BIOGRAFI PROF DR. JACOB ELFINUS SAHETAPY SA, MA BIOGRAFI PROF DR. JACOB ELFINUS SAHETAPY SA, MA - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

BIOGRAFI PROF DR. JACOB ELFINUS SAHETAPY SA, MA

Nama Lengkap

Prof. Dr. Jacob Elfinus Sahetapy SH, MA.

Alias JE Sahetapy | Jacob | JE

Agama Kristen

Tempat Lahir Saparua, Maluku Tengah

Tanggal Lahir Selasa, 6 Juni 1933

Zodiak Gemini

Warga Negara Indonesia

Istri Lestari Rahayu Lahenda, SH

Anak Elfina Lebrine, Athilda Henriete, Wilma Laura, Petra, Kezia

Biografi

Jacob Elfinus Sahetapy yang lebih dikenal dengan nama J.E. Sahetapy adalah seorang guru besar dalam ilmu hukum di Universtias Airlangga, Surabaya. Sahetapy tidak hanya mengajar di Fak. Hukum Universitas Airlangga, tetapi juga di berbagai tempat lainnya seperti di Program Pasca-sarjana Hukum UI dan Universitas Diponegoro. Dia juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra. Sahetapy juga sempat mengikuti pendidikan hingga selesai pada 1993 di Institut Alkitab Tiranus, Bandung.

Sahetapy pernah menjadi seorang birokrat, yaitu sebagai anggota Badan Pemerintahan Harian Provinsi Jawa Timur, dan asisten Gubernur Jawa Timur, Mohammad Noor. Bersamaan dengan gelombang reformasi di Indonesia, Sahetapy pun ikut terjun ke dalam politik dan menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P). Dia menjadi anggota DPR/MPR mewakili partainya.

Selain itu, Sahetapy juga menduduki sejumlah posisi penting, seperti Ketua Komisi Hukum Nasional R.I. (sejak 2000), Ketua Forum Pengkajian HAM dan Demokrasi Indonesia, Surabaya, 1999, Anggota BP MPR RI, Anggota Komisi II (Hukum dan Dalam Negeri) DPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I (Amandemen UUD 1945) MPR RI, Anggota Sub Komisi Bidang Hukum DPR RI dan Anggota Badan Legislatif DPR RI.

Dia punya cara unik untuk meningkatkan daya ingatnya. Waktu SMP dia belajar huruf Jawa dan Arab gundul. Sampai sekarang pun Sahetapy masih ingat walau paling susah. Caranya, pelajaran yang sulit itu dia tulis di kertas lalu tempel di WC, di meja, pendeknya di tempat-tempat yang sering datangi. Tapi semua itu kembali pada diri masing-masing. Motivasi untuk maju, untuk menguasai, itu tidak bisa berharap pada orangtua untuk mendorong. Kita sendiri harus punya motivasi kalau mau maju. Motivasi untuk maju itu sangat penting.

Dia gemar membaca dan memerhatikan bagian tertentu dari sejarah hidup beberapa tokoh dunia. Sahetapy menghafal Kennedy, Eisenhower, Thomas Alva Edison. Jadi dia tidak sekadar membaca, tapi mencoba membaca sambil menerapkannya.

Pria kelahiran Saparua ini tidak pernah berpikir bisa masuk ke DPR karena tidak suka dengan partai-partai politik namun  Megawati meminangnya untuk menjadi anggota DPR. Lalu Sahetapu pun memutuskan untuk masuk menjadi anggota DPR.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Pendidikan

Institut Alkitab Tiranus, Bandung, 1993.

Penataran P4 Tingkat Nasional, Jakarta, 1979.

Doktor Ilmu Hukum Unair, Surabaya, 1978.

Business and Industrial Relations, University of Utah, Salt Lake City, USA,1962.

Fakultas Hukum Jurusan Kepidanaan Unair, Surabaya, 1959.

SMA 2/1, Surabaya, 1954.

SM (Kurikulum 4 tahun), Saparua, 1951.

Sekolah Rakyat, Saparua (1947).

Particuliere Saparuasche School (SD Swasta Bahasa Belanda), Saparua, 1942.

Karir

Anggota Baleg DPR RI.

Anggota Sub Komisi Bidang Hukum DPR RI.

Anggota Panitia Ad Hoc I (Amandemen UUD 1945) MPR RI.

Anggota Komisi II (Hukum dan Dalam Negeri) DPR RI.

Anggota BP MPR RI.

Anggota Fraksi PDIP MPR RI.

Anggota Fraksi PDIP DPR RI (1999-2004).

Anggota di Jawa Timur PDIP, Utusan Partai Politik dari Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku.

Ketua Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia, sejak 2000.

Anggota The Asia Pasific Forum of National Human Rights Institutions, 2000.

Anggota DPR/MPR RI, 1999.

Guru Besar Emeritus, 1998.

Guru Besar Tamu di Fakultas Hukum Leiden, Belanda dan Universitas Katholik Leuven, Belgia, 1989.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra Program Manajer Hukum.

Pidana dan Kriminologi, Badan Kerjasama Kerajaan Belanda-Republik Indonesia, 1986-1991.

Guru Besar Luar Biasa Program Pascasarjana Bidang Hukum UI (1981) dan Undip,Semarang (1982).

Guru Besar Fakultas Hukum Unair, Surabaya.

Dekan Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1979-1985.

Ketua PSK Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1974.

Pembina Unair, Surabaya, 1973.

Lektor Madya Unair, Surabaya, 1968.

Lektor Unair, Surabaya, 1967.

Pudek I Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1965-1967.

Dosen Sekolah Supply AL RI, Surabaya, 1963-1968.

Lektor Muda Unair, Surabaya, 1963.

Dosen dan Guru Besar S1, S2, S3 Unair, Surabaya

Asisten Ahli Unair, Surabaya, 1960.

Asisten Dosen Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1959.

Sumber : https://m.merdeka.com/jacob-elfinus-sahetapy/profil/

Prof sahetapy ini orang yang sangat kritis tentang perkembangan hukum di Indonesia

Meskipun begitu beliau orang yang cukup humble dan dicintai oleh anak didiknya..beliau skrg sedang menulis buku tentang desertasinya mengenai penitensier. Baca Juga : Viral-hercules-taubat-ditangan-gus



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d