PENTINGNYA BISNIS ANDA MENJADI BISNIS UNIK PENTINGNYA BISNIS ANDA MENJADI BISNIS UNIK - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

PENTINGNYA BISNIS ANDA MENJADI BISNIS UNIK

Unik bisa jadi kata kunci buat kesuksesan Anda. Saya sering melihat bisnis – bisnis unik yang bahkan nyerempet aneh tapi tetap bermanfaat selalu meraih sukses. Pastinya unik itu membuat perbedaan untuk bisnis Anda. Beda itu tidak harus yang wah.

Pasti pernah dengar istilah karena nila setitik rusak susu sebelanga. Kalau itu konteksnya lebih kesalahan. Nah, pointnya coba Anda jadikan si nila ini Sesuatu yang unik tapi membuat bisnis Anda menjadi besar. Setitik nila anggap saja ide yang sederhana, so tidak perlu susah untuk jadi Bisnis unik.

Saya pernah dengar cerita di daratan Eropa pernah muncul soal fisika yang menanyakan cara menentukan tinggi bangunan lantai 35 dengan barometer. Kalau Anda yang ditanya mau jawab apa? Pasti bingung tapi Fitra Jaya Saleh, pemenang nobel fisika di Denmark sekaligus coach bisnis menjawab kalau bisa digunakan dengan cara mengaitkan barometer dengan benang lalu turunkan dari lantai atas hingga tanah.

Itu sangat simple bukan? Tapi kadang kita tidak terpikirkan karena terlalu memikirkan jauh hal. Coba cari suatu solusi yang mudah Anda lakukan apalagi hanya untuk memunculkan sebuah ide. Ada contoh lain yang bisa saya sampaikan pada Anda.

Saat seorang guru bertanya soal yang sama dengan menghitung tinggi lantai 35 pada seorang anak dikelas, sepertinya dia tidak bisa menjawab. Biar berkali – kali sang guru mengulangi pertanyaan dia tetap tidak menjawab. Guru jadi jengkel dan akhirnya si anak mau menjawab tapi yang dikatakannya dia bingung dengan jawaban apa yang baik dikatakan diantara banyak jawaban dikepalanya.

Dijelaskan oleh anak itu, bisa saja dengan melihat bayangannya pada pukul 09.00 saat matahari terbit, lalu tinggal dibandingkan dengan panjang bayangan barometer. Cara lainnya, cari saja dengan nilai gravitasi yang diperoleh saat barometer dijatuhkan ke tanah dari lantai tertinggi gedung itu. Pastinya barometer akan pecah, tapi muncul ide lagi untuk menghitung tinggi tangga lalu kalikan saja dengan total lantai yang ada.

Sebenarnya banyak cara – cara untuk mendapatkan nilai apalagi dengan ilmu science. Kalau saya sendiri lebih suka langsung tanyakan saja ke satpam penjaga gedung. Upah jawaban bapak satpam saya tukar dengan barometer. Dalam hidup banyak sekali hal – hal diluar dugaan bakan hampir menyerepet aneh – aneh.

Siapa yang bisa menilai orang itu nakal atau bodoh? Pada dasarnya manusia itu pintar pasti karena punya akal pikiran. Cuma kadang itu manusia suka malas menggunakannya. Apalagi untuk kompetisi sekedar mencari ide untuk bisnis unik sebagian orang malas melakukannya. So, mulai pikirkan apa yang orang lain tidak pikirkan. Beda ini yang unik. Rahasia-cara-jualan-dalam-waktu-singkat


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d