ISLAM ITU SATU ISLAM ITU SATU - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

ISLAM ITU SATU

Islam Itu Satu.
Jika kita melihat diantara umat islam saat ini, kita semua sama-sama mempelajari islam dari Al-Qur'an dan Hadist, namun hasil pemahamannya bisa beda-beda.

Ada banyak versi cara orang memahami ajaran islam, sehingga melahirkan banyak versi keislaman. Dan lahirlah perbedaan kelompok dan golongan.

Dimulai dari pemahaman islam dalam perbedaan golongan antara sunni, sufi, salafi, syiah, dll.. hingga perbedaan cara memahami islam yang paling radikal sampai liberal, ada yang menjadi semakin baik, lembut, santun dan berakhlak mulia, namun ada juga yang malah menjadi semakin extreme.

Padahal islam itu mestinya satu dan sumbernya sama, tapi kenyataanya cara kita memahami dan memaknainya bisa bermacam-macam. Ini semua menunjukkan bahwa walaupun kita mempelajari dari satu sumber yang sama, tapi bisa jadi memiliki hasil yang  berbeda.

Islam turun didunia ini seperti memiliki dua sisi sekaligus yaitu madu dan racun, dahulu saya menulis bahwa seorang mukmin itu ibarat seekor lebah, dimana lebah itu disatu sisi menghasilkan madu namun disisi lain lebah itu juga mempunyai racun (bisa) didalam tubuhnya.

Jika yang dominan adalah madunya maka bertambahlah kebaikan dalam dirinya, disisi lain jika yang dominan adalah racunnya maka semakin bertambahlah keburukan dalam dirinya.

Sebenarnya ajaran islam itu adalah ajaran yang mulia, namun untuk mempelajarinya umat islam itu haruslah dengan menyucikan hatinya terlebih dahulu, harus bersih dari hati dan
hawa nafsu yang kotor, misalnya dengan membuang sifat benci, penuh permusuhan dalam hati kepada siapapun, hingga hati itu bersih murni dan jernih, jika sudah begitu maka ajaran islam yang masuk kedalam hati adalah kebenaran yang datang dari cahaya Tuhan yang Haq.

Lalu jika islam itu satu islam versi manakah yang benar?

Islam yang sesungguhnya bukan milik suatu golongan, kebenaran islam itu bukan milik kelompok Sunni, bukan Syiah, bukan Salafi juga bukan pula Sufi.

Pengertian islam itu satu, yang dimaksud satu disini ialah hakikat kebenaran islam itu hanya satu, Yakni "Rahmatan Lil 'Alamin".

Rahmat bagi seluruh alam, rahmat bagi seluruh agama, rahmat bagi seluruh golongan, karena islam itu harusnya menjadi agama persatuan, agama yang mengajak perdamaian.

Jadi semua golongan dan kelompok didalam islam itu semuanya bisa benar, asalkan mengajarkan islam yang rahmatan lil alamin didalam ajarannya, walaupun setiap golongan memiliki pemahaman, aturan dan nama-nama yang berbeda.

Islam Rahmatan Lil Alamin inilah Islam yang Universal Islam yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul Allah.

Musibah yang buruk dalam agama sekarang ini adalah adanya perpecahan dan saling bermusuhan antar golongan hingga islam itu tercerai berai dan hancur disebabkan oleh umat islam itu sendiri. Baca Juga : Wejangan-guru-sufi

Jangan merasa bahwa golongan kitalah yang paling benar, adanya perbedaan makna dalam memahami ajaran islam di setiap tempat diseluruh penjuru dunia jangan menghalangi kita untuk bersatu.
Mari kita bersatu menciptakan perdamaian didunia. Wallahu a'lam


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d