TAHU KAPAN MENERIMA KENYATAAN, TAHU KAPAN MENGGUNAKAN EUFEMISME TAHU KAPAN MENERIMA KENYATAAN, TAHU KAPAN MENGGUNAKAN EUFEMISME - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

TAHU KAPAN MENERIMA KENYATAAN, TAHU KAPAN MENGGUNAKAN EUFEMISME

Banyak media dan korporasi menggunakan bahasa untuk menyembunyikan kondisi ataupun suatu hal menjadi tidak jujur, begitu juga dalam bisnis. Biasanya pada saat keadaan buruk terjadi pada bisnis, tentu kita akan merasa tidak nyaman, mungkin juga memalukan, dan menyakitkan, akhirnya tidak jarang kita seringkali menyembunyikannya di ballik penghalusan-penghalusan kata.

Hati-hati, bisa jadi ini adalah penghalusan-penghalusan yang membuat orang merasakan FEEL GOOD dalam waktu sementara, tapi tidak membuat mereka jujur pada diri sendiri. Meskipun penghalusan bahasa bisa membuat Anda FEEL GOOD, membuat Anda jauh lebih sopan, tetapi ingat bahwa untuk hal-hal tertentu Anda harus jujur.

Dalam bisnis, Anda harus bisa melihat kenyataan yang sebenarnya dalam bentuk hasil yang nyata, alih-alih melakukan perbaikan bisnis terus-menerus supaya target perusahaan bisa tercapai dan menyenangkan di mata pelanggan. Anda harus tahu mengapa seseorang tidak menggunakan produk atau jasa yang Anda berikan, mengapa kampanye iklan tidak berhasil, goal tidak tercapai, atau mengapa biaya yang Anda keluarkan lebih tinggi daripada biasanya. Apakah ini adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi atau suatu keadaan yang Anda biarkan dan Anda bilang “Bisnis saya masih baik-baik saja!”

Artikel ini akan membahas tentang bahasa. Saya memang jarang sekali berbicara tentang bahasa, tapi bahasa ini menjadi sesuatu yang paling membuat saya kadang-kadang suka kesal. Kenapa? Karena banyak media atau korporasi menggunakan bahasa untuk menyembunyikan kondisi atau sesuatu yang sebetulnya menurut saya menjadi tidak jujur dan berbahaya.

Apa Itu Eufemisme?
Penghalusan bahasa itu biasa disebut dengan Eufemisme. Mungkin bisa dipahami ketika ada orang cacat kemudian dibilang kekurangan, “dia tunarungu” yang artinya tuli.  Kalau ada orang yang buta, berarti tunanetra, cacat fisik, tunadaksa. Ini semua adalah bentuk penghalusan-penghalusan bahasa yang bisa diterima.

Namun jika dalam bisnis, seorang pelaku bisnis menghaluskan hal-hal yang sifatnya kritis, tentu akan berbeda ceritanya. Misal contohnya adalah, ketika ada orang yang bilang “profit perusahaan bulan ini menurun…” lalu Anda bilang, “Tenang.. Kita masih belum untung saja.”  Atau mungkin bisa jadi ketika Anda bilang, “Wah…Tahun ini kita ngga bisa tembus target.” Lalu karyawan Anda bilang kepada Anda seperti ini, “oh.. kita bukanya tidak menembus target pak, kita hanya belum menemukan pasar yang tepat.”

Inilah kenapa saya bilang bahwa Anda harus mulai berhati-hati. Apa yang terjadi di atas adalah penghalusan-penghalusan yang membuat orang feel good sementara, tetapi tidak benar-benar jujur dengan diri sendiri. Terlebih di era orde baru, banyak sekali penghalusan-penghalusan yang luar biasa.

Di era milenial ini pun demikian, dikatakan bahwa di era ini sudah tidak ada lagi orang miskin tetapi hanya ada orang prasejahtera. Padahal kalau kita tahu, bahwa masih banyak orang yang hidupnya hanya dengan Rp 10 ribu satu hari untuk satu keluarga. Saya kemudian bertanya, hal ini disebutnya apa? Dia nggak miskin, Cuma prasejahtera saja.

Nah, bisa juga Anda lihat pada saat masa-masa PILKADA banyak orang yang menggunakan Eufemisme. Misal, tidak akan ada lagi orang yang digusur, yang ada Cuma digeser atau direlokasi. Lalu ada lagi yang mengatakan bahwa, jika PILGUB tertentu menang maka tidak ada yang namanya DP rumah itu mahal, cuma ada nol persen. Ada lagi yang mengatakan, kalau saya jadi gubernur tidak ada lagi rumah susun, yang ada cuma vertical housing.

