PELUANG USAHA NASI GORENG SEAFOOD ALA GEROBAK PELUANG USAHA NASI GORENG SEAFOOD ALA GEROBAK - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

PELUANG USAHA NASI GORENG SEAFOOD ALA GEROBAK

Peluang Usaha Nasi Goreng Seafood Ala Gerobak
Nasi goreng seafood adalah salah satu menu makanan favorit yang memiliki banyak penggemar khususnya masyarakat Indonesia. 
Selain rasa nasi goreng seafood yang enak, harga yang ditawarkan juga terjangkau sehingga tidak ada alasan untuk tidak memilihnya. 

Nasi goreng seafood juga biasa disebut sebagai makanan rumahan, namun seiring dengan perkembangan zaman, kini nasi goreng seafood tidak hanya dipandang sebagai makanan rumahan. 
Sekarang makanan satu ini dapat dengan mudah kita temui dengan maraknya penjual nasi goreng seafood, baik pedagang kaki lima, pedagang gerobak keliling, rumah makan atau restoran. 

Hal itu tentu saja menjadi bukti bahwa peluang usaha untuk nasi goreng seafood pasarnya masih sangat terbuka lebar dan menjadi peluang usaha baru. Baca juga Peluang-usaha-baru-dari-burger-ikan-laut


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d