DELAPAN UNSUR UNSUR PENILAIAN PEKERJAAN DELAPAN UNSUR UNSUR PENILAIAN PEKERJAAN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

DELAPAN UNSUR UNSUR PENILAIAN PEKERJAAN

Anda perlu meningkatkan etos kerja sehingga dapat memiliki mental juara. Berkaitan dengan ini, anda perlu mengetahui ukuran atau standar perusahaan dalam menilai karyawannya yang memiliki etos kerja. Dalam hal ini, Hadari Nawawi mengaitkan unsur-unsur dalam penilaian pekerjaan sebagai berikut :

a. Kesetiaan seseorang sebagai karyawan
Kesetiaan disini merupakan bagian dari integritas sekaligus salah satu ukuran tinggi rendah etos kerja seseorang. Kesetiaan secara umum dimaknai sebagai kesungguhan seseorang di dalam mengemban dan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Selain itu, setia juga berarti bersedia dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab yang diikuti tekat kuat demi mencapai hasil kerja maksimal.
b. Prestasi kerja
Prestasi merupakan wujud komitmen dan integritas diri. Adapun prestasi kerja ialah hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja akan dicapai jika pekerja memiliki integritas yang tinggi. Selain itu, prestasi kerja dapat ditopang dengan kecakapan personal, kelenturan dalam bekerja sama, kecerdasan emosional, komunikasi efektif, pengalaman luas, serta konsisten terhadap bidang pekerjaan yang ditangani. Menurut Heidrahman dan Suad Husnan, hal-hal yang perlu dimiliki seoarang pekerja agar meraih prestasi, di antaranya kuantitas dan kualitas kerja, sikap dapat diandalkan, serta inisiatif dan inovatif.
c. Memiliki tanggung jawab
Artinya, seseorang pekerja harus senantiasa sanggup dan siap menuntaskan segala pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sanggup bekerja dalam hal ini ialah mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan penuh kesungguhan. Jadi, pekerjaan dilakukan dengan kesadaran tinggi tanpa menunda-nunda waktu yang disediakan.
d. Taat dan patuh terhadap aturan perusahaan
Seseorang pekerja harus mematuhi segala aturan perusahaan yang telah ditetapkan. Sebab, sejak pertama masuk kerja, setiap pekerjaan telah terikat kontrak dengan perusahaan. Selain itu, setiap pekerja juga ditutut untuk bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan atau instansi. Taat dan patuh merupakan bagian dari sikap yang harus ditunjukkan oleh setiap pekerja. Hal ini berkaiatan erat dengan etika dan integritas diri.
e. Kejujuran dalam bekerja
Seorang pekerja yang memiliki integritas tinggi dan bermoral tentu akan menampakkan dirinya sebagai pribadi jujur di lingkungan pekerjaan. Kejujuran adalah sifat yang harus ditonjolkan oleh setiap pekerja, baik terhadap atasan maupun rekan-rekan kerja di sekitarnya. Ketika seorang pekerja melakukan tugas- tugasnya dengan jujur, tentu tidak ada satupun pekerjaan yang terbengkalai.
f.   Kerja sama tim
Seorang pekerja di dalam sebuah perusahaan tentu tidak hanya bekerja secara individu, tetapi juga berkelompok. Tipe pekerjaan yang harus dilakukan secara berkelompok membutuhkan kesiapan diri untuk bisa bekerja sesuai system. Dengan demikian, dapat tercipta kerja sama tim yang baik.
g. Prakarsa yang baik dan unggul
Seorang pekerja di sebuah perusahaan tidak hanya dituntut mampu bekerja dengan baik, entah itu secara individual ataupun dengan system kerja sama. Namun demikian, ada hal yang lebih penting dari pada itu, yakni seorang pekerja harus mampu menentukan sebuah keputusan ketika suatu waktu perusahaan dalam kondisi terdesak. Dalam kondisi seperti ini, karyawan harus membantu perusahaan tempatnya bekerja. Jika hal ini benar-benar terjadi, seorang karyawan harus siap untuk mengambil keputusan secara tepat.
h. Memiliki jiwa kepemimpinan
Unsur yang terakhir ialah memiliki jiwa kepemimpinan tinggi dan penuh integritas serta komitmen terhadap perusahaan atau instansi terkait.
Dengan mengacu pada beberapa unsur yang telah diuraikan, anda dapat menentukan dan menetapkan etos kerja diri sendiri. Pastikan etos kerja yang tinggi terbentuk di dalam anda sendiri demi menjadi seorang pekerja profesional yang memiliki mental juara. MENJAGA INTERGRITAS DIRI DISETIAP SITUASI


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d