Eufemisme dalam Bisnis
Pesan saya hari ini adalah meskipun Eufemisme-Eufemisme ini cukup membuat kita feel good, cobalah untuk lebih jujur. Kenapa harus jujur? Karena dengan menerima kenyataan maka Anda akan melakukan perbaikan-perbaikan dalam suatu hal dengan tanggap dan cepat. Tetapi jika Anda tidak jujur, ketika ada karyawan yang tidak produktif Anda mengatakan, “Oh.. dia bukan tidak produktif, hanya kurang dilatih.” Kalau tidak produktif, ya tidak produktif. Kalau kurang dilatih, ya kurang dilatih. Dua hal ini adalah saudara jauh yang tidak berkaitan.

Kalau memang kurang dilatih, berarti karyawan Anda kurang pengetahuan. Bisa jadi karena malas, “bukannya malas, tapi impiannya kurang besar.” Mana ada malas, tetapi impiannya kurang besar. Malas ya malas. Kira-kira seperti itulah analogi yang mudah untuk bisa kita pahami bersama.

Lebih tepat apa yang dikatakan oleh Tony Robbins dalam karya buku Awaken The Giant Within, mengatakan dengan sangat tepat dan jujur, “…orang yang malas, goalnya impotant dan goalnya tidak ada gregetnya.” Nampaknya perkataan ini lebih jujur, dibandingkan Anda mengatakan “oh.. impiannya kurang besar.”

Sekarang semisal jika Anda mengalami hal seperti ini, apa yang akan Anda lakukan? Pada saat saya bertanya kepada Anda, kredit bapak bermasalah atau tidak? Kemudian Anda menjawab, “kredit saya bermasalah tapi hanya sekitar 25% kredit macet, itu tidak ada masalah sih. Dibandingkan dengan kompetitor saya yang mengalami kredit macet lebih besar. Omzet saya turun hanya 5%, sedangkan kompetitor turun 30%.”

So, ingat ini baik-baik. Omzet turun itu tidak ada bagusnya sama sekali. Apakah omzet Anda turun 5% atau 3%, ketika Anda membandingkan yang jelek dengan yang lebih jelek lagi, itu artinya Anda tidak jujur dan tidak adil. Kenapa? Karena pada dasarnya penurunan profit, kredit bermasalah atau karyawan tidak produktif itu adalah hal yang tidak patut dibanggakan.

Pada faktanya, banyak orang di luar sana sering kali mencari ‘TEMAN GAGAL’ untuk kegagalan yang dialaminya. Padahal seharusnya, kita harus mencari siapa yang berhasil dalam suatu bisnis dan kemudian kita bertanya, ”Mengapa dia berhasil dan saya tidak? Apa yang salah dari strategi bisnis saya?”

Teman-teman, bisnis yang Anda jalankan akan menjadi semakin sulit ketika Anda tidak jujur dan terus menghindari kenyataan dalam suatu kondisi. Solusi akan semakin sulit didapat, bisnis akan semakin menurun dan parahnya Anda telah kalah duluan. Kenapa? Karena Anda menerima menjadi medioker atau menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Apabila kenyataannya terjadi penurunan dalam bisnis yang disebabkan karyawan tidak pernah di training, maka Anda harus memberikan training. Kalau tim atau karyawan Anda malas, bilang malas. Jika omzet turun karena kurang strategi, maka Anda harus jujur dan bilang bahwa “kita kurang strategi untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mengejar target-target perusahaan agar berhasil.” Jangan sebaliknya, “oh.. ngga, perusahaan lain ada yang lebih turun dari pada perusahaan saya.”

So, tahun ini sudah berjalan setengah bulan dan sebentar lagi penghujung bulan akan datang dan berganti tahun baru.  PLEASE FIGHT! Hindari penghalusan-penghalusan bahasa yang akan membuat Anda semakin lesu dan jadikan bisnis Anda semakin maju, makmur dan terus sukses luar biasa. Tiga-kualitas-leadership


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

BIOGRAFI HANIF DHAKIRI : KABINET INDONESIA KERJA JABATAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Biografi Hanif Dhakiri. Saat ini ia dikenal sebagai seorang tokoh politikus Indonesia. Ia pernah menjadi anggota DPR menjadi Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri Olahraga pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut biografi Hanif Dhakiri beserta profil dan biodata lengkapnya. Biografi Hanif Dhakiri Daftar Isi Biodata Hanif Dhakiri Nama Lengkap : Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si. Lahir : Semarang, 6 Juni 1972 Orang Tua : H Zuhri Maksum (ayah), Hj. Siti Hafsoh (ibu) Istri : Marifah Hanif Dhakir Anak : Nabila Setia Izzati, Neilan Setia Izzata, Nameera Setia Izzati Agama : Islam Pekerjaan : Politikus, Menteri Ketenagakerjaan, Plt. Menteri Olahraga Biografi Hanif Dhakiri Hanif Dhakiri dilahirkan di Semarang pada tanggal 6 Juni 1972. Ayahnya bernama H Zuhri Maksum dan ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Keluarga Hanif Dhakiri bisa dibilang pas-pasan. Ayah Hanif bekerja sebagai guru agama islam yang mengajar sekolah dasar. Dan ibunya diketahu...

