SEBELUM TIDUR UPAYAKAN MENDISIPLIKAN DIRI SEBELUM TIDUR UPAYAKAN MENDISIPLIKAN DIRI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

SEBELUM TIDUR UPAYAKAN MENDISIPLIKAN DIRI

Jadikan setiap hari adalah momen kesuksesan anda. Kalimat tersebut sangat penting dijadikan titik tolak pekerjaan yang anda lakukan. Menjadikan setiap hari sebagai momen kesuksesan tentu tidak semudah yang diucapkan. Anda membutuhkan kerja keras, semngat tinggi, pikiran positif, dan sebagainya secara berkesinambungan di dalam menjalankan pekerjaan.

Akan tetapi, menjadikan setiap hari sebagai momen kesuksesan pada dasarnya juga tidak sulit. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan upaya berkelanjutan dan konsisten dari diri sendiri. Salah satunya ialah dengan melakukan evaluasi serta menyusun rencana sebelum anda tidur.

Ada anggapan dari pakar kesehatan bahwa kualitas tidur menentukan mutu pekerjaan seseorang. Apabila kualitas tidur seseorang sulit, maka mutu pekerjaannya juga bisa rumit. Banyak orang sukses, kaya, dan terkenal terbiasa memanfaatkan waktu sebelum tidur untuk
melakukan yang istimewa. Sebab, mereka berkeyakinan bahwa mendisiplinkan diri sebelum berangkat ke tempat tidur merupakan langkah awal mempersiapkan kesuksesan di bidang pekerjaan.
Waktu sebelum tidur merupakan saat yang produktif, baik untuk melakukan evaluasi maupun mempelajari sesuatu. Atmosfer rileks ysng tercipta sebelum tidur merupakan momen yang baik untuk memunculkan ide-ide kreatif. Beberapa tokoh terkemuka baik di dunia internasional maupun dalam negeri mengaku sering melakukan ritual sederhana sebelum tidur. Sebut saja Bill Gates yang selalu membaca buku sebelum tidur. Sementara itu, Oprah Winfrey senang melakukan meditasi. Adapun CEO American Express, Kenneth Chenault, terbiasa sekadar membuat coretan untuk merencanakan hari esok.

Produktivitas bukan hanya berhubungan dengan apa yang anda lakukan saat bekerja. Waluapun memiliki posisi atau jenis pekerjaan yang sama, anda boleh jadi lebih produktif dibandingkan rekan kerja. Produktivitas ini dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari, termasuk sesaat sebelum tidur. Oleh karena itu, cobalah anda mengevaluasi kebiasaan sebelum tidur yang dirasa kurang baik. Orang-orang sukses memahami keberhasilan mereka diawali serta berakhir dengan mental dan fisik yang sehat. Hal tersebut tentu saja sangat dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari, terutama kualitas tidur.

Ada banyak kebiasaan sederhana dapat anda praktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebelum beristirahat di malam hari. Beberapa di antaranya ialah membaca buku ringan sebelum tidur, mematikan lampu  dan gadget, berjalan-jalan kecil sebentar di sekitar rumah, melakukan meditasi atau berdoa kepada Tuhan, menyusun rencana esok hari, menyusun ide kreatif, menyelesaikan pekerjaan, tidak melakukan hal-hal berat dan menjadi beban, menuliskan ganjalan yang ada dipikiran, serta membersihkan diri dengan air pada bagian muka dan kaki.

Cara-cara tersebut bisa diterapkan seluruhnya atau anda cukup mengambil salah satu secara konsisten. Hal yang terpenting ialah anda memiliki waktu berkualitas sebelum beranjak ke tempat tidur. Sebab, begitu merebahkan diri di tempat tidur, anda tidak boleh memikirkan hal lain yang dapat merusak kualitas tidur. Ingatlah bahwa ritual sebelum tidur dapat menjadi kunci keberhasilan anda dalam menjadi orang nomor satu di lingkungan pekerjaan. Dengan memanfaatkan waktu sebelum tidur secara efektif  dan sederhana, anda sudah melakukan evaluasi nyata menuju kesuksesan. SECARA OBYEKTIF ANDA HARUS MEMBUAT PENILAIAN DIRI SENDIRI


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d