MENGATASI KONFLIK TANPA KONFLIK MENGATASI KONFLIK TANPA KONFLIK - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

MENGATASI KONFLIK TANPA KONFLIK

Manusia diberi kesempatan di dunia untuk menjalani kehidupan dan belajar dari peristiwa yang dialami. Berbagai peristiwa yang dialami tentu ada yang membahagiakan dan ada pula yang sebaliknya. Berbagai peristiwa yang membuat sedih adalah adanya ujian atau permasalahan. Hal ini bertujuan supaya manusia menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Tidak heran Anda pasti memiliki permasalahan hidup bukan? Permasalahan apapun tidaklah perlu risau menghadapinya. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda sehingga cara menguji Tuhanpun berbeda-beda. Namun Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambaNya.

Kalimat sebelumnya menunjukan bahwa begitu Tuhan menyanyangi kita sebagai umatnya. Jadi tidak layal bila Anda malah terus berkutat dalam kesedihan dalam menghadapi permasalahan. Semua masalah itu bisa dihadapi, yang sering ditakutkan dalam menyelesaikannya adalah munculnya masalah baru. “Mengatasi konflik tanpa konflik” bukan hanya sebagai pepatah. Hal itu bisa Anda wujudkan dengan memahami betul apa penyebab dan kondisi yang sedang terjadi.

Permasalahan pun tidak bisa kita hindari namun harus dihilangkan dengan cara menghadapinya. Butuh analisa dan perhatian khusus dalam menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah lagi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya.

Berusaha Tenang

mengatasi-konflik Memang tidak ada di dunia ini orang yang dapat masalah dan tetap tenang. Dia pasti gelisah ataupun malah menangis. Hal tersebut wajar, namun Anda sebaiknya tetap berusaha tenang. Anda bisa menangis, bisa marah tetapi setelah itu berusahalah untuk menenangkan diri. Diri yang tenang akan membantu Anda menemukan solusi dan pemecahan masalah yang sesungguhnya. Anda bisa juga dengan mengandalkan teman dekat atau orang yang dipercaya untuk membantu Anda menenangkan diri.

Tidak Memungkiri

Selanjutnya berhentilah untuk memungkiri sesuatu ataupun diri Anda. Banyak orang saat menghadapi masalah merasa dirinya yang paling benar atau merasa bodoh dengan dirinya karena yang menjadi penyebab masalah. Di balik itu semua, yang paling penting adalah menerima kondisi di manapun Anda berada (benar ataupun salah). Bila memang ada di posisi yang benar cobalah untuk tenang dan tidak selalu menyalahkan. Sedangkan bila ada di posisi yang salah, segeralah maafkan diri Anda sendiri. Anda hanya akan semakin dalam berada di rasa bersalah jika tak memaafkan diri sendiri. Bahkan bisa membuat depresi dan susah untuk menemukan solusi dari masalah.

Renungi Baik-Baik

konflik Sekiranya Anda sudah dalam keadaan yang tenang cobalah untuk merenungkan masalah yang ada. Melakukan renungan juga akan membantu Anda menemukan akar penyebab masalah. Renungi pula siapa yang terlibat dengan begitu akan semakin muda membuat jalan keluar dari masalah. Jadi cobalah luangkan waktu untuk melakukannya.

Pikiran Terlebih Dahulu

Setelah mengetahui akar masalah, cobalah untuk merangkai jalan keluar terbaik yang bisa dilakukan. Pilihlah solusi yang tidak atau minim akan masalah baru lagi. Pikiranlah baik-baik jalan keluar tersebut apakah yang terbaik. Sering kali karena emosi terburu-buru ingin menyelesaikan membuat seseorang gegabah mengambil jalan keluar. Solusi yang terburu-buru diambil memiliki peluang besar untuk semakin mengacaukan suasana. Oleh karena itu, pikirkan dahulu sebelum melakukan suatu langkah pemecahan.

Dengan Orang Terpecaya

mengatasi-konflik3 Bila Anda mengalami kesulitan dalam memecahkan atau mencari solusi dari sebuah masalah, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang terpercaya. Anda bisa menceritakan masalah kepada orang yang paling dipercaya (sahabat, suami, pacar) atau orang yang memang sudah ahli di bidang masalah yang Anda hadapi. Ceritakanlah sesuai kronologi dan mintalah nasihat terbaik darinya. Bila perlu diskusikan pula langkah apa saja yang harus diambil.

Cara Kekeluargaan

Masalah biasanya terjadi antara 2 orang atau lebih untuk menyelesaikannya sebaiknya Anda memilih jalan kekeluargaan. Artinya di sini Anda tidak perlu marah-marah ataupun sampai melibatkan banyak pihak. Lebih baik Anda membicarakan masalah dengan baik-baik dan kepala dingin. Bila perlu ajaklah pihak ketiga untuk menengahi proses perdamaian tersebut. Bicarakanlah baik-baik tentang penyebab dan jalan keluar terbaik. Pilihlah jalan keluar yang tidak menimbulkan kerugian untuk kedua belah pihak sehingga tidak menimbulkan masalah ke depannya.

Itulah berbagai cara untuk mengatasi konflik tanpa menimbulkan konflik kembali. Kunci dari menyelesaikan masalah adalah berusaha untuk tetap tenang dan tidak mudah emosi. Jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan agar selalu dimudahkan. Memimpin-dengan-hati


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d