RIWAYAT PEKERJAAN JACOB ELFINUS SAHETAFY RIWAYAT PEKERJAAN JACOB ELFINUS SAHETAFY - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

RIWAYAT PEKERJAAN JACOB ELFINUS SAHETAFY

Jacob Elfinus Sahetapy yang lebih dikenal dengan nama J.E. Sahetapy adalah seorang guru besar dalam ilmu hukum di Universitas Airlangga, Surabaya. Sahetapy dilahirkan pada 6 Juni 1932 di Saparua, Maluku dari ayah yang bernama dan ibu Constantina Athilda Tomasowa yang sama-sama berprofesi guru. Kedua orang tuanya berpisah ketika Jacobus masih kecil karena ayahnya suka main judi. Setelah 12 tahun berpisah, ibunya menikah kembali dengan W.A. Lokollo.

Jacobus menempuh pendidikan dasarnya di sekolah dasar ibunya sendiri, yaitu Particuliere Saparuasche School. Dari ibunya, ia belajar banyak tentang nasionalisme dan perjuangan membela rakyat kecil.

Pada usia sekitar 10 tahun, sekolah-sekolah ditutup karena tentara Jepang menyerang Hindia Belanda. Sahetapy baru bisa menyelesaikan sekolahnya pada 1947 setelah Indonesia merdeka. Ia melanjutkan pelajarannya di sekolah menengah dengan kurikulum empat tahun. Namun kembali pendidikannya diganggu oleh gejolak politik setempat yang ditimbulkan oleh diproklamasikannyaRepublik Maluku Selatan (RMS). Karena itu, Sahetapy pun memutuskan untuk meninggalkan Maluku dan bergabung dengan kakaknya, A.J. Tuhusula-Sahetapy yang sudah lebih dahulu tinggal di Surabaya. Di kota itulah ia menamatkan pendidikan SMAnya.

Setamat SMA, Sahetapy ingin melanjutkan pendidikannya di Akademi Dinas Luar Negeri, sebuah program pendidikan kedinasan yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri untuk para calon diplomat. Ia juga sempat mendapatkan tawaran untuk belajar di seminari untuk menjadi pendeta. Namun keduanya itu ditentang oleh ibunya. Akhirnya Sahetapy memutuskan untuk masuk ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada di Surabaya, yang kelak menjadi Fak. Hukum Universitas Airlangga.

Di bangku kuliah, Sahetapy tergolong mahasiswa yang cerdas. Ia juga fasih berbahasa Belanda, sebuah modal yang penting untuk belajar ilmu hukum di Indonesia. Karena itu, ia kemudian diangkat menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Hukum Perdata. Bahkan setelah selesai kuliahnya, ia ditawari untuk melanjutkan studinya di Amerika Serikat. Kesempatan ini diterimanya, dan dalam dua tahun ia menyelesaikan program studi magisternya dalam bidang Hubungan Bisnis dan Industri dari Universitas Utah di Salt Lake City, Utah, lalu kembali ke Indonesia.

Sekembalinya dari Amerika Serikat, oleh pihak kiri ia dikenai tuduhan sebagai mata-mata Amerika. Karena itu ia tidak diizinkan mengajar. Setelah PKI tersingkir, ia pun tidak langsung mengajar karena munculnya tuduhan-tuduhan lain. Namun semua itu tidak membuatnya putus asa, bahkan ia semakin bertekad untuk membela rakyat kecil. Setelah lama menganggur, ia akhirnya boleh mengajar dan pada 1979 ia terpilih menjadi dekan Fakultas Hukum di alma maternya. Ia mengambil gelar doktor dan menulis disertasi dengan judul "Ancaman Pidana Mati Terhadap Pembunuhan Berencana".

Sahetapy tidak hanya mengajar di Fak. Hukum Universitas Airlangga, tetapi juga di berbagai tempat lainnya seperti di Program Pasca-sarjana Hukum UI dan Universitas Diponegoro, dan menjabat sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra. Sahetapy juga sempat mengikuti pendidikan hingga selesai pada 1993 di Institut Alkitab Tiranus, Bandung.

Selain itu ia juga pernah menjadi seorang birokrat, yaitu sebagai anggota Badan Pemerintahan Harian Provinsi Jawa Timur, dan asisten Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noor. Bersamaan dengan gelombang reformasi di Indonesia, Sahetapy pun ikut terjun ke dalam politik dan menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P). Ia menjadi anggota DPR/MPR mewakili partainya. Baca Juga : Biografi-prof-dr-jacob-elfinus-sahetapy

Selain itu, Sahetapy juga menduduki sejumlah posisi penting, seperti Ketua Komisi Hukum Nasional R.I. (sejak 2000), Ketua Forum Pengkajian HAM dan Demokrasi Indonesia, Surabaya, 1999, Anggota BP MPR RI, Anggota Komisi II (Hukum dan Dalam Negeri) DPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I (Amandemen UUD 1945) MPR RI, Anggota Sub Komisi Bidang Hukum DPR RI dan Anggota Badan Legislatif DPR RI.

Sahetapy menikah dengan seorang gadis dari Jawa yang bernama Lestari Rahayu Lahenda yang juga seorang sarjana hukum dan dosen. Mereka dikarunia tiga orang anak perempuan, yaitu Elfina Lebrine (lahir 1969), lulusan program S2 dari Fakultas Hukum Universitas Leiden, Belanda, Athilda Henriete (lahir 1971), lulusan S2 Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, dan Wilma Laura (lahir 1979), lulusan Fak. Sastra Universitas Kristen Petra, Surabaya, dan S2 dari Fak. Hukum Universitas Surabaya. Mereka juga mempunyai seorang anak angkat, Kezia (lahir 1992), yang saat ini masih studi di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, Surabaya. 