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

“Di atas langit masih ada langit” merupakan ungkapan yang sering digunakan untuk mengingatkan kita agar tidak berlaku sombong atas apa yang kita miliki, baik itu kekayaan, kecantikan, ketampanan, dan kepintaran. Hal-hal yang bersifat duniawi memang seringkali menjadi sebab seseoang untuk berlaku sombong. Padahal kita tidak berhak berlaku sombong, karena sesungguhnya apa yang kita miliki  hanyalah titipan dari Allah yang seharusnya kita jaga sebaik-baiknya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan semua yang kita miliki akan menjadi milik kita, sehingga kita tidak boleh menyombongkannya. Orang-orang kaya bisa bangkrut dan menjadi miskin, orang yang  cantik dan tampan akan bertambah tua, lalu apa yang hendak kita sombongkan?   Penyebab sifat sombong yang ada dalam diri kita adalah karena kita seringkali merasa lebih baik dari orang lain, kita selalu merawa t bahwa kedudukan kita lebih tinggi, kita pun seringkali merasa lebih cantik dari orang lain. Hal-hal semacam inil...

MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS

Mengapa Gosip di Kantor Membunuh Produktivitas? Bermula dari satu hal, satu orang ke orang lainnya lambat laun sebuah infomasi terus bertambah kontennya. Informasi tersebut akhirnya berubah menjadi gosip. Gosip di kantor merupakan hal yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Seringkali hal tersebut justru dimulai dari rasa iri hati, frustrasi, kurang percaya diri, bahkan yang terburuk adalah candaan semata. Itu tentu saja berdampak sangat buruk. Tidak hanya bagi orang yang menjadi bahas pembicaraan, namun juga bagi pembicara. Jika diibaratkan dengan sepasang kayu dan paku. Paku sebagai rumor buruk yang Anda bicarakan dan kayu sebagai orang yang dibicarakan. Anda memukulkan paku tersebut kepada kayu hingga menyakitinya. Bahkan meskipun Anda telah mencabut paku tersebut, lubang tersebut masih saja tersisa. Seperti inilah luka yang diakibatkan oleh rumor buruk yang Anda perbuat terhadap seseorang. Membicarakan hal buruk mengenai sesama kita dapat menyebabkan sakit hati bagi s...

BIOGRAFI MAHFUD MD : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENKO POLHUKAM

Biografi Mahfud MD. Beliau dikenal sebagai seorang politisi dan juga akademisi di bidang ilmu hukum. Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia dan juga menjabat posisi menteri di era pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Kini ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dimasa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut kami sajikan profil dan biografi Mahfud MD secara singkat berserta Biodata. Daftar Isi Biodata Mahfud MD Biografi Mahfud MDNama : Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U Lahir : Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957 Agama : Islam Orang Tua : Mahmodin (ayah), Suti Khadidjah (ibu) Istri : Zaizatoen Nirhajati Anak : Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar Profesi : Akademisi dan Politisi Biografi Mahfud MD Beliau terlahir dengan nama lengkap Mohammad Mahfud dikenal dengan nama Mahmud MD. dilahirkan pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura. Ia merupakan anak dari pas...

PDAM KOTA PONTIANAK DIKUNJUNGI BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA

BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA : BUDI YUWONO (Berdiri Posisi Tengah) Jumat 7 Februari 2009 Kunjungan bapak Dirjen PU Cipta Karya di PDAM Kota Pontianak tidak lain melihat kondisi PDAM Kota Pontianak lebih dekat, sebab kantor PDAM Kota beralamat di Jalan Imam Bonjol No 430 Pontianak, sebelumnya dibangun kantor PDAM dulu kantor PSAB tempat beliau bekerja sebagai pejabat struktur di PSAB tahun delapan puluhan, jadi pak Dirjen mendatangi hanya PDAM hanya reuni dan kata pepatah kuno apabila sudah minum air sungai kapuas maka pasti kembali. Selain itu kunjungan Pak Dirjen tak lepas melihat kesiapan PDAM Kota Pontianak mendapat bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN senilai 50 Milyar berupa pipa transmisi air baku. Pak Dirjen PU Cipta Karya ; Budi Yuwono sedikit memberikan arahan kepada Direksi PDAM Kota Pontianak, katanya PDAM Kota Pontianak jangan pandai naik tariff saja yang lebih penting turun NRW atau kehilangan air PDAM baik secara komersial losses maupun fisikal losses dan coba liha...