Menurut ilmu Tasawwuf dalam kitab kitab makrifatullah pada diri manusia terdapat sembilan jenis Ruh. Masing-masing Ruh mempunyai fungsi masing masing. Ke sembilan macam Ruh yang ada pada manusia adalah sebagai berikut :
1. Ruh Idhofi
Ruh idhofi adalah Ruh yang utama bagi manusia. Ruh Al-Hayat / Ruh segala sumber kehidupan. Ruh ini merupakan sumber dari 8 ruh-ruh lainnya. Ruh Idhofi juga disebut sebagai Jauhar awal suci, karena ruh inilah maka manusia dapat hidup. Bila ruh idhofi keluar dari tubuh, manusia akan mati. Disini Ruh Idhofi umumnya disebut sebagai nyawa.
Ruh idhofi ini berada di alam wahdah karena ruh ini adalah pancaran langsung dari Nur Muhammad.
Bentuk Ruh ini ghaib / tidak kasat mata / metafisik. Wujud Ruh ini mirip diri sendiri, baik rupa maupun suara serta segala sesuatunya.
2. Ruh Qudus
Ruh qudus (Ruh yang paling Suci) : Ruh ini bagian dari Ruh idhofi. perbedaan Ruh qudus dengan Ruh idhofi adalah Ruh qudus hanya ditiupkan khusus pada makhluk pilihan-Nya. Sedangkan ruh idhofi ditiupkan kepada seluruh makhluk ciptaan Allah di alam dunia maupun alam ghaib seperti Malaikat, Jin, Manusia termasuk tumbuhan dan hewan.
Yang diberikan Ruh qudus diantaranya adalah :
- Malaikat Jibril
Jibril diberi ruh qudus karena nama lain dari jibril disebut sebagai ruhul qudus berdasarkan ayat alqur'an :
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”(QS. 16. An Nahl:102)
- Nabi Adam
Yaitu pada awal penciptaan nabi adam secara langsung.
“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya RUH -KU; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (QS.38. Shaad:72)
- Nabi Isa
Yakni saat Ibunya ibunda maryam tanpa suami namun dapat mengandung dan melahirkan Nabi Isa :
“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus”.(QS. 5. Al Maa’idah:110) Ayat senada : (QS.Al-Baqarah :87 dan 253)
- Nabi Muhammad
Yakni saat nabi muhammad disebut sebagai Ruh Al-Amin yakni esensi dari Nur Muhammad yang merupakan cikal bakal penciptaan segala sesuatu, maka justru Ruh Qudus yang paling tertinggi derajatnya justru yang ditiupkan pada Nabi Muhammad.
Sabda Rasulullah Saw :
(Aku dari Allah dan sekalian mukmin dariku.)
-Firman Allah dalam hadits qudsiy:
“Innallaaha khalaqa ruuhi nabiyyika shalallaahu `alaihi wasallam min dzaatihi”
(Sesungguh-Nya Allah menciptakan ruh/Nur Muhammad Saw. itu dari Zat-Nya/Nurullah.)
Ruh qudus ini juga berada di alam wahdah karena ruh ini juga bagian dari Ruh idhafi yang paling suci.
3. Ruh Ruhani : Ruh inipun juga bagian dari ruh idhofi. Ruh Ruhani ini adalah ruh kesadaran. Ruh yang membentuk kepribadian kita dengan sebutan lain yakni watak atau ego kita.
Karena adanya ruh Ruhani ini maka manusia memiliki kehendak dua rupa atau dalam istilah umumnya adalah free will (kehendak bebas). Ruh ini mempengaruhi perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Pada Ruh Ruhani inilah sarana Tuhan mengilhamkan qalbu manusia untuk memilih jalan negatif atau jalan positif. Dan manusia bebas memilih setiap jalan yang ia pilih.
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”.
(QS.91. Asy Syams:8)
Didalam Ruh Ruhani inilah nafsy (Sifat-sifat) manusia bertempat. Diantaranya sebagai berikut :
>Nafsy Kanan (Nafsy positiv)
Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafsy-nafsy kebaikan/ketaqwaan sbb :
-Nafsy Nafsyaniyyah
-Nafsy Mulhammah
-Nafsy Muthmainnah
>Nafsy Tengah (Cenderung Positif/Negatif)
-Nafsy Lawwamah (Nafsy ganda yang dapat mengantar ke negatif dan positif)
-Nafs Supiyah (Nafsy ganda yang dapat menghantar ke negatife dan positif)
>Nafsy Kiri (Cenderung Negatif)
Yang dapat menimbulkan / mengarahkan perilaku manusia pada nafsy-nafsy keburukan/kefasikan sbb :
-Nafsy Hayawaniyyah
-Nafsy Musawwillah
-Nafsy Ammarah
Jika didalam diri manusia Ruh Ruhaninya dominan pada nafsy kanan maka dia akan hidup dalam kemuliaan. namun sebaliknya jika didalam diri manusia Ruh Ruhaninya cenderung pada nafsy kiri maka jatuh pada derajat rendah.
4. Ruh Rabbani : Ruh rabbani ini juga bagian dari ruh idhofi.
Ruh rabbani Adalah Ruh yang dekat dengan Tuhannya karena pemilik ruh ini selalu menangisi diri teringat akan Tuhannya dan selalu memanggil-manggil Rabb nya.
“Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (nafsy dirinya sendiri)”.(QS.75. Al Qiyaamah:2)
Alat dari Ruh Rabbani adalah ‘Aql (Intelektual) kesadaran dan akal pikir yang terdapat dalam unsur (dalam jiwa diri) manusia yang disematkan oleh Sang Pencipta.
“Allah menyediakan bagi mereka azab, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai aqal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu”.
(QS.65. Ath-Thalaaq:10)
(QS.26. Asy-Syu’araa’:28)
Karena Ruh Rabbani inilah yang membedakan antara makhluk manusia dengan binatang.
“Atau apakah kamu mengira bahwa KEBANYAKAN mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)”. (QS.25.Al Furqaan:44) Ayat senada :
(QS.40. Al Mu’min:57)
“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal”. (QS.5. Al Maa’idah:58)
“Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)”, (QS.21. Al Anbiyaa’:64)
Ancaman bagi yang tidak mem-fungsikan aqal yang telah dianugerahkan Tuhan pada manusia :“Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”.(QS.10. Yunus:100)
Jika Ruh ini ada pada diri manusia. Maka akan mempengaruhi orang yang bersangkutan untuk berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Baca Juga : Islam-itu-satu
Bersambung. Wallahu A'lam
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....