CARA MEREKRUT KARYAWAN YANG TEPAT DAN BAGUS CARA MEREKRUT KARYAWAN YANG TEPAT DAN BAGUS - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

CARA MEREKRUT KARYAWAN YANG TEPAT DAN BAGUS

Cara Merekrut Karyawan Yang Tepat Dan Bagus
Cara Merekrut Karyawan Yang Tepat Dan Bagus- Selain permodalan, penentuan lokasi usaha yang tepat. Selanjutnya yang tak kalah pentingnya yaitu merekrut karyawan. Cara merekrut karyawan yang tepat dan benar butuh trik, yang akan saya bahas disini.
Ada dua kriteria dalam merekrut karyawan atau tim. yaitu: tepat dan Bagus, tepat secara posisi dan benar secara attitude (sikap, prilaku atau kepribadian).

Kriteria orang yang bagus dalam merekrut karyawan
Orang yang bagus.
Orang yang bagus adalah penilaian secara sikap dan perilaku. Dalam buku Good To Great (Jim Collin) dikatakan”First Who then What.”Maknanya adalah merekrut orang yang bagus sejak awal adalah hal yang utama, baru kemudian mau dibawa kemana.

Cara Merekrut Karyawan
Merekrut karyawan orang yang bagus tak perlu motivasi berlebihan, cukup diarahkan dan dididik. Orang yang jelek dari sikap dan prilakunya akan merepotkan kita dalam memotivasi dan mengontrolnya.

Orang yang bagus adalah penilaian secara prilaku jujur ini kategori tersulit, etos kerja yang tinggi, tulus dan lain sebagainya. Saran terbaik adalah orang yang bagus adalah referensi dari orang yang terpercaya. Tapi bukan berarti harus selalu yang masih berhubungan darah atau saudara.

Bagaimana pun kondisinya, Kejujuran seseorang teruji oleh waktu dan kejadian.Jadi, ada baiknya berikan mereka yang pahit-pahit saat perekrutan. Dalam hal memilih orang bagus, sebagian pengusaha menggunakan kemampuan bawah sadar atau intuisi. Tentu tidak semua orang bisa. Namun, ada dua metode untuk menguji kejujuran seseorang yaitu dengan tehnik petunjuk bola mata. Caranya?

Cara Merekrut karyawan dengan tehnik petunjuk bola mata
Tehnik ini adalah cara mengetahui orang bagus dilihat dari cara menjawab pertanyaan dengan gerakan bola mata.

Siapkan beberapa pertanyaan dari data pribadi surat lamaran mereka. yang sudah Anda ketahui jawabannya. Misalnya kuliah, asal, usia dan lain sebagainya. Tanyakan setidaknya tiga pertanyaan. Misalnya, “Anda kuliah dimana?” perhatikan bola matanya saat menjawab pertanyaan. Umumnya, Orang akan melirik kekiri untuk mengingat.

Merekrut karyawan
Jika ternyata Ia melirik kekanan artinya akses mengingatnya adalah kanan sering kasusnya adalah dia kidal. Jika ia melirik ke kiri maka itu normal. Kemudian tanyakan pertanyaan yang sifatnya imajinatif. Misalnya, “Apa target Anda lima tahun kedepan?” Amati pola mata dan wajahnya. Umumnya orang akan melirik kekanan. Namun, jika ia melirik kekiri artinya dia pengecualian atau jawaban dia tidak sesuai. Baca juga Memimpin-dengan-hati

Kesimpulannya tanyakan hal yang nyata seperti biodata maka umumnya kekiri itu yang benar. Jika ke kanan itu bohong. tanyakan juga hal kedepan apa yang dilakukan. Umumnya jawabannya dengan bola mata kekiri itu yang benar. jika ia melirik kekanan berarti jawabannya adalah bohong.

Kriteria orang yang tepat dalam merekrut karyawan
Orang yang tepat adalah penilaian berdasarkan talenta atau kecendrungan karakter yang dimiliki. Ingat, orang yang tepat bukanlah orang yang serba bisa atau multitalenta, tapi orang yang mempunyai 1 talenta atau kemampuan pada tempat yang tepat.
“The right man on the right place.” Jangan berpikir untuk memoles kekurangan orang, capek tenaga, capek pikiran. Lebih baik fokus pada kelebihannya dan tempat posisinya.

Nah demikianlah ulasan tentang bagaimana, cara merekrut karyawan yang tepat dan bagus, semoga bermanfaat dan salam sukses!!  Baca juga EKSKUSI 4 CARA INI


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d