NUR MUHAMMAD ADALAH CAHAYA ATAU RUH NUR MUHAMMAD ADALAH CAHAYA ATAU RUH - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

NUR MUHAMMAD ADALAH CAHAYA ATAU RUH

Hakekat Nur Muhammad ini perlu diterangkan lebih lanjut agar bisa difahami semuanya. Apa itu Nur Muhammad, dan apa hubungannya dengan diri nabi Muhammad, dan apa hubungannya dengan diri manusia.

Dalam ranah hakikat, Nabi Muhammad dan Nur Muhammad itu berbeda.
Nabi Muhammad adalah manusia. Anak dari seorang ayah bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Lahirnya di Mekah dan makamnya di Madinah.

Tetapi hakekat "Nur Muhammad" adalah cahaya atau ruh, jiwa yang tunggal, jiwa jiwa yang terpuji. Hakekat Nur Muhammad itu ada dalam diri tiap tiap manusia, ada dalam diri kalian semua, sebagaimana ada dalam diri para nabi-nabi Allah dan rasul rasulNya, serta wali-wali Allah.

Nur Muhammad itu hanya ada satu namun ada dalam diri semua umat manusia, jika engkau pakai akalmu, bisa bingung, bagaimana bisa ada satu hal namun ada dalam tiap manusia yang jumlahnya milyaran??

Lalu apa hubungannya antara Nur Muhammad itu dengan diri nabi Muhammad??

Diri nabi Muhammad itu bathiniahnya telah bersambung/Wushul serta lebur dalam hakekat Nur Muhammad atau bisa dikatakan Nabi Muhammad adalah tajalli sempurna dari Nur Muhammad. Sedang pada manusia pada umumnya, bathiniahnya itu masih putus disebabkan masih terselimuti hawa nafsu.

Atribut atau pakaian dasar dari Nur Muhammad itu adalah "keindahan (jamal)", maksudnya adalah keindahan ahlakul karimah. dimana dengan keindahan itu selalu bersifat menata, seumpama onggokan sampah yang berserakan dan tak berharga, lalu ditata, menjadi suatu keindahan.

Yang sebenarnya nabi Muhammad yang ada dimekkah itu adalah wujud lahiriah saja, demikian halnya para nabi nabi yang lain, maupun wali wali Allah, semuanya adalah tiada lain adalah tajalli dari Nur Muhammad. Oleh karena itu rasulullah bersabda bahwa dirinya diutus hanya untuk memuliakan akhlaknya manusia.

Itulah sejati, diutusnya nabi Muhammad, sebenar-benarnya adalah untuk mengembalikan manusia pada kemurnian fitrah dasarnya, mengembalikan agar wushul dan tersambung kembali lebur kepada Nur Muhammad.

Agar engkau sekalian menjadi "MUHAMMAD" itu sendiri secara hakekatnya, yaitu makhluk yg terpuji, insan yang kamil/sempurna, sesuatu fitrah dasar penciptaan manusia. Itulah sesungguhnya syafaat yang sejati, itulah sebenarnya sholawat yang sejati itu.

Sebab hanya Nur Muhammadlah yang bisa mengenali Allah, itulah tujuan akhirnya yang hendak dicapai agar bisa menjadi Muhammad secara hakekatnya dan mengenali TuhanNya.

Salah persepsi dari orang orang, yaitu malah mereka seakan ingin mengcopy 100% lahiriah Nabi Muhammad, dengan pakaian ala timur tengah, berjenggot tanpa berkumis, celana cingkrang, dll yang bersifat lahiriah saja, padahal tujuannya nabi itu untuk menjadikanmu seorang Muhammad secara hakekatnya, menjadi makhluk yang terpuji dan mengenal Allah, jadilah Muhammad secara hakekatnya, itulah hakekat yang sesungguhnya.

Dan lagi ketika ingin menjadi Muhammad atau seperti Muhammad tidak harus bernama Muhammad, misalnya jika ingin menamakan anakmu supaya namanya mencerminkan akhlaknya, misal nama Ahmad, bhagus, budhi, syech puji dll.. itu semua maknanya sama hanya lain bahasa, nama bisa apa saja asal artinya bagus, hal yang paling penting adalah sikap dan perilakumu yang harus mencerminkan Muhammad (Yang Terpuji). Baca Juga : Didalam-ajaran-tasawuf-qalbu-ruhani

Kita mungkin tak bisa lagi melihat Nabi Muhammad (karena beliau telah wafat)
Tetapi kita masih bisa bertemu para Muhammad Muhammad yang lain secara hakekatnya. Nur Muhammad itu masih ada sampai sekarang menerangi semesta ini. Agar kita semua bisa melihat dan menjadi saksi (bersyahadat) bahwa Nur Muhammad itu ada, nyata, mereka adalah cahaya penerang kehidupan ini.

Wallahu A'lam


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

Posting Komentar

SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d