BAGAIMANA SIH HIJRAH ALA SUFI BAGAIMANA SIH HIJRAH ALA SUFI - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

BAGAIMANA SIH HIJRAH ALA SUFI

Bagaimana cara menjadi seorang yang hijrah seperti para sufi

Bagaimana sih hijrah para sufi ini? Sebelum belajar tentang itu. Ada baiknya kita memahami hal ini. Ada delapan prinsip (adab), berbahasa Persia, dalam tarekat Naqsyabandiyah yang dikompilasi oleh Syekh Abdul Khalik Al-Ghujdawani, qs. Prinsip –prinsip ini kemudian disempurnakan menjadi 11 prinsip oleh Imam tarekat ini, Syah Muhammad Baha’uddin an-Naqsyaband. Salah satunya adalah Safar dar Wathon yang secara harfiah artinya adalah berjalan melintasi negeri.

Para Guru dalam tarekat ini sering mengartikan Safar dar Wathon, sebagai: perjalanan kembali ke kampung halaman. Itu artinya seorang salik (orang yang mengalami/belajar di perjalanan sufi-red) menempuh perjalanan dari alam ciptaan menuju alam Sang Pencipta. Diriwayatkan bahwa Nabi (saw) bersabda, “Aku menuju Tuhanku dari satu keadaan menuju keadaan yang lebih baik dan dari satu maqam menuju maqam yang lebih tinggi.”

Oleh karenanya seorang salik harus menempuh perjalanan spiritual meneladani perjalanan ruhani Rasululah ini. Penempuhan yang berlangsung dari alam hawa nafsu yang selalu meyukai hal-hal yang terlarang menjadi nafsu yang baik, yaitu keinginan untuk mencapai Hadirat Ilahi.

Mereka, para pembimbing jalan ruhani dari tarekat Naqsyabandiyah ini membagi perjalanan itu menjadi dua kategori: pertama, perjalanan eksternal. Perjalanan eksternal adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam mencari seorang mursyid (Kamil Mukammil) yang sempurna dan menyempurnakan, untuk membawa dan mengantarkan menuju tempat mendapatkan bimbingan. Kita sering mendapatkan cerita tentang seorang yang ingin menuntut ilmu harus berjalan jauh bahkan melintasi berbagai negara hanya untuk menemukan Guru yang layak baginya.

Ini tidak mudah, apalagi jaman dahulu, tidak ada sistem informasi yang secepat hari ini. Penempuhannya juga mesti melalui berbagai kesusahan karena jarak serta alat transportasi yang seadanya. Mestinya kita berkaca pada mereka, betapa susahnya mendapatkan seorang Mursyid, seorang Guru yang benar-benar memiliki kapasitas untuk membuka buhul ruhani kita. Sebab, ruhani yang belum diperjalankan rata-rata masih terikat, terbelenggu, oleh keinginan-keinginan duniawi. Pembimbing yang mampu menjalankan, membuka rahasia-rahasia ruhani kita. Melambungkan spiritual kita melintasi alam-alam ruhani hingga bisa duduk di Hadirat-Nya.

Bukannya malah merasa cukup dengan membaca buku dan kitab-kitab, yang itu –serumit apapun pengetahuan yang kita peroleh, hanyalah bersifat informatif belaka. Hatta, itu adalah soal penjelasan tentang hakikat, itu masih berupa informasi. Ruhani kita belumlah diperjalankan. Belum beringsut sejengkalpun. Namun, bahkan sudah banyak yang merasa puas dan mengumbar cerita di podium-podium keilmuan, merasa sudah menjadi salik. Yang paling parah, cukup dengan mbah Google!

Perjalanan ini membuat kalian beranjak ke kategori kedua, yaitu perjalanan internal. Seorang salik ketika sudah menemukan seorang mursyid yang sempurna dilarang untuk melakukan perjalanan eksternal lainnya. Dalam perjalanan eksternal banyak kesulitan yang tidak dapat dihadapi oleh para pemula sehingga mereka jatuh ke dalam perbuatan yang dilarang, karena mereka lemah dalam ibadahnya.

