GURU SUFI : HIKMAH DIBALIK PENAMAAN ILMU TASAWUF GURU SUFI : HIKMAH DIBALIK PENAMAAN ILMU TASAWUF - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

GURU SUFI : HIKMAH DIBALIK PENAMAAN ILMU TASAWUF

Tasawuf bukanlah ilmu yang diambil dari perkataan-perkataan kosong, akan tetapi ilmu yang didapatkan karena (menahan) rasa lapar, melepas semua kesenangan dan keindahan 

Beragama Islam dengan paripurna adalah mengikuti semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw dari Allah swt, mengimanainya dengan cara mematuhi semua perintah dan larangannya. Semua itu sudah tergambar sejak masa awal Nabi Muhammad mengajarkan cara beragama yang benar kepada para sahabatnya, kemudian dari sahabat Nabi saw berlanjut pada generasi selanjutnya, yang dikenal dengan tâbi’în, yaitu orang-orang yang hidup bersama orang-orang yang hidup bersama Rasulullah saw. Dari tiga generasi emas ini, kemudian banyak ulama bermunculan mendakwahkan Islam. 

Ulama masa tâbi’în dan tâbi’ut tâbi’în kala itu menuliskan semua ajaran Islam yang mereka pelajari, sampai akhirnya ulama terbagi menjadi beberapa bagian. Ada yang hanya fokus mendalami ilmu hadits kemudian menyebarkannya. Mereka dikenal dengan istilah muhaddits. Ada yang fokus pada ilmu nahwu yang dikenal dengan nama nahwiyyun. Ada yang fokus mendalami tafsir Al-Qur’an, yang dikenal dengan istilah mufassir. 

Ada yang fokus mendalami ilmu fiqih, yang dikenal dengan istilah faqîh. Ada yang hanya fokus dengan pendidikan rohani dan hanya menempuh jalan mendekatkan diri kepada Allah swt, yaitu melalui cara zuhud terhadap dunia dan isinya. Ulama yang disebut terakhir ini dikenal dengan istilah ulama tasawuf atau sufi. Syekh Yusuf Khatthar Muhammad dalam kitab al-Mausû’atul Yusûfiyyah menjelaskan, penamaan ulama dalam bidang-bidang khusus tersebut tidak pernah ditemukan pada masa Rasulullah saw. 

Penamaan itu hanyalah merupakan istilah dari ilmu-ilmu syariat yang menjadi bidang kajian para ulama. Penamaan ini bukan berarti keluar dari penamaan Islam dan ingin membagi Islam dengan berbagai macam. Sebab syariat Islam memberikan legalitas terhadapnya, sebagaimana dijelaskan: 

وَلَيْسَ كُلُّ اسْمٍ لَمْ يَأْتِ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَوِ السُّنَّةِ الشَّرِيْفَةِ يَحْرُمُ التَّسَمِّي بِهِ بَلْ جَائِزٌ شَرْعًا 

Artinya, “Tidak semua nama yang tidak ditemukan dalam Al-Qur’anul Karim, atau sunnah syarîfah hukumnya haram menamai dengan nama tersebut, bahkan diperbolehkan secara syariat.” (Yusuf Khatthar Muhammad, al-Mausû’atul Yusûfiyyah fî Bayâni Adillatis Shûfiyyah, [Damaskus, Maktabah Dârul Albâb: 1999], halaman 9). 

Menurut Syekh Yusuf Khattar, legalitas tersebut bukan tanpa alasan. Terbukti Allah swt memberikan nama yang berbeda kepada umat Islam, di antaranya: 

(1) as-Sâbiqûn, yaitu orang-orang dahulu dan yang pertama masuk Islam dari kalangan sahabat Anshar dan Muhajir; 

(2) al-Muqarrabûn, yaitu orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah; 

(3) ash-Shâdiqûn, yaitu orang-orang yang langsung mempercayai Nabi Muhammad saw dan risalah yang dibawanya, serta mempercayai mukjizat-mukjizat yang terjadi kepadanya; dan 

(4) asy-Syuhadâ’, yaitu orang-orang yang wafat ketika perang, dan yang lainnya. 

Jika Allah sendiri menggunakan penamaan di atas sebagai istilah yang diberikan kepada orang-orang yang sedang mengalami atau sedang menjalani kondisi tertentu, maka hal itu menjadi dalil kebolehan membuat nama baru yang disandingkan kepada para ulama dan orang saleh, sesuai ilmu yang sedang ditekuninya, atau diberi nama sesuai dengan tarekat yang sedang diikuti olehnya.

كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ سُمِيَ بِذَلِكَ نِسْبَةً لِعِلْمِهِ وَكَذَلِكَ نِسْبَةٌ اِلَى الْقَبَائِلِ وَالْأَوْطَانِ 

Artinya, “Semua penamaan dari salah satu mereka disebabkan penisbatan kepada ilmunya. Begitu juga dengan penisbatan kepada suku bangsa, dan tanah air.” (Muhammad, al-Mausû’atul Yusûfiyyah, halaman 10). 

Contoh penisbatan nama pada tanah air adalah Nabi Muhammad saw al-Quraisy al-Makki, sahabat Abu Dzarrin al-Ghifâri al-Makki, Bilal bin Rabah al-Habsy, dan Salman al-Fârisi. Semuanya berafiliasi pada tanah air mereka masing-masing. Begitu juga dengan penamaan ilmu tasawuf. Banyak pendapat yang berbeda dalam mendefinisikan salah satu cabang ilmu yang sangat populer ini, utamanya bagi orang-orang yang sedang mencari jalan menuju Allah swt. Syekh Ibnu Ajibah mengatakan: 

تَنَازَعَ النَّاسُ فِي الصُّوْفِي وَاخْتَلَفُوْا * وَظَنَّهُ الْبَعْضُ مُشْتَقًّا مِنَ الصُّوْفِ 

Artinya, “Ulama berselisih pendapat perihal ilmu tasawuf sampai terjadi perbedaan, dan ada sebagian yang menganggap bahwa tasawuf diambil dari kata shûf.” (Ahmad bin Muhammad bin ‘Ajibah al-Hasani, Îqâdhul Himam fî Syarhil Hikam, halaman 3). Yang menarik, banyak sekali pendapat ulama dalam menjawab alasan di balik penamaan ilmu tasawuf. 

Di antaranya Imam Junaid al-Baghdadi (220-298 H), ulama yang dikenal sebagai pemimpin sufi sekaligus ahli fiqih yang handal keturunan Persia mengatakan: 

هُوَ أَنْ يُمِيْتَكَ الْحَقُّ عَنْكَ وَيُحْيِيْكَ بِهِ. وَقَالَ أَيْضًا: أَنْ يَكُوْنَ مَعَ اللهِ بِلَا عَلَاقَةٍ 

Artinya, “Tasawuf ialah ilmu yang menjadikan (nafsumu) dimatikan oleh Allah (dari memenuhi keinginanmu), dan Allah menghidupkan (hatimu) dengan selalu ingat terhadap-Nya. Ia juga berkata: tasawuf adalah harus bersama dengan Allah tanpa disertai ikatan (dengan yang lain).” (Ibnu ‘Ajibah, Îqâdhul Himam, halaman 3). Syekh Abdul Qadir al-Jilani (470-561 H) sosok figur ulama kharismatik bergelar Shultânul Auliyâ’ al-Qutbur Rabbâni wal Ghautsur Rahmâni pendiri tarekat Qadiriyah mendefinisikan ilmu tasawuf dengan mengatakan: 

التَصَوُّفُ لَيْسَ مَا أُخِذَ عَنِ الْقِيْلِ وَالْقَالِ، وَلَكِنْ أُخِذَ مِنَ الْجُوْعِ وَقَطْعِ الْمَأْلُوْفَاتِ وَالْمُسْتَحْسِنَاتِ Artinya, “Tasawuf bukanlah ilmu yang diambil dari perkataan-perkataan kosong, akan tetapi ilmu yang didapatkan karena (menahan) rasa lapar, melepas semua kesenangan dan keindahan (dunia).” (Abdul Qadir al-Jilani, Adâbus Sulûk, halaman 56). 

Sementara Imam Al-Ghazali mengatakan: 

التَصَوُّفُ هُوَ تَجْرِيْدُ الْقَلْبِ لِلهِ تَعَالَى وَاعْتِقَادُ مَا سِوَاهُ اِعْتِقَادًا أَنَّهُ لَايَضُرُّ وَلَا يَنْفَعُ Artinya, 

“Tasawuf adalah melepaskan hati (dari segala ketergantungan) karena Allah ta’ala, dan meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa setiap sesuatu selain Allah tidak dapat memberikan bahaya dan manfaat.” (Muhammad Abul Yusr Abidin, Hikâyatush Shûfiyyah, [Maktabah Dârul Basyair: 2010], halaman 25). 

