LANGKAH MEMBANGUN BISNIS YANG HARUS ANDA LEWATI LANGKAH MEMBANGUN BISNIS YANG HARUS ANDA LEWATI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

LANGKAH MEMBANGUN BISNIS YANG HARUS ANDA LEWATI

Setiap hal di dunia ini selalu ada tingkatannya. Saat Anda sekolah pasti ada tingkatannya bukan? Dimulai dari TK, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas sampai keperguruan tinggi. Semuanya pasti Anda lalui secara berurut.

Apa dari Anda ada yang tiba – tiba masuk perguruan tinggi tanpa sekolah sebelumnya? Pastinya Anda akan mengikuti perjalanan panjang studi Anda meskipun Anda anak terpandai yang selalu loncat kelas. Tentunya Anda loncat kelas setelah menyelesaikan test ditingkatan yang Anda lewati. Mungkin mudah untuk Anda tetapi proses tetap saja proses.

Sambil Anda melanjutkan pendidikan mungkin ada diantara kalian yang mulai berbisnis. Mungkin juga Anda sekarang adalah pengusaha handal. Kalau begitu sih Anda pasti sudah melewati tangga bisnis. ternyata bisnis juga punya tangga yang perlu Anda naiki.

1. Starting

Bersedia, Siap, Mulai ! Ya, itu kalau Anda pelari. Sayangnya Anda ini pengusaha. Jadi, tahapan starting yang perlu Anda lewati menemukan Value. Soal produk dan bisnis Anda tentu valuenya harus tepat dalam membangun bisnis. Nah, nantinya Anda akan lebih fokus ke selling atau jualan. Sebaiknya Anda cari cara buat ngebulin dapur baru cashflow-nya bagus.

2. Running

Kalau dalam program ini sih lagi persiapan jalanin proyek. Nah kalau di bisnis artinya Anda mulai bergerak nih. Anda pastinya akan mulai berpikir rekrut karyawan dan menambah masa SDM. Apa Cuma itu saja yang Anda lakukan?

Tentu saja tidak, Anda juga akan melakukan sistemasi bisnis. Pembuat dan perancang ya itulah Anda.

Apa fokus besar dalam running?

Marketing & Operation yang harus seimbang. Jangan sampai Anda sudah memasarkan, eh, produknya lambat dibuat. Atau sebaliknya, produk dibuat banyak karena mengantisipasi permintaan, jadi deadstock karena tidak efektif memasarkannya.

3. Growing

Inilah fase yang paling menentukan. Kebanyak pengusaha terjebak pada Running a business. Mereka lupa untuk growing. Nah, kalau sudah mulai berkembang apa Anda mau stuck saja bisnisnya? Pastinya Anda ingin mengembangkan sayap bisnis Anda. So, Anda bisa buka cabang bisnis Anda di beberapa lokasi lain. Kalau seperti ini sih awal dari ekspansi Anda dimulai. Selebihnya, tinggal kipas – kipas deh liat kemajuan bisnis Anda.

‍‍Anda sudah melakukan tahapan yang saya bagikan ini? Ada lagi nih catatan yang perlu saya berikan kepada Anda. Apalagi untuk Anda yang baru belajar mengembangkan usaha.

Pertama, mungkin Anda akan bingung harus punya karyawan seberapa banyak. Saran saya jangan mengambil banyak saat membangun bisnis. Anda mau gaji karyawan dengan apa nantinya, omset awal bisnis Anda saja belum pasti.

Kedua, memulai bisnis awal bukan saatnya melakukan sistemasi dulu. Kalau Anda pilih duluan yang ada Anda mensistemasi kegagalan. Ketiga, tahan dulu keinginan Anda membuka cabang sampai nantinya bisnis Anda benar – benar stabil. Pastinya stabil soal cashflow, SDM dan sistem. Kalau langsung buka yang ada cepat juga tutupnya.

Terakhir, santai – santai itu bukan pilihan untuk Anda pemula bisnis. Kalau dari awal yang Anda lakukan selalu santai, Anda akan mendapatkannya. Free!! Ya, Anda akan merasa freedom karena bisnis Anda sudah bangkrut. Saya yakin dan berharap itu tidak akan terjadi pada Anda.

Jadi jangan berhenti pada satu fase saja, tapi terus meningkatkan kualitas bisnis Anda hingga berkembang secara sehat. Rahasia-hindari-rasa-jenuh


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d