TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

Ternak Ayam Kampung Peluang Usaha Menguntungkan 
Peluang di bisnis peternakan memang masih sangat terbuka lebar. Kebutuhan akan hewani dan produk turunannya masih sangat tinggi, diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu jenis hewan yang sampai sekarang ini masih banyak dibutuhkan adalah ayam kampung. 

Banyak masyarakat yang gemar mengkonsumsi daging ayam kampung. Oleh karena itu, banyak peternak ayam kampung yang tertarik untuk mengembangkannya.
Pemeliharaan ayam kampung tujuannya sebagai ayam pedaging. Pemeliharaannya pun tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan ayam broiler dan biasanya ayam kampung relatif lebih tahan terhadap penyakit.

Konsumen 
Konsumen untuk daging ayam kampung adalah hampir semua masyarakat, terutama orang-orang yang menyukai ayam kampung. Selain itu, untuk mencari para konsumen pun tidak begitu sulit karena sekarang ini banyak sekali rumah makan dan restoran yang menggunakan ayam kampung sebagai menu andalan mereka.  

Jadi selain konsumen dari perorangan, para peternak ayam juga bisa menjalin kerjasama dengan pengusaha rumah makan yang membutuhkan ayam kampung. Baca juga Peluang-usaha-nasi-goreng-seafood


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d