Syekh Muhammad Irfa’i Nahrawi an-Naqsyabandi, qs, seorang Mursyid yang membimbing ribuan muridnya, menjelaskan; “seorang salik harus meninggalkan perilaku rendahnya dan beranjak menuju perilaku yang terpuji, akhlaknya para nabi dan wali, membuang semua nafsu duniawi dari dalam kalbunya.”

Hal ini sering dipraktikkan ketika seseorang datang meminta izin untuk menjalankan riyadhah (suluk) di Pondok Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin, Cikoneng, Kab. Ciamis, diperintahkan untuk menanggalkan niat-niatnya dahulu, bahkan jikapun itu adalah niat yang diperbolehkan, atau masuk kategori niat baik. Umpamanya, seseorang tersebut datang untuk melakukan riyadhah dalam rangka keluar dari permasalahan hidupnya, beliau memberi izin sembari mengingatkan agar niatnya dibuang jauh-jauh. Cukup dengan niat yang diarahkan oleh beliau. Berniatlah untuk mendapatkan ampunan, kasih sayang dan keirdhaan Allah, saja, tekannya.

Perjalanan internal adalah penempuhan ruhani. Ia adalah peralihan dari maqam ke maqam yang lebih tinggi. Karena setelah berada di lingkungan pasulukan atau tempat kholwat, jasad sudah terpisah dari dunianya, jauh dari kepentingan-kepentingan yang sebelumya memengaruhi ruhaninya. Maka selanjutnya, ia akan diperjalankan secara vertikal menuju Hadrah Ilahiyah. Ia akan diangkat dari keadaan yang belum suci menuju keadaan yang suci dan murni.


Pada saat itu ia tidak lagi memerlukan perjalanan internal lainnya. Ia harus fokus pada jalan yang dilempangkan oleh Gurunya tersebut. Berjuang menguak lembaran-lembaran kitab diri yang penuh rahasia. Menegakkan adab-adabnya untuk mencapai puncak pengetahuan ma’rifat. Oleh sang Mursyid Ia akan dibukakan pengetahuan siapa sejatinya dirinya dan siapa Tuhannya. Gurunya akan menuangkan air ma’rifat ke dalam hatinya setelah ia memurnikan kalbunya. Riyadhah-riyadhahnya akan membuat bersih jiwanya dan menjernihkan hatinya bagaikan air, transparan bagaikan kristal, mengkilap bagaikan cermin, sehingga akan memantulkan dan memperlihatkan hakikat dari semua hal yang penting dalam kehidupan sehari-harinya, tanpa perlu melakukan perbuatan eksternal dari dirinya. Kemudian dalam kalbunya akan muncul segala yang diperlukan di dalam kehidupannya dan bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya.

Seberapa jauh dan panjang jangka waktu perjalanan internal ini? Hanya Mursyidnya lah yang mengetahui melalui informasi surgawi dari para Guru-guru sebelumnya. Adakalanya panjang dan ada kalanya pendek, tergantung pada sang murid pula. Seorang salik mesti menjaga dirinya dengan kesadaran Safar dar Wathon ini. Ia harus menyadari bahwa hidup hanyalah perjalanan pulang. Tidak boleh mapan. Tidak boleh berlama-lama dalam persinggahan. Tidak boleh terlena dalam kehidupan duniawi. Baca Juga : Guru-sejati-berbagai-versi

Jadi, inilah hijrah kita yang sebenarnya. Jauh dari urusan busana. Bukan pula urusan eksibisionisme keberagamaan. Ini bukan soal trend. Tapi tentang kembali kepangkuan keridhaan-Nya.