Tiga definisi di atas mencerminkan bahwa ilmu tasawuf merupakan cabang ilmu yang menempati posisi sangat strategis dalam menuntun manusia menuju jalan yang benar. Karenanya, cabang ilmu yang satu ini sangat penting untuk dipelajari. Tasawuf juga bukan sekedar teori, namun lebih pada aksi. Orang tidak dikatakan sebagai ahli tasawuf jika hatinya masih mati, lupa Allah Dzat yang menghidupkan manusia, dan lebih cenderung berpikir selain-Nya. 

Bukan pula dikatakan ahli tasawuf, jika seseorang masih menikmati keindahan dan kenyamanan dunia serta isinya. Juga tidak dikatakan sebagai ahli tasawuf, jika hatinya masih dipenuhi dunia namun lupa pada pemilik dunia. Demikian pula jika masih meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan bahaya dan manfaat. Syekh Abul ‘Abbas Ahmad bin Ahmad bin Muhammad bin Isa Zarruq al-Fasi, (wafat, 899 H) seorang ulama shufi menganut akidah Imam Asy’ari dari Maroko mengatakan: 

التَصَوُّفُ عِلْمٌ قُصِدَ لِإِصْلَاحِ الْقُلُوْبِ وَهُوَ كَالْفِقْهِ لِإِصْلَاحِ الْعَمَلِ وَحِفْظِ النِّظَامِ 

Artinya, “Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang dimaksudkan untuk memperbaiki hati. Ia bagaikan ilmu fiqih, yaitu untuk memperbaiki amal perbuatan, dan menjaga aturan agama.” (Ahmad Zarruq al-Fasi, Qawâ’idut Tashawwuf, [Beirut, Dârul Kutubil ‘Ilmiyyah, 2005], halaman 25).      

Dari definisi di atas bisa kita pahami, diri seseorang tersusun dari anggota lahir (tubuh) dan batin (hati). Hati adalah anggota yang terdapat dalam tubuh, dan tubuh merupakan bungkus dari hati. Jika tubuh tidak ada, maka meniscayakan hati juga tidak bisa ditemukan. Begitu juga jika dalam tubuh tidak ada hati, maka tubuh akan mati. 

Seolah, keduanya memiliki keterikatan yang tidak bisa dipisahkan. Jika dalam hidup hanya mengedepankan anggota batin dan sama sekali tidak menjaga anggota lahirnya dari perbuatan maksiat dan perbuatan durhaka lainnya, maka sama sekali tidak ada manfaat yang bisa diraih dari adanya anggota batin, selaku anggota yang berperan penting dalam menentukan tujuan seseorang, seperti niat. Baca Juga : Muhammad-tholhah-al-fayyad-asal-muasal

Begitu juga sebaliknya, jika hanya mengedepankan anggota lahir dengan memperbanyak melakukan shalat, sedekah, puasa dan ibadah lainnya, akan tetapi hatinya masih saja dipenuhui sifat-sifat tercela (madzmûmah), seperti riya’, sombong, merasa paling baik, dan lainnya, maka sama sekali tidak ada manfaat dari ibadah-ibadah yang dilakukan anggota lahir. 

Dalam hal ini Imam Malik ra berkata: 

مَنْ تَصَوَّفَ وَلَمْ يَتَفَقَّهَ فَقَدْ تَزَنْدَقَ، وَمَنْ تَفَقَّهَ وَلَمْ يَتَصَوَّفْ فَقَدْ تَفَسَّقَ، وَمَنْ جَمَعَ بَيْنَهُمَا فَقَدْ تَحَقَّقَ 

Artinya, “Barangsiapa bertasawuf, namun tidak berfiqih, maka akan menjadi zindiq. Barangsiapa berfiqih tanpa bertasawuf, maka akan menjadi orang fasik. Barangsiapa yang mengamalkan keduanya, maka dialah ahli hakikat yang sesungguhnya.” (Ibnu ‘Ajibah, Îqâdhul Himam, halaman 2). Wallâhu a’lam.



