POLA PIKIR ORANG SUKSES DALAM BERFIKIR POLA PIKIR ORANG SUKSES DALAM BERFIKIR - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

POLA PIKIR ORANG SUKSES DALAM BERFIKIR

1. Orang yang sukses adalah orang yang berani untuk berjalan-jalan dengan kegagalan…..orang yang sukses adalah orang berteman dengan kegagalan………karena orang yang sukses mengenal arti kegagalan;

2. Kerjakanlah apa yang bisa kamu kerjakan hari ini sebab esok hari belum tentu kita bisa mengerjakan apa yang seharusnya kita kerjakan………;

3. Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi...;

4. Apapun yang terjadi berbahagialah dan selalu berterimakasih, berusaha untuk lebih baik dan sehat lagi. jangan lupa untuk membantu dan membahagiakan orang lain.

5. Dalam Hidup ada 2 pilihan, “anda mau maju sebagai pemenang atau mundur sebagai pecundang”;

6. Yang belum terlihat bukan berarti tidak ada, yang belum berhasil bukan berarti gagal dan yang belum diraih bukan berarti tidak pernah Karena dimana ada IMAN pasti ada JALAN KELUAR;

7. Tidak selamanya pemenang itu benar..
Tetapi seseorang yang benar , itulah yang disebut pemenang..
Tidak semua “kemenangan” itu “benar” , tetapi setiap “kebenaran” akan “menang”;

8. Tidak ada waktu untuk berpikir. Katakan “YA”, jika ya. Dan katakan “TIDAK”, jika tidak. Karena masa depan kita ada pada tangan kita sendiri dan hanya kita sajalah yang dapat menentukannya.


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d