HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal paling sering dilakukan masyarakat ketika menyapa, bertemu dan mengobrol. Bisa dibilang pergaulan masyarakat hampir seluruhnya  melalui bicara. Berkomunikasi melalui simbol-simbol verbal atau bahasa melalui tulisan atau lisan dikenal dengan komunikasi verbal. Komunikasi ini  erat kaitannya dengan bahasa yaitu kata-kata yang digunakan untuk bergaul dengan orang lain yang berfungsi untuk:

Memberi nama. Ini adalah fungsi bahasa pada dasarnya untuk mengenal orang, perilaku, objek, dengan menyebut namanya maka terjadilah komunikasi.

Bergaul dengan orang lain, berkaitan dengan mengekspresikan  perasaan-perasaan manusiawi (emosional) dalam pergaulan dengan kata-kata  ketika bingung, marah, bahagia, dan perasaan lainnya.

Menyampaikan berita/informasi menceritakan semua hal yang terjadi, masa lalu, masa kini, masa yang akan datang sehingga menciptakan kebudayaan.

Ketika banyak terjadi tokoh politik, ekonomi, budayawan, pejabat, yang ketika berbicara di hadapan masyarakat atau pada acara lain kurang komunikatif dalam hal bahasa yang di gunakan sehingga masyarakat menjadi  kurang paham dan bertanya-tanya. Ini menunjukan komunikasi verbal sebagai ilmu pengetahuan, ada bukan tanpa manfaat, justru manfaatnya harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya kesalah pahaman bisa diminimalisir. Oleh karena itu baik sekali mengetahui hal-hal yang dapat  menghambat komunikasi verbal, supaya dapat menghindarinya, yaitu:

Intelegensi, tinggi rendahnya intelegensi akan menentukan sedikit banyaknya perbendaharaan penggunaan kata dan bahasa. Artinya, orang yang  intelegensinya tinggi tentu lebih lancar berbicara karena perbendaharaan kata dan bahasanya relatif lebih banyak. Begitu sebaliknya dengan orang  yang intelegensinya rendah.

Budaya. Tiap negara memiliki bahasa nasional sebagai bahasa resmi dan  bahasa persatuan. Salah satu manfaatnya untuk menjambatani ketika dua orang  atau lebih mengobrol. Tapi tiap orang menggunakan bahasa lokalnya, sunda,  batak atau jawa. Tentu yang terjadi bukannya mengobrol tetapi tidak menyambung. Lain halnya jika menggunakan bahasa yang bisa di mengerti oleh  setiap orang.

Pengetahuan. Selain intelegnesi yang dapat membuat seseorang lancar  adalah luas pengetahuannya. Disamping lancar, ia dapat memahami berbagai  topik lawan pembicaraannya.

Kepribadian. Malu berbuat salah itu baik. Tapi malu bergaul justru  tidak baik karena akan menghambatnya komunikasi, bertambahnya pengetahuan,  dan bisa menjadi benar sendiri sebab jarang mendengarkan pendapat orang  lain.

Biologis. Kelainan fisik seperti bibir sumbing, kelainan pada gigi,  bibir, rahang sebagai alat ucap bisa menjadi kendala saat berbicara .

Pengalaman. Ini berkaitan dengan pengetahuan dan kepribadian. Sebagai  banyak bergaul, mengobrol, semakin mudah pola dalam komunikasi. Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication: Principles, Contexts,  and Skills, mengemukakan agar komunikasi kita berhasil, setidaknya bahasa  harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:

Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita mempelajari apa  saja yang menarik minat kita, mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup  pada masa lalu sampai pada kemajuan teknologi saat ini.

Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita bergaul dengan  orang lain untuk kesenangan kita, dan atau mempengaruhi mereka untuk  mencapai tujuan kita. Melalui bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan  kita, termasuk orang-orang di sekitar kita.

Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa memungkinkan  kita untuk lebih teratur, saling memahami mengenal diri kita,  kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-tujuan kita. Baca juga Komunikasi-non-verbal


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d