TIPS SEBELUM MEMBUAT SURAT PENGUNDURAN DIRI TIPS SEBELUM MEMBUAT SURAT PENGUNDURAN DIRI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

TIPS SEBELUM MEMBUAT SURAT PENGUNDURAN DIRI

Dalam menulis surat pengunduran diri, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar pimpinan kamu menyetujui surat tersebut tanpa harus menyakiti perasaannya. Berikut ini adalah ulasan lebih detailnya.
  1. Dalam menulis surat pengunduran diri, sebaiknya menggunakan bahasa yang jelas dan tidak bertele-tele.
  2. Alasan yang kamu ungkapkan dalam surat pengunduran diri harus jelas serta tidak mengandung alasan yang sifatnya negatif.
  3. Ucapkan juga terimakasih kepada perusahaan, baik itu kepada pimpinan kamu dan pegawai yang lainnya untuk memberikan rasa terimakasih. Hal ini penting, karena kamu pernah mendapatkan ilmu dan pengalaman yang berharga dari mereka semua.
  4. Sampaikan permohonan maaf kepada pimpinan perusahaan dan juga para pegawai yang lainnya. Karena setiap pekerjaan yang kita lakukan tidak luput dengan kekhilafan atau kesalahan.
Nah itulah beberapa tips sebelum kamu membuat surat pengunduran diri yang baik dan benar. Selanjutnya kita akan memberikan beberapa referensi mengenai contoh surat resign yang baik dan benar. Baca Contoh-surat-pengunduran-diri-yang-baik


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d