TUJUH TIPS JADI MANEJER SUKSES YANG DESEGANI BAWAHAN TUJUH TIPS JADI MANEJER SUKSES YANG DESEGANI BAWAHAN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

TUJUH TIPS JADI MANEJER SUKSES YANG DESEGANI BAWAHAN

1. Belajar caranya mendelegasikan
Sebagai seorang manajer, sudah menjadi tanggung jawab Anda untuk bisa  mengetahui siapa yang akan menjadi pilihan terbaik untuk suatu tugas  tertentu. Untuk memahami itu, Anda harus memperhatikan potensi dan  kekurangan dari masing-masing anggota tim Anda. Ini tentunya memerlukan  suatu analisis dan observasi. Baca juga Menjadi-pekerja-harus-bermental-juara

2. Memberi contoh
Setiap kali Anda memberikan arahan kepada anggota tim untuk bekerja dengan  cara tertentu atau mengikuti etika kerja tertentu, Anda harus memastikan  bahwa Anda sendiri telah melakukannya dengan benar, sesuai dengan apa yang  telah Anda sampaikan. Misalnya, Anda tidak bisa mengharapkan anggota tim  Anda datang tepat waktu, jika Anda sendiri masih sering datang terlambat.  Tim Anda akan menghormati Anda, jika mereka melihat Anda telah mengikuti  semua hal yang telah Anda ajarkan kepada mereka.

3. Tahu caranya memotivasi tim
Sebagai seorang manajer, Anda harus tahu bagaimana cara untuk memotivasi  tim Anda. Ini tentunya membutuhkan pemahaman yang mendalam dari anggota tim  Anda dan Anda perlu mengasah kemampuan untuk melihat kelebihan pada setiap  anggota tim.

4. Berikan umpan balik yang membangun
Alih-alih membeberkan semua kesalahan dan kekurangan yang dimiliki oleh  anggota tim Anda, Anda harus belajar bagaimana cara untuk memberikan umpan  balik yang lebih membangun. Ini tidak hanya akan membantu seseorang untuk  menyadari kesalahannya, tetapi juga memotivasi anggota tim Anda untuk tidak  mengulangi kesalahan itu.

5. Menjaga kekompakan anggota tim
Bila Anda memiliki beberapa orang yang bekerja di bawah Anda sebagai sebuah  tim, Anda akan mengalami beberapa bentrokan ego atau masalah pribadi di  antara mereka. Ini adalah tanggung jawab Anda untuk mengetahui bagaimana  cara untuk menjaga tim Anda bisa bekerja dengan baik. Anda harus memahami  karakter masing-masing tim. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa Anda tidak berat sebelah terhadap salah seorang anggota dan memperlakukan  mereka semua dengan cara yang sama.

6. Bertanggung jawab atas kesalahan Anda
Hanya karena Anda adalah seorang manajer, tidak berarti bahwa Anda tidak  pernah melakukan kesalahan. Suatu saat, Anda bisa saja mengambil keputusan  yang salah atau melakukan kesalahan dalam pekerjaan Anda. Ingat, jangan  pernah menutupi kesalahan Anda dan mencari-cari alasan untuk membenarkan  tindakan Anda. Akuilah kesalahan Anda dan bertanggung jawablah atas apa  yang telah Anda lakukan. Sikap ini akan menular kepada bawahan Anda dan sekaligus menginspirasi setiap anggota tim untuk mengikutinya.

7. Tahu cara berkomunikasi yang baik
Sangat penting bahwa Anda dapat menyampaikan pesan dengan jelas, tanpa  harus mengulangi berkali-kali kepada anggota tim Anda. Anda juga harus  jelas tentang tujuan dan sasaran Anda dalam bekerja. Juga, belajarlah untuk berkomunikasi dengan baik. Mulailah belajar untuk mencari tahu kapan Anda harus bicara dan bagaimana caranya mengatakan hal-hal yang ingin Anda  sampaikan agar orang lain tak salah mengartikannya. Baca juga Tiga-trik-rahasia-menjadi-pemimpin


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d