BIOGRAFI FACHRUL RAZI : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI AGAMA BIOGRAFI FACHRUL RAZI : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI AGAMA - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

BIOGRAFI FACHRUL RAZI : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI AGAMA

Biografi Fachrul Razi. Saat ini ia diketahui menjabat sebagai Menteri agama di era pemerintahan presiden Joko Widodo. Sebelumnya ia dikenal sebagai mantan perwira dengan pangkat Jenderal TNI.

Fachrul Razi merupakan satu-satunya menteri agama yang berlatar belakang militer sejak era reformasi dan tidak pernah aktif dalam ormas islam. Berikut profil dan biografi Fachrul Razi.

Daftar Isi
Profil dan Biografi Fachrul Razi
Fachrul Razi dilahirkan di Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam pada tanggal 26 Juli 1947. Kedua orang tuanya berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Ia merupakan anak kesembilan dari 11 bersaudara. Fachrul Razi terlahir di sebuah lingkungan dimana pendidikan agama sangat kuat disana.

Perjalanan Karir di Militer
Setelah ia masuk di AKMIL (Akademi Militer), ia bergabung dengan bagian kerohanian islam yang bernama Kelompok Komando Mesjid dimana tugasnya adalah melakukan pembinaan keislaman kepada para taruna seperti kegiatan pengajian dan kegiatan keislaman lainnya.

Ia lulus AKMIL pada tahun 1970. Sejak lulus dari AKMIL, ia sudah memegang banyak jabatan militer, Mulai dari Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad kemudian menjadi Wakil Asisten Operasi KASAD.

Ia juga pernah ditugaskan menjadi komandan pasukan penjaga perdamaian di Kontingen Garuda IX/2 yang dikirim ke Iran-Irak pada tahun 1989. Kala itu pangkatnya sebagai Letnan Kolonel.

Setelah itu ia kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Daerah Militer (KASDAM) VII/Wirabuana di Makassar pada tahun 1996 hingga 1997.

Setahun menjabat disana, Fachrul diangkat sebagai Gubernur Akademi Militer. Hanya setahun disana, ia dipindahkan ke posisi Asisten Operasi KASUM ABRI dan kemudian menjadi Kepala Staf Umum ABRI.

Pasca reformasi tahun 1999, ia diangkat menjadi Sekertaris Jenderal Departemen Pertahanan dan kemudian menduduki posisi penting di TNI sebagai Wakil Panglima TNI dari tahun 1999 hingga 2000.

Fachrul Razi dan Prabowo Subianto
Ketika awal reformasi tahun 1998, Saat itu Letnan Jenderal Fachrul Razi menjabat sebagai Kepala Staf Umum ABRI dan juga sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP). DKP dibentuk guna menyelesaikan masalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh para perwira TNI dimana didalamnya terdapat nama Prabowo Subianto.

DKP kemudian mengeluarkan surat rekomendasi yakni Surat Keputusan DKP Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP yang berisi pemberhentian Prabowo Subianto dari TNI dimana kala itu jabatannya sebagai Letnan Jendral TNI. Surat keputusan itu ditandatangi oleh 6 orang Jenderal TNI termasuk Fachrul Razi pada tanggal 21 Agustus 1998.

Atas surat keputusan inilah yang kemudian membuat Panglima ABRI kala itu yakni Jenderal Wiranto langsung mencopot Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad. Sebenarnya pencopotan ini juga atas saran dari Presiden BJ Habibie kala itu, sebagai mana yang ia tulis dalam bukunya Habibie : Detik Detik Yang Menentukan.

Menjadi Pengusaha
Fachrul Razi pensiun dari TNI dengan pangkat terakhir yakni Jenderal TNI. Selepas pensiun, ia kemudian menjadi seorang pengusaha.

Ia diangkat sebagai Komisaris utama PT Central Proteina Prima Tbk serta PT Aneka Tambang sejak tahun 2005. Fachrul Razi bahkan menjadi komisari utama di perusahaan milik Luhut Binsar Panjaitan yakni PT Toba Sejahtera Group.

Terjun ke Dunia Politik
Selain menjadi seorang pengusaha, dalam biografi Fachrul Razi diketahui bahwa ia juga masuk dalam jajaran dewan pendiri partai HANURA (Hati Nurani Rakyat) yang diketuai oleh Wiranto.

Pada tahun 2004, fachrul menjadi tim sukses Wiranto – Salahuddin Wahid yang kala itu maju dalam Pilpres 2004. Kemudian di tahun 2009, ia mendukung pasangan Jusuf Kalla – Wiranto sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Di tahun 2014, ia turut memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan Wakil Presiden 2014. Ia juga turut menjadi penasihat pertahanan ketika kabinet Kerja dibentuk.

Di tahun 2019, fachrul menjadi ketua ‘Tim Bravo 5’ yang didalamnya berisi kumpulan para pensiunan TNI yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden pada pilpres 2019. ‘Tim Bravo 5’ ini sebenarnaya dibentuk oleh Luhut Binsar panjaitan pada tahun 2014.

Menjadi Menteri Agama Indonesia
Setelah pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin terpilih pada tahun 2019 sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih Indonesia, mereka kemudian membentuk kabinet Indonesia Maju. Baca Juga : Membahas-sejarah-islam

Biografi Fachrul Razi
Dalam kabinet tersebut, Presiden Joko Widodo mengangkat Fachrul Razi sebagai Menteri Agama Indonesia dengan masa jabatan dari tahun 2019 hingga 2024. Ia menggantikan Menteri Agama sebelumnya yakni Lukman Hakim Saifuddin.

Penunjukan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama cukup menarik sebab Fachrul Razi merupakan menteri agama yang berasal dari kalangan Militer pertama sejak era Reformasi.

Itulah profil dan biografi Fachrul Razi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk para pembaca sekalian. sumber link : www.biografiku.com


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

Posting Komentar

SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d