TUJUH LANGKAH MENGASAH KOMPETENSI DAN KETRAMPILAN MENUJU PROFESIONALISME TUJUH LANGKAH MENGASAH KOMPETENSI DAN KETRAMPILAN MENUJU PROFESIONALISME - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

TUJUH LANGKAH MENGASAH KOMPETENSI DAN KETRAMPILAN MENUJU PROFESIONALISME

Kemampuan orang satu dengan yang lain tentu berbeda. Namun demikian, orang yang mampu serta mempunyai keterampilan diri sehingga menjadi ahli dan professional dapat dicapai. Caranya ialah menerapkan beberapa langkah berikut :
  1. Mengembangkan keahlian (Expert). Pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki akan mampu menciptakan seseorang yang professional. Keahlian ibarat mata pisau. Jika dibiarkan (tidak diasah) maka ketajamannya akan berkurang. Sebaliknya, apabila semakin diasah maka akan menjadi kian tajam. Anda harus menggali potensi dan kemampuan serta mengembangkannya sampai menjadi ahli.
  2. Fokuslah pada kekuatan, bukan pada kelemahan anda. Lakukan eksplorasi (organisasi sebagai sarana). Sadari setiap diri mempunyai keunikan dan kekhususan. Jadi, anda perlu menginvestasikan waktu untuk mengembangkannya. Hal ini tentu membutuhkan ketekunan, usaha, kerja keras, kemauan yang kuat, serta inisiatif. Tingkatkan pemahaman anda secara kontinyu melalui mengikuti seminar, membaca buku, mendengarkan audio, serta berlatih.
  3. Mahir membangun hubungan ( Relation-ship). Sebagai makhluk social, anda tentu butuh berintergrasi dengan sesama manusia. Maka, secara otomatis dibutuhkan kemampuan membangun hubungan (bersosialisasi) dengan orang lain. Hal tersebut sekaligus sangat menentukan keberhasilan anda dalam kehidupan. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Tingkat kemampuan berkomunikasi seorang pekerja termasuk salah satu kunci untuk mematangkan keterampilan diri serta meneguhkan profesionalisme kerja. Kemampuan berkomunikasi adalah pengukur sejauh mana dan seberapa dalam daya seorang pekerja dalam menjalin sebuah hubungan. Setiap hubungan pekerjaan atau bisnis professional akan ditentukan pula oleh komunikasi yang baik dan efektif.
  4. Sportif, professional, dan inovatif. Seorang pekerja professional harus memiliki semangat berkompetisi secara sportif, professional, serta hasil karya yang inovatif. Bila perlu, anda sebagai pekerja harus melahirkan sebuah karya inovatif yang terbaik (excellent product). Karya yang dihasilkan akan menjadi medium penilaian terhadap kualitas hidup anda sebagai seorang pekerja professional. Dalam dunia wirausaha, seorang pekerja professional senantiasa berusaha keras menghasilkan karya dengan kualitas tinggi.
  5. Berpenampilan menarik. Berpenampilan menarik (good looking) tidak harus mahal. Cukup dengan berpenampilan sederhana mungkin, anda boleh jadi dapat menarik perhatian orang lain. Berpenampillah menarik bergantung pada bagaimana anda mampu menunjukkan inner beauty dari dalam diri sebagai seorang pekerja profesional yang bermental juara.
  6. Memiliki kehidupan yang seimbang (balance of life). Seorang individu tidak berdiri sendiri. Ia memiliki peran yang harus diperhatikan, baik sebagai anak, ayah, ibu, karyawan, ataupun pimpinan. Seorang professional harus mampu mengatur prioritas dan menjalankan berbagai peran. Anda harus dapat menjelaskan setiap fungsi secara benar sesuai dengan peran yang dijalankan. Jangan sampai peran anda tercampur aduk. Ingatlah bahwa hidup ini harus dijaga agar seimbang dalam berbagai aspek.
  7. Memiliki nilai moral yang tinggi (strong value). Moral yang tinggi berbanding lurus dengan tingkah laku sesuai dengan ajaran luhur agama, nilai, ataupun budaya. Untuk menjadi seorang professional sejati, anda harus memiliki nilai moral yang tinggi. Hal ini yang akan membedakan setiap kinerja, usaha, karya, dan kegiatan yang anda lakukan dengan orang lain. Tidak ada kata kompromi untuk menerapkan nilai-nilai yang tidak etis.
Dengan mengetahui, memahami, serta menerapkan ketujuh langkah tersebut, anda dapat mengasah kompetensi dan keterampilan diri sehingga menjadi ahli dan professional. Selanjutnya, anda akan tampil sebagai pekerja professional yang memiliki integritas tinggi. Sebab, di dalam diri anda telah tertanam mental juara dan berjiwa kesatria. Dengan kata lain, sesuatu yang muncul di permukaan ialah citra positif tentang diri anda. Baca juga Unsur-unsur-penilaian


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d