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

BIOGRAFI HANIF DHAKIRI : KABINET INDONESIA KERJA JABATAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

Biografi Hanif Dhakiri. Saat ini ia dikenal sebagai seorang tokoh politikus Indonesia. Ia pernah menjadi anggota DPR menjadi Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri Olahraga pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut biografi Hanif Dhakiri beserta profil dan biodata lengkapnya. Biografi Hanif Dhakiri Daftar Isi Biodata Hanif Dhakiri Nama Lengkap : Muhammad Hanif Dhakiri, S.Ag., M.Si. Lahir : Semarang, 6 Juni 1972 Orang Tua : H Zuhri Maksum (ayah), Hj. Siti Hafsoh (ibu) Istri : Marifah Hanif Dhakir Anak : Nabila Setia Izzati, Neilan Setia Izzata, Nameera Setia Izzati Agama : Islam Pekerjaan : Politikus, Menteri Ketenagakerjaan, Plt. Menteri Olahraga Biografi Hanif Dhakiri Hanif Dhakiri dilahirkan di Semarang pada tanggal 6 Juni 1972. Ayahnya bernama H Zuhri Maksum dan ibunya bernama Hj. Siti Hafsoh. Keluarga Hanif Dhakiri bisa dibilang pas-pasan. Ayah Hanif bekerja sebagai guru agama islam yang mengajar sekolah dasar. Dan ibunya diketahu...

DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT

“Di atas langit masih ada langit” merupakan ungkapan yang sering digunakan untuk mengingatkan kita agar tidak berlaku sombong atas apa yang kita miliki, baik itu kekayaan, kecantikan, ketampanan, dan kepintaran. Hal-hal yang bersifat duniawi memang seringkali menjadi sebab seseoang untuk berlaku sombong. Padahal kita tidak berhak berlaku sombong, karena sesungguhnya apa yang kita miliki  hanyalah titipan dari Allah yang seharusnya kita jaga sebaik-baiknya. Kita tidak pernah tahu sampai kapan semua yang kita miliki akan menjadi milik kita, sehingga kita tidak boleh menyombongkannya. Orang-orang kaya bisa bangkrut dan menjadi miskin, orang yang  cantik dan tampan akan bertambah tua, lalu apa yang hendak kita sombongkan?   Penyebab sifat sombong yang ada dalam diri kita adalah karena kita seringkali merasa lebih baik dari orang lain, kita selalu merawa t bahwa kedudukan kita lebih tinggi, kita pun seringkali merasa lebih cantik dari orang lain. Hal-hal semacam inil...

MENGAPA GOSIP DIKANTOR MEMBUNUH PRODUKTIVITAS

Mengapa Gosip di Kantor Membunuh Produktivitas? Bermula dari satu hal, satu orang ke orang lainnya lambat laun sebuah infomasi terus bertambah kontennya. Informasi tersebut akhirnya berubah menjadi gosip. Gosip di kantor merupakan hal yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Seringkali hal tersebut justru dimulai dari rasa iri hati, frustrasi, kurang percaya diri, bahkan yang terburuk adalah candaan semata. Itu tentu saja berdampak sangat buruk. Tidak hanya bagi orang yang menjadi bahas pembicaraan, namun juga bagi pembicara. Jika diibaratkan dengan sepasang kayu dan paku. Paku sebagai rumor buruk yang Anda bicarakan dan kayu sebagai orang yang dibicarakan. Anda memukulkan paku tersebut kepada kayu hingga menyakitinya. Bahkan meskipun Anda telah mencabut paku tersebut, lubang tersebut masih saja tersisa. Seperti inilah luka yang diakibatkan oleh rumor buruk yang Anda perbuat terhadap seseorang. Membicarakan hal buruk mengenai sesama kita dapat menyebabkan sakit hati bagi s...

BIOGRAFI MAHFUD MD : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENKO POLHUKAM

Biografi Mahfud MD. Beliau dikenal sebagai seorang politisi dan juga akademisi di bidang ilmu hukum. Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia dan juga menjabat posisi menteri di era pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Kini ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dimasa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut kami sajikan profil dan biografi Mahfud MD secara singkat berserta Biodata. Daftar Isi Biodata Mahfud MD Biografi Mahfud MDNama : Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U Lahir : Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957 Agama : Islam Orang Tua : Mahmodin (ayah), Suti Khadidjah (ibu) Istri : Zaizatoen Nirhajati Anak : Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar Profesi : Akademisi dan Politisi Biografi Mahfud MD Beliau terlahir dengan nama lengkap Mohammad Mahfud dikenal dengan nama Mahmud MD. dilahirkan pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura. Ia merupakan anