MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS

Mengapa Gosip di Kantor Membunuh Produktivitas?
Bermula dari satu hal, satu orang ke orang lainnya lambat laun sebuah infomasi terus bertambah kontennya. Informasi tersebut akhirnya berubah menjadi gosip. Gosip di kantor merupakan hal yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Seringkali hal tersebut justru dimulai dari rasa iri hati, frustrasi, kurang percaya diri, bahkan yang terburuk adalah candaan semata. Itu tentu saja berdampak sangat buruk. Tidak hanya bagi orang yang menjadi bahas pembicaraan, namun juga bagi pembicara.

Jika diibaratkan dengan sepasang kayu dan paku. Paku sebagai rumor buruk yang Anda bicarakan dan kayu sebagai orang yang dibicarakan. Anda memukulkan paku tersebut kepada kayu hingga menyakitinya. Bahkan meskipun Anda telah mencabut paku tersebut, lubang tersebut masih saja tersisa. Seperti inilah luka yang diakibatkan oleh rumor buruk yang Anda perbuat terhadap seseorang.

Membicarakan hal buruk mengenai sesama kita dapat menyebabkan sakit hati bagi seseorang. Akibatnya hubungan antar karyawan menjadi memburuk. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kerja sama tim. Produktivitas tim pun akan berkurang dengan demikian. Tidak hanya itu, Waktu yang seharusnya dapat Anda gunakan untuk bekerja lebih efisien terbuang sia-sia dengan bergosip.

Berikut adalah tips untuk menghindari gosip agar kita dapat menjadi lebih produktif.

1. Menjaga lidah

Mengatakan hal yang buruk mengenai seseorang selalu terasa lebih mudah daripada mengatakan hal baik. Tidak jarang hal ini terucap tanpa Anda sadari. Untuk menghindari gosip, belajarlah untuk menjaga lidah Anda. Jika ada seseorang yang mulai membicarakan seseorang, tahanlah diri Anda agar tidak terjerumus. Anda juga dapat mengubah topik pembicaraan ke bahasan lain. Namun, jika hal itu tidak dapat dihindari, maka cobalah untuk menyebutkan fakta positif dari bahasan yang dibicarakan.

2. Menjauhi lingkungan para penggosip

Apa yang orang lain lakukan jika hal tersebut tidak mengganggu diri Anda, maka hal tersebut bukan urusan Anda. Dengan berteman dengan kelompok yang senang menggosipkan hal buruk mengenai orang lain juga tidak akan memberikan hal baik bagi Anda. Kenalilah informasi yang baik dan buruk juga alasan terbentuknya gosip tersebut.

3. Jangan mudah percaya pada gosip

Gosip biasa tersebar dari mulut ke mulut. Namun, tentu saja ada seseorang yang memulainya. Kenali siapa yang memulai pembicaraan tersebut. Jangan menelan segala informasi yang datang kepada Anda mentah-mentah. Pahami pula nada bicara seseorang apabila pembicaraan tersebut menjurus ke arah gosip. Biasanya orang-orang tersebut akan menunjukkan sikap yang seakan-akan mengetahui banyak tentang hal tersebut. Alhasil informasi pun akan ditambahkan hingga kebenarnya semakin jauh dari asalnya.

4. Menghentikan gosip semakin beredar

Sebuah informasi yang bersifat gosip biasanya pula memiliki banyak celah yang janggal. Hal tersebut patut Anda pertanyakan untuk menguji kebenaran berita infomasi tersebut. Bersikaplah lebih selektif dan kritis pada informasi yang masuk kepada Anda. Dengan mempertanyakan hal tersebut, Anda dapat membantu menghentikan gosip tersebut semakin berkembang. Anda juga bisa meminta dengan tegas kepada kelompok yang bergosip untuk berhenti.

gosip-di-kantor

Menghentikan seseorang untuk membicarakan orang lain tentu adalah hal yang sangat sulit. Namun membiarkan gosip tersebut terus beredar, padahal Anda tahu, hal tersebut tidaklah benar. Itu tidak seharusnya dilakukan. Gosip dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi banyak orang. Kerja sama tim tidak akan berjalan lancar apabila ada yang merasa dikucilkan oleh rumor buruk. Dengan mengkonfirmasi kebenaran tersebut, Anda dapat memperbaiki kesalahpahaman.

5. Meminta maaf

Manusia memiliki ego yang sangat tinggi untuk meminta maaf. Seringkali mereka tahu bahwa telah melakukan kesalahan namun tidak memiliki keberanian untuk mengaku salah. Apabila Anda terlanjur “terjerumus” dalam pembicaraan gosip di kantor, segeralah untuk mengakui kesalahan tersebut. Mengakui kesalahan, Anda dapat mengurangi potensi konflik untuk terjadi. Hubungan Anda dengan orang yang menjadi bahan pembicaraan pun tidak akan terganggu.

Membangun komunikasi dengan sesama pekerja di kantor sangatlah penting. Lewat hubungan itu Anda dapat belajar hal baru yang belum Anda ketahui sebelumnya. Namun, Anda harus tetap berhati-hati agar menghabiskan waktu kerja Anda dengan bergosip. Berkomunikasilah dengan baik dan efisien. Trik-membuat-suasana-kerja-lebih-nyaman


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d