MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN DENGAN SUBJECTIVE COMMUNICATION MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN DENGAN SUBJECTIVE COMMUNICATION - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

MENGENDALIKAN PIKIRAN ORANG LAIN DENGAN SUBJECTIVE COMMUNICATION

Salah satu tehnik SUFI  melahirkan ilmu psycologi yaitu : Mengendalikan Pikiran Orang Lain dengan Subjective Communication

Subjective Communication
mengendalikan pikiran orang lain?
kedengarannya menakutkan bukan? tapi apakah bisa? apakah anda percaya
kalau hal ini bisa? dan bagaimana bisa?

pertama, perlu kita ketahui dulu apa itu Subjective Communication.
subjective communication adalah teknik mempengaruhi pikiran orang lain tanpa harus bertemu langsung dengan menggunakan kekuatan pikiran bawah sadar dan gelombang otak alpha.

subjective communication terbukti telah menolong jutaan orang di seluruh dunia sehingga mereka dapat sukses dan memperoleh apa yang mereka inginkan. tapi bagaimana bisa? perhatikan fakta menarik berikut.

pikiran bawah sadar tidak mampu membedakan mana kenyataan dan mana
imajinasi. semua yang diterimanya adalah "benar". berbeda dengan pikiran sadar yang menyaring semua informasi dengan logika dan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

bayangkan, bagaimana kalau kita berkomunikasi bukan dengan alam sadar, tapi dengan alam bawah sadar seseorang. tentulah, informasi apapun yang diterima dianggap benar dan tahukah anda, kalau pikiran sadar dikendalikan oleh pikiran bawah sadar? jika pikiran bawah sadar mempercayai suatu hal, cepat atau lambat pikiran sadar juga akan mempercayainya, dan akan berdampak pada kepercayaannya seutuhnya.

sungguh menakutkan bukan?

"You are what you think"

nah, lalu bagaimana cara melakukan subjective communication ini?

misalkan anda ingin melamar kerja. ada 10 orang yang ingin melamar kerja bersama anda, dan hanya akan diterima satu orang. bosnya adalah Pak Ali. Dengan subjective communication, anda bisa mempengaruhi pak ali untuk menerima anda, meskipun ada pelamar lain yang lebih unggul daripada anda.

pertama, pilihlah waktu pada malam hari sebelum tidur. usahakant tidaklebih dari jam 11. katakan sugesti berikut sampai andat tertidurlelap. "aku akan bangun saat pikiranku terhubung dengan paka ali" (atau bisa diganti dengan kalimat yang lain sesuai dengan kenyamanan anda) lalu pada saat anda terbangun, biasanya sekitar jam 1-3 dini hari, itu berarti pikiran anda telah kontak dengan pikiran bos anda. yangh harus anda lakukan setelah ini adalah duduklah di tempat yangn nyaman dan berusahalah tidak tertidur lagi. jaga pikiran tetapd dalam kondisi alpha, atau setenang mungkin. Setelah yakin bahwa gelombang otak anda dalam kondisi alpha (kondisim melamun dimana pikiran sangat tenang) bayangkan bos anda ada did depan anda dan bicarlah seperti berikut: "pak ali, saya ingin anda menerima lamaran saya, entong bin sulaeman, karena saya adalah orang yang cerdik, pintar, dan memanfaatkan banyak peluang, bapak akan sangat beruntung jika menerima saya sebagai pegawai dan tidak akan menyesal" (berbicaralah sesuai keinginan anda) bayangkan bos anda mengangguk tanda setuju, dan bayangkan anda berjabat tangan tanda setuju. Keesokan harinya anda akan terkejut apa yang akan terjadi.

subjective communication ini akan berjalan gagal apabila :

1. pikiran anda belum memasuki kondisi alpha, yang berarti belum mengakses alam bawah sadar

2. anda tidak percaya bahwa hal ini akan berhasil. pertama, tanamkanlah
keyakinan pada diri anda sendiri, untuk bisa menanamkan keyakinan pada


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d