METODE IRFANI DALAM MENAFSIRKAN AL QUR'AN MENURUT IBNU ARABI METODE IRFANI DALAM MENAFSIRKAN AL QUR'AN MENURUT IBNU ARABI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

METODE IRFANI DALAM MENAFSIRKAN AL QUR'AN MENURUT IBNU ARABI

Metode Irfani dalam Menafsirkan Alquran Menurut Ibnu Arabi
Kitab al-Futuhat al-Makkiyyah karya Ibnu Arabi merupakan kitab yang unik. Pasalnya, kitab ini selalu menyajikan ajaran-ajaran kesufian yang elegan yang dalam pandangan muslim awam terasa sangat kontroversial. Di artikel sebelumnya, kita telah melihat bersama bagaimana Ibnu Arabi memprediksi kapan kemunculan Imam Mahdi dan kapan terjadinya kiamat yang semuanya itu meleset dari perkiraan kasyafnya, kali ini kita akan mengulas kembali pemikiran Ibnu Arabi yang lain, yakni soal bagaimana kita membaca Alquran secara sempurna dan komperehensif.

Jika ingin bisa memahami Alquran secara baik dan sempurna, kata Ibnu Arabi, kita harus memosisikan diri kita seperti posisi Nabi dalam menerima wahyu Alquran pertama kali dari Jibril. Menurut Ibnu Arabi, karena Alquran turun kepada hati nabi Muhammad SAW dan kemudian beliau sampaikan kepada umatnya dengan bahasa Arab, tentunya pemahaman yang paling sempurna ialah pemahaman hati dimana Alquran turun pertama kali, yakni pemahaman hati nabi Muhammad SAW yang menerimanya pertama kali.

Pemahaman hati Nabi dianggap sebagai lebih dalam dan lebih sempurna daripada pemahaman para sahabat yang mendengarkan Alquran dari nabi secara langsung dan lebih sempurna daripada pemahaman orang yang membacanya setelah generasi sahabat.


Hal demikian karena Alquran diturunkan kepada hati nabi Muhammad SAW melalui Jibril kemudian beliau sampaikan kepada bangsa Arab dengan menggunakan medium bahasa Arab. Jadi di sini kita temukan ada dua posisi pembacaan: posisi orang yang mendengar Alquran dalam hatinya nabi yang berasal dari Jibril  secara langsung dan posisi orang yang mendengarkan Alquran dari lisan nabi atau posisi orang yang membaca Alquran langsung dari mushaf. Bagi Ibnu Arabi, pemahaman yang sempurna terhadap Alquran dapat dilakukan dengan memilih posisi yang pertama.

Karena itu, Ibnu Arabi menganjurkan agar kita memosisikan diri kita seperti posisi nabi yang mendengarkan Alquran langsung dari Jibril. Ibnu Arabi menegaskan dalam kitab al-Futuhat al-Makkiyyah:

انظر في القرآن بما نزل على محمد صلى الله عليه وسلم، لا تنظر فيه بما أنزل على العرب فتخيب عن إدراك معانيه، فإنه نزل بلسان رسول الله صلى الله عليه وسلم، لسان عربي مبين، نزل به الروح الأمين جبريل عليه السلام على قلب محمد صلى الله عليه وسلم فكان من المنذرين، أي المعلمين. فإذا تكلمت في القرآن بما هو به محمد صلى الله عليه وسلم متكلم نزلت عن ذلك الفهم إلى فهم السامع من النبي صلى الله عليه وسلم…وليس سمع النبي وفهمه فيه فهم السامع من أمته فيه إذا تلاه عليه.

