PENETAPAN VISI KERJA OLEH PEKERJA PROFESIONAL LEBIH BAIK SEDINI MUNGKIN PENETAPAN VISI KERJA OLEH PEKERJA PROFESIONAL LEBIH BAIK SEDINI MUNGKIN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

PENETAPAN VISI KERJA OLEH PEKERJA PROFESIONAL LEBIH BAIK SEDINI MUNGKIN

Menjadi pekerja profesioanal, unggul, tangguh, serta penuh tanggung jawab merupakan harapan bagi setiap orang.  Akan tetapi untuk mewujudkannya, anda harus memiliki visi dalam menjalankan setiap tugas serta tanggung jawab sebagai pekerja. Visi adalah gambaran mengenai sesuatu yang ingin anda peroleh atau dicita-citakan di masa depan. Visi yang baik dan jelas harus mampu mengilhami diri anda untuk selalu bergerak maju dan semakin berkembang.

Perlu anda ketahui bahwa tidak semua orang memiliki visi yang jelas. Sifat pragmatis sering kali lebih dominan dalam diri para pekerja. Biasanya, mereka yang terlalu pragmatis hanya memikirkan pencapaian atau kepentingan jangka pendek. Bahkan, anda patut menyadari bahwa pragmatism hanya membuat pikiran terfokus pada hasil secepat mungkin. Hal itu menjadikan visi tidak lebih dari sekedar sebuah angan-angan yang sulit terrealisasi.

Visi merupakan gambaran mengenai suatu keadaan yang diyakini akan terjadi di masa yang akan mendatang secara sedemikian kuat sehingga mampu mempengaruhi seluruh pikiran dan perilaku seseorang pada saat sekarang. Visi selalu berkaitan dengan daya pikir sedangkan tingkat pengendalian ditentukan oleh otak. Jadi, urgensi visi dalam mendukung perjalanan karier sangat tinggi. Tanpa adanya visi secara jelas dan lengkap maka usaha yang telah ada akan berjalan ditempat. Bahkan, pada tahap selanjutnya dapat mengalami hal buruk, yaitu gulung tikar.

Alam pikiran dan pengalaman akan menentukan bobot dari visi yang anda miliki. Pembentukan visi bergantung pada ketajaman diri sendiri dalam mengolah pikiran dan pegalaman serta pengamatan teradap situasi dan kondisi dalam dunia kerja. Visi yang anda miliki akan menuntut karier ke puncak keberhasilan. Atas dasar itulah anda harus menentukan visi sebaik mungkin.

Namun demikian, hal yang perlu anda perhatikan ialah kehati- hatian dalam menentukan visi di ranah karier atau pekerjaan. Anda harus memahami visi yang dibuat sendiri sehingga tidak kebingungan untuk merealisasikannya. Secara riil, visi adalah komponen pendorong untuk memotivasi anda agar lebih giat bekerja. Bahkan, visi anda harus mampu melahirkan inspirasi cemerlang untuk memunculkan inisiatif-inisiatif terbaik.

Visi menciptakan focus karena tujuan utama dari adanya visi adalah sebagai pendorong atau motivasi diri untuk bekerja. Di sinilah diperlukan evaluasi atau sekedar feed back tentang eksistensi diri untuk bekerja. Pada dasarnya, visi adalah masa depan yang membutuhkan pemikiran yang mendalam. Olahan konsentrasi serta kemauan kuat akan mampu mengkristalkan visi. Oleh sebab itu, penanaman visi juga membutuhkan keseriusan, disiplin, serta kerja keras.

Di dalam menentukan visi, anda sebagai pekerja perlu melakukan langkah-langkah berikut :
Pertama, menemukan alasan anda bekerja diperusahaan serta motivasi yang mendasari anda untuk menjadi bagain di tempat tersebut. Apabila tidak ada dorongan yang mendasarinya maka visi dalam diri anda tidak akan terwujud. Visi ada karena didasari oleh keinginan dan impian. Bobot visi akan sangat bergantung pada sumber –sumber informasi yang ada di dalam fikiran. Tentu visi yang sesuai dengan kemampuan anda. Visi yang tinggi bukan berarti harus mengorbankan segala hal demi merealisasikannya. Akan tetapi visi tersebut disesuaikan dengan kemampuan yang ada, kapasitas diri anda, serta sarana dan prasarana penunjang perusahaan.

Kedua, anda perlu menentukan tokoh yang bisa dijadikan teladan dalam bekerja. Ketika memiliki tokoh idola maka anda akan lebih mudah dalam menentukan objek nyata. Sebab, hal tersebut akan mempermudah cara melihat prilaku, buah pikiran, pengalaman, dan prestasi yang anda raih.

Ketiga, visi muncul dari kekecewaan pahitnya hidup atau keinginan yang tidak sesuai dengan realitas. Keadaan tersebut menuntut seseorang untuk terus berjuang sehingga terciptalah keinginan yang kokoh untuk mengubah nasib pahit menjadi kesuksesan.
Visi yang baik akan mengarahkan anda dalam memilih rekan-rekan kerja, penasihat, guru, buku-buku yang akan dibaca, bahkan seluruh aspek kehidupan. Dengan kian dekat terhadap tujuan yang akan diraih, anda akan semakin mencitai visi diri sendiri. Pastikan bahwa visi anda akan mengarahkan segala perbuatan ke arah yang lebih baik sekaligus dapat membangun mental juara di dalam diri anda.

Tuntutan besar dari adanya visi adalah keberhasilan. Dalam hal ini, keberhasilan merupakan langkah memaksimalkan potensi diri yang bergantung pada kemampuan mengembangkan visi. Semakin kuat visi yang dimiliki maka kian besar pula peluang untuk mencapai tingkat keberhasilan. Sebaliknya, jika anda berbalik arah dari visi tersebut, kesuksesan yang diharapkan tidak akan pernah terwujud.


Guna menopang pendirian dalam menetapkan tujuan dan visi kerja setinggi mungkin, anda perlu melakukan beberapa langkah, yaitu menjaga integritas diri, act local, think global, memiliki komitmen kerja yang kuat, menjaga mental agar tetap stabil, serta memiliki tujuan yang telah direncanakan. TIPS SEBELUM MEMUTUSKAN PENSIUN DINI


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d