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS

Mengapa Gosip di Kantor Membunuh Produktivitas? Bermula dari satu hal, satu orang ke orang lainnya lambat laun sebuah infomasi terus bertambah kontennya. Informasi tersebut akhirnya berubah menjadi gosip. Gosip di kantor merupakan hal yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Seringkali hal tersebut justru dimulai dari rasa iri hati, frustrasi, kurang percaya diri, bahkan yang terburuk adalah candaan semata. Itu tentu saja berdampak sangat buruk. Tidak hanya bagi orang yang menjadi bahas pembicaraan, namun juga bagi pembicara. Jika diibaratkan dengan sepasang kayu dan paku. Paku sebagai rumor buruk yang Anda bicarakan dan kayu sebagai orang yang dibicarakan. Anda memukulkan paku tersebut kepada kayu hingga menyakitinya. Bahkan meskipun Anda telah mencabut paku tersebut, lubang tersebut masih saja tersisa. Seperti inilah luka yang diakibatkan oleh rumor buruk yang Anda perbuat terhadap seseorang. Membicarakan hal buruk mengenai sesama kita dapat menyebabkan sakit hati bagi s...

DELAPAN INDIKATOR BLOG DIANGGAP SPAM DAN DIHAPUS OLEH GOOGLE

Untuk situs berita dan belanja otomotif, lihat Weblogs, Inc. Untuk spamming yang dilakukan melalui komentar di blog yang sah, lihat Spam di blog. Blog spam, juga dikenal sebagai blog otomatis atau splog neologisme, adalah blog yang penulis gunakan untuk mempromosikan situs web terafiliasi, untuk meningkatkan peringkat mesin telusur dari situs terkait, atau sekadar menjual tautan/iklan. Tujuan dari splog bisa untuk meningkatkan PageRank atau portofolio backlink situs afiliasi, untuk meningkatkan tayangan iklan berbayar dari pengunjung (lihat blog dibuat untuk AdSense atau MFA), dan/atau menggunakan blog sebagai outlet tautan untuk menjual tautan atau membuat situs baru diindeks. Blog spam biasanya merupakan jenis situs pengikis, di mana konten sering berupa teks yang tidak asli atau hanya dicuri (lihat pengikisan blog) dari situs web lain. Blog-blog ini biasanya berisi sejumlah besar tautan ke situs-situs yang terkait dengan pembuat splog yang sering kali merupakan situs web yang tidak ...

CARA MEMASANG WIDGET ARTIKEL TERBARU THUMBNIL PADA HALAMAN BLOG

Navigasi judul pada blog sangatlah penting, dengan adanya navigasi pembaca dapat dengan mudah melihat semua isi dari blog tersebut. selain itu juga pembaca menjadi lebih nyaman karena tidak perlu bingung jika ingin mencari artikel lainnya. salah satu widget yang dapat membantu navigasi pada blog adalah widget artikel terbaru.  Bagi seorang blogger, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat membuat dan mengelola apa yang disuguhkan dalam isi blognya. Agar pengunjung tertarik dengan isi blog kita dan betah berlama-lama membacanya, kita mesti memaksimalkan fitur-fitur widget yang telah tersedia, termasuk di antaranya yaitu pemasangan halaman widget Recent Post/ Artikel Terbaru/   Postingan Terbaru. Keuntungan dari memasang widget ini adalah pengunjung dapat melihat dan memilih artikel-artikel terbaru dari blog kita. Dengan adanya widget recent post ini, pengunjung akan dibuat penasaran untuk membaca artikel-artikel lain dari blog kita.  Untuk tampilannya sendir...

Privacy Policy

Kebijakan Privasi SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA Di SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA, dapat diakses dari https://otobemoberodatiga.blogspot.com, salah satu prioritas utama kami adalah privasi pengunjung kami. Dokumen Kebijakan Privasi ini berisi jenis informasi yang dikumpulkan dan dicatat oleh SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA dan bagaimana kami menggunakannya. Jika Anda memiliki pertanyaan tambahan atau memerlukan informasi lebih lanjut tentang Kebijakan Privasi kami, jangan ragu untuk menghubungi kami. File Log SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA mengikuti prosedur standar menggunakan file log. File-file ini mencatat pengunjung ketika mereka mengunjungi situs web. Semua perusahaan hosting melakukan ini dan merupakan bagian dari analisis layanan hosting. Informasi yang dikumpulkan oleh file log termasuk alamat protokol internet (IP), jenis browser, Penyedia Layanan Internet (ISP), cap tanggal dan waktu, halaman rujukan/keluar, dan mungkin jumlah klik. Ini tidak terkait dengan infor...

SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA

KATA PENGANTAR  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat membuat blog/site tentang apa saja yang menarik bagi penggemar membaca dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak, Ibu, Saudara (i) selaku pelanggan Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga yang telah memberikan masukan kepada saya. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman - teman blogger telah ikut turut serta membantu dalam proses pemblo gingan ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam dunia bloging ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan blog/site yang telah saya buat untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga blog/site sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Secara struktur, sistematis dan masif blog/site ya...