“Pahamilah Alquran seperti yang diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW dan bukan memahaminya seperti yang ditujukan kepada bangsa Arab. Jika caranya demikian, engkau akan gagal memahami maknanya karena Alquran diturunkan menggunakan bahasa Nabi, bahasa Arab yang fasih, yang diturunkan malaikat Jibril ke dalam hati Nabi Muhammad SAW dan karena itu, beliau ialah nabi yang memberi peringatan. Jika engkau membaca Alquran seperti yang ditujukan nabi kepada umatnya, berarti engkau menurunkan posisimu dari posisi sebagai nabi menjadi posisi sebagai pendengar dari nabi…pemahaman nabi terhadap Alquran amat berbeda dengan pemahaman umatnya terhadap ajarannya. ”

Dalam kutipan di atas, Ibnu Arabi menyajikan pandangan yang menarik, yakni penegasan beliau bahwa pemahaman sahabat nabi terhadap Alquran seperti yang mereka dengar langsung dari nabi kurang begitu dalam dan kurang begitu sempurna dibanding pemahaman seorang sufi wali seperti Ibnu Arabi dan sekalibernya.

Dengan kata-kata lain, seorang sufi (yang wali) lebih paham Alquran ketimbang para sahabat nabi. Pandangan ini jelas bertentangan dengan kalangan Ahlu Sunnah. Ahlu sunnah berpandangan bahwa tidak ada umat Nabi Muhammad yang lebih paham Alquran daripada sahabat nabi sendiri. Hal demikian karena mereka belajar langsung kepada Nabi SAW dan menyaksikan secara langsung proses turunnya wahyu.


Ibnu Arabi sangat paham betul posisi seperti ini namun beliau melangkah lebih jauh dengan menegaskan demikian:

العالم اليوم كله نائم من ساعة مات رسول الله صلى الله عليه وسلم…ونحن بحمد الله في الثلث الأخير من هذه الليلة التي العالم فيها نائم. ولما كان تجلي الحق في الثلث الأخير من الليل، وكان تجليه يعطى الفوائد والعلوم والمعارف التامة على أكمل وجوهها لأنها عن تجل أقرب، لأنه تجل في السماء الدنيا، فكان علم آخر هذه الأمة أتم من علم وسطها وأولها بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم.

“Alam semesta dari sejak wafatnya nabi sampai saat ini sedang tidur terlelap…dan kita saat ini berada di sepertiga terakhir di malam ketika alam semesta ini sedang terlelap. Ketika Allah Yang Maha Benar memanifestasikan diri-Nya di sepertiga malam terakhir, manifestasi-Nya ini memberikan manfaat, ilmu, rahasia dan pengetahuan secara lebih sempurna (dari masa sebelumnya).

Hal demikian karena manifestasi Tuhan di sepertiga malam terakhir ini terjadi secara lebih dekat. Manifestasi Tuhan terjadi di langit dunia (as-sama ad-duna “langit terdekat”). Karena itu, pemahaman umat Islam dari generasi paling akhir akan lebih sempurna dibanding pemahaman umat yang berada di generasi pertengahan dan generasi pertama dari sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW". Baca Juga : Kisah-pertaubatan-dua-wali-yang-lalai

Simpulnya, dalam pandangan Ibnu Arabi, tafsir kalangan sufi (wali) terhadap Alquran dianggap lebih otentik dan bahkan lebih lengkap dibanding tafsir yang ditawarkan oleh generasi tabi’in dan generasi sahabat nabi. Allahu A’lam. Penulis Abdul Aziz


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

Privacy Policy

Kebijakan Privasi SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA Di SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA, dapat diakses dari https://otobemoberodatiga.blogspot.com, salah satu prioritas utama kami adalah privasi pengunjung kami. Dokumen Kebijakan Privasi ini berisi jenis informasi yang dikumpulkan dan dicatat oleh SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA dan bagaimana kami menggunakannya. Jika Anda memiliki pertanyaan tambahan atau memerlukan informasi lebih lanjut tentang Kebijakan Privasi kami, jangan ragu untuk menghubungi kami. File Log SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA mengikuti prosedur standar menggunakan file log. File-file ini mencatat pengunjung ketika mereka mengunjungi situs web. Semua perusahaan hosting melakukan ini dan merupakan bagian dari analisis layanan hosting. Informasi yang dikumpulkan oleh file log termasuk alamat protokol internet (IP), jenis browser, Penyedia Layanan Internet (ISP), cap tanggal dan waktu, halaman rujukan/keluar, dan mungkin jumlah klik. Ini tidak terkait dengan infor...

SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA

KATA PENGANTAR  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat membuat blog/site tentang apa saja yang menarik bagi penggemar membaca dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak, Ibu, Saudara (i) selaku pelanggan Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga yang telah memberikan masukan kepada saya. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman - teman blogger telah ikut turut serta membantu dalam proses pemblo gingan ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam dunia bloging ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan blog/site yang telah saya buat untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga blog/site sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Secara struktur, sistematis dan masif blog/site ya...

KRITIK KONSTRUKTIF JADIKAN MANFAAT

Mengkritik bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan, banyak orang yang memiliki kebiasaan suka mengkritik. Sebagai contoh, kritik tentang situasi nasional acap kali dilontarkan oleh rakyat jelata atau   masyarakat yang berada di luar lingkaran kekuasaan. Aktivitas melontarkan kritik lebih mudah dilakukan dari pada memberi masukkan dan membuat program aplikatif. Setiap orang tentu akan mendapatkan kritik dari orang lain. Apabila tanggung jawab yang diberikan atasan tidak selesai atau hasilnya di luar harapan, atasan akan serta-merta mengkritik hasil pekerjaan bawahan. Atasan tidak pernah peduli terhadap apa yang telah dilakukan bawahan dalam mengerjakan tanggung jawab tersebut. Atasan hanya menuntut dua hal, yaitu pekerjaan selesai dan hasilnya baik. Begitulah gambaran dunia kerja yang menuntut profesionalisme tinggi. Bagi anda yang menghendaki menjadi orang nomor satu dan terbaik dilingkungan pekerjaan, ada baiknya menerima kritik dari atasan atau kolega dengan hati lapang. ...

IMAM AL GHAZALI FILSUFBESAR DAN SUFI BRILIAN BERILMU TINGGI

Imam Ghazali, Filsuf Besar dan Sufi Brilian Berilmu Tinggi (Bagian Pertama) Ia pembaharu tasawuf dan filsafat dalam Islam. Gagasan dan karya-karya Hujatul Islam ini, menjadi rujukan sampai sekarang. Dalam rak-rak di sebuah toko buku, tampak berjejer buku-buku tentang sufi. Tetapi ada hal yang mencolok. Buku-buku karya Al-Ghazali begitu dominan. Hampir dua puluh buku karya ulama besar ini banyak diminati calon pembeli. Karya Imam Al-Ghazali memang menarik. Tulisannya tidak hanya memikat, tetapi juga selalu aktual sepanjang zaman. Tidak salah jika gagasan dan pikirannya tentang Tasawuf banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Imam Ghazali adalah ulama yang mampu mendiskripsikan tasawuf, syari’at dan Akhlak dengan jelas dan argumentatif. Nama lengkapnya adalah Abu Hamid ibnu Muhammad ibnu Ahmad, lahir di Khurasan, Iran, pada tahun 450 H atau 1058 M. Karya masterpiece-nya Ihya Ulumuddin yang empat jilid itu menjadi bacaan wajib bagi orang-orang yang ingin belajar tasawu...

BIOGRAFI dr TERAWAN AGUS PUTRANTO : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI KESEHATAN

Biografi dr. Terawan Agus Putranto. Ia sangat terkenal sebagai dokter dengan metode ‘Cuci Otak’ untuk pasien stroke. Ia sudah melayani pasien hingga puluhan ribu melalui metodenya ini. Namun metodenya ini dianggap kontroversi oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sehingga membuat ia pernah dipecat dari IDI. dr. Terawan diketahui memiliki langganan pasien pejabat serta para artis terkenal. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan, dr. Terawan menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Berikut profil dan biografi dr. Terawan Agus Putranto yang dikenal ahli dalam metode ‘Cuci Otak’ Daftar Isi Biodata dr. Terawan Agus Putranto Nama : Letjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) Lahir : Yogyakarta, 5 Agustus 1964 Agama : Kristen Protestan Istri : Ester Dahlia Anak : Abraham Apriliawan Pendidikan : (S1) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, (S2) Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga, (S3), Fakultas Kedokteran, Un...