalam menciptakan kesan.

Mengatur Interaksi

Tindakan non verbal baik disengaja atau pun tidak dapat memberikan petunjuk  mengenai percakapan kita yakni tentang bagaimana seseorang memulai  percakapan dan mengakhiri pembicaraan atau bagaimana urutan atau giliran  berbicara dan bagaimana seseorang dapat memiliki kesempatan berbicara dan  lain sebagainya.

Komunikasi non verbal meliputi semua stimulus non verbal dalam sebuah  situasi komunikasi yang dihasilkan, baik oleh sumbernya maupun penggunanya  dalam lingkungan dan yang memiliki nilai pesan yang potensial untuk menjadi  sumber atau penerima. Adapun batasan, proses serta peranannya dapat  disederhanakan sebagai berikut:

Pesan yang disengaja dan yang tidak disengaja

Terkadang kita mengirimkan pesan non verbal secara tidak sengaja, misalnya :mengerutkan dahi karena silaunya matahari, mungkin membuat seseorang salah  mengerti bahwa anda marah.

Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Komunikasi non verbal merupakan aktivitas multidimensi artinya komunikasi  non verbal tidak terjadi sendiri, namun biasanya dengan pesan verbal,  misalnya tindakan menggeleng disertai dengan kata-kata tidak dan lain  sebagainya.

Karena pembelajaran komunikasi non verbal sudah menjadi bagian dari “budaya  popular” maka akan dibahas beberapa masalah penting dan konsep yang  potensial tentang komunikasi non verbal ini, Yaitu:

Komunikasi Nonverbal dapat Bersifat Ambigu.
Terkait dengan pesan yang disengaja dan tidak disengaja, kita perlu  menyadari bahwa komunikasi nonverbal dapat memiliki derajat ambiguitas – bermakna ganda- dimana tindakan nonverbal yang kita ekpresikan dapat  ditafsirkan berbeda oleh orang lain. Sebagian ambiguitas ini terjadi karena  komunikasi non verbal berdasarkan konteks.Misalnya ketika kita sedang  berjalan dan tiba-tiba seseorang menyenggol kita dari arah belakang dan  untuk motifnya kita sendiri tidak bisa langsung mengetahui apakah hal  tersebut merupakan tindakan yang disengaja atau tidak.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal dapat dipengaruhi oleh banyak factor diantaranya:  latar belakang budaya, latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, gender,  usia, dan juga kecenderungan pribadi. Artinya tidak semua orang dalam  budaya tertentu melakukan tindakan non verbal yang sama.

Komunikasi nonverbal bersifat kontekstual
Situasi atau informasi yang berbeda akan menghasilkan pesan non verbal yang  berbeda pula. Misalnya bagaimana kita bertingkah laku ketika sedang berada  di rumah akan berbeda dengan tindakan yang kita lakukan ketika sedang  berada di tempat umum, dan lain sebagainya.

Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting.  
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak  menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan.  

Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan  mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa  senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya  dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk  lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan  saat menerima pesan. Baca juga Bentuk-komunikasi-non-verbal


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d