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

BIOGRAFI HANIF DHAKIRI : KABINET INDONESIA KERJA JABATAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Biografi Hanif Dhakiri. Saat ini ia dikenal sebagai seorang tokoh politikus Indonesia. Ia pernah menjadi anggota DPR menjadi Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri Olahraga pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut biografi Hanif Dhakiri beserta profil dan biodata lengkapnya. Biografi Hanif Dhakiri Daftar Isi Biodata Hanif Dhakiri Nama Lengkap : Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si. Lahir : Semarang, 6 Juni 1972 Orang Tua : H Zuhri Maksum (ayah), Hj. Siti Hafsoh (ibu) Istri : Marifah Hanif Dhakir Anak : Nabila Setia Izzati, Neilan Setia Izzata, Nameera Setia Izzati Agama : Islam Pekerjaan : Politikus, Menteri Ketenagakerjaan, Plt. Menteri Olahraga Biografi Hanif Dhakiri Hanif Dhakiri dilahirkan di Semarang pada tanggal 6 Juni 1972. Ayahnya bernama H Zuhri Maksum dan ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Keluarga Hanif Dhakiri bisa dibilang pas-pasan. Ayah Hanif bekerja sebagai guru agama islam yang mengajar sekolah dasar. Dan ibunya diketahu...

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

“Di atas langit masih ada langit” merupakan ungkapan yang sering digunakan untuk mengingatkan kita agar tidak berlaku sombong atas apa yang kita miliki, baik itu kekayaan, kecantikan, ketampanan, dan kepintaran. Hal-hal yang bersifat duniawi memang seringkali menjadi sebab seseoang untuk berlaku sombong. Padahal kita tidak berhak berlaku sombong, karena sesungguhnya apa yang kita miliki  hanyalah titipan dari Allah yang seharusnya kita jaga sebaik-baiknya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan semua yang kita miliki akan menjadi milik kita, sehingga kita tidak boleh menyombongkannya. Orang-orang kaya bisa bangkrut dan menjadi miskin, orang yang  cantik dan tampan akan bertambah tua, lalu apa yang hendak kita sombongkan?   Penyebab sifat sombong yang ada dalam diri kita adalah karena kita seringkali merasa lebih baik dari orang lain, kita selalu merawa t bahwa kedudukan kita lebih tinggi, kita pun seringkali merasa lebih cantik dari orang lain. Hal-hal semacam inil...

MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS

Mengapa Gosip di Kantor Membunuh Produktivitas? Bermula dari satu hal, satu orang ke orang lainnya lambat laun sebuah infomasi terus bertambah kontennya. Informasi tersebut akhirnya berubah menjadi gosip. Gosip di kantor merupakan hal yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Seringkali hal tersebut justru dimulai dari rasa iri hati, frustrasi, kurang percaya diri, bahkan yang terburuk adalah candaan semata. Itu tentu saja berdampak sangat buruk. Tidak hanya bagi orang yang menjadi bahas pembicaraan, namun juga bagi pembicara. Jika diibaratkan dengan sepasang kayu dan paku. Paku sebagai rumor buruk yang Anda bicarakan dan kayu sebagai orang yang dibicarakan. Anda memukulkan paku tersebut kepada kayu hingga menyakitinya. Bahkan meskipun Anda telah mencabut paku tersebut, lubang tersebut masih saja tersisa. Seperti inilah luka yang diakibatkan oleh rumor buruk yang Anda perbuat terhadap seseorang. Membicarakan hal buruk mengenai sesama kita dapat menyebabkan sakit hati bagi s...

BIOGRAFI MAHFUD MD : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENKO POLHUKAM

Biografi Mahfud MD. Beliau dikenal sebagai seorang politisi dan juga akademisi di bidang ilmu hukum. Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia dan juga menjabat posisi menteri di era pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Kini ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dimasa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut kami sajikan profil dan biografi Mahfud MD secara singkat berserta Biodata. Daftar Isi Biodata Mahfud MD Biografi Mahfud MDNama : Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U Lahir : Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957 Agama : Islam Orang Tua : Mahmodin (ayah), Suti Khadidjah (ibu) Istri : Zaizatoen Nirhajati Anak : Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar Profesi : Akademisi dan Politisi Biografi Mahfud MD Beliau terlahir dengan nama lengkap Mohammad Mahfud dikenal dengan nama Mahmud MD. dilahirkan pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura. Ia merupakan anak dari pas...

PDAM KOTA PONTIANAK DIKUNJUNGI BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA

BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA : BUDI YUWONO (Berdiri Posisi Tengah) Jumat 7 Februari 2009 Kunjungan bapak Dirjen PU Cipta Karya di PDAM Kota Pontianak tidak lain melihat kondisi PDAM Kota Pontianak lebih dekat, sebab kantor PDAM Kota beralamat di Jalan Imam Bonjol No 430 Pontianak, sebelumnya dibangun kantor PDAM dulu kantor PSAB tempat beliau bekerja sebagai pejabat struktur di PSAB tahun delapan puluhan, jadi pak Dirjen mendatangi hanya PDAM hanya reuni dan kata pepatah kuno apabila sudah minum air sungai kapuas maka pasti kembali. Selain itu kunjungan Pak Dirjen tak lepas melihat kesiapan PDAM Kota Pontianak mendapat bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN senilai 50 Milyar berupa pipa transmisi air baku. Pak Dirjen PU Cipta Karya ; Budi Yuwono sedikit memberikan arahan kepada Direksi PDAM Kota Pontianak, katanya PDAM Kota Pontianak jangan pandai naik tariff saja yang lebih penting turun NRW atau kehilangan air PDAM baik secara komersial losses maupun fisikal losses dan coba liha...