MENJADI PEKERJA HARUS BERMENTAL JUARA MENJADI PEKERJA HARUS BERMENTAL JUARA - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

MENJADI PEKERJA HARUS BERMENTAL JUARA

Perkembangan zaman menuntut setiap orang untuk hidup lebih baik. Kehidupan setiap orang yang lebih baik diukur dari sejauh mana orang tersebut mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap orang berlomba-lomba untuk memiliki kehidupan yang layak dengan pekerjaan dan penghasiln cukup atau bahkan lebih.

Kenyataan itu dapat dilihat dari antusiasme dan semangat orang-orang setelah lulus dari jenjang pendidikan. Hal pertama yang dilakukan adalah mencari dan melamar pekerjaan sesuai dengan disiplin keilmuannya. Adapula sebagian diantara mereka memilih pekerjaan dengan menyesuaikan skill dan bakat yang dimiliki. Setelah diterima bekerja di sebuah instansi perusahaan atau pemerintahan, setiap orang termasuk anda akan berusaha keras menjadi karyawan yang baik dan penuh tanggung jawab.

Sebagai seorang karyawan, anda menghendaki posisi dan gaji yang lebih baik dari kondisi sekarang. Oleh karena itu, anda berupaya memunculkan segala kemampuan untuk menjadi karyawan yang tampak memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap perusahaan tempat bekerja.

Integritas dan loyalitas yang anda miliki harus ditopang oleh kesiapan mental, psikis, dan pikiran. Artinya, anda harus selalu memiliki pikiran positif terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri dan perusahaan tempat bekerja. Dengan kata lain, anda dituntut untuk selalu berfikir posistif dalam menghadapi setiap situasi pekerjaan.

Berfikir positif aau positif thinking dapat membuat anda lebih percaya diri sebagai karyawan. Ketika telah memiliki rasa percaya diri yang tinggi, anda tidak akan pernah ragu ataupun mengeluh ketika dihadapkan dengan banyaknya tugas-tugas kantor yang harus diselesaikan. Hasilnya anda akan bekerja dengan baik dan membuahkan hasil optimal. Di samping itu, anda akan memiliki hubungan baik dan harmonis di lingkungan tempat kerja, baik dengan atasan maupun dengan rekan-rekan kerja.

Pikiran posistif dan rasa percaya diri bisa membuat anda lebih produktif dalam menyelesaikan tugas-tugas di kantor. Produktifitas anda tersebut akan memunculkan daya integritas dan loyalitas terhadap perusahaan. Dengan demikian, atasan akan senang melihat hasil pekerjaan anda. Hanya saja, memang benar bahwa semua itu tidak semudah membalik telapak tangan.

Namun anda pasti punya keyakinan, jika anda bisa melakukannya. Hal paling sederhana untuk mencapai hal tersebut adalah menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam bekerja. Sehingga anda akan menyelesaikan semua pekerjaan dengan senang dan penuh semangat tinggi. Baca Juga : Lima-tips-menumbuhkan-kepercayaan


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d