WEJANGAN GURU SUFI WEJANGAN GURU SUFI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

WEJANGAN GURU SUFI

Wejangan Guru Sufi
Seorang murid bertanya pada gurunya.

Murid : Guru berilah nasehat tentang amalan yang terbaik untuk kami.

Guru Sufi : Amalan yang terbaik untukmu adalah menurut tingkat dirimu.

Jika engkau seorang penakut, amalan terbaikmu adalah berkata benar di hadapan penguasa yang zalim atau berjalan di jalan Allah.

Jika dirimu mempunyai dendam dan teraniaya, amalan terbaikmu adalah memaafkan dan menjalin silaturrahmi.

Jika engkau anak durhaka, sebaik-baik amalan perbuatanmu adalah berbakti kepada kedua orang-tua dan jika kedua orang tuamu wafat selalu mendo’akan mereka.

Jika dirimu senang bertengkar dan berdebat, amalan yang terbaik bagimu adalah tawadlu dan mengurangi bicara.

Jika engkau tamak dan bakhil, amalan terbaikmu adalah menjadi seorang dermawan dan selalu bersedekah. Baca Juga : Agama-dimasa-depan

Jika dirimu pemalas, amalan yang terbaik bagimu adalah shalat di awal waktu dan tidak meninggalkan shalat malam.

Jika engkau suka bergunjing, amalan utama terbaikmu adalah sibuk berdzikir.

Jika dirimu riya dan sombong, amalan perbuatan terbaikmu adalah berlatih zuhud dan berpuasa.

Jika engkau menderita, amalan yang terbaik bagimu adalah bersabar.

Jika dirimu seorang yang kaya, amalan utama dan terbaik bagimu adalah bersyukur dan selalu bersedekah.

Jika engkau miskin, amalan terbaikmu adalah rajin berusaha.

Jika dirimu pintar, amalan terbaikmu adalah mengajarkan.

Jika engkau bodoh, amalan yang terbaik untukmu adalah diam.

Nasehat yang terbaik adalah Pemberi nasehat yang ikhlas di saat yang tepat. Wallahu a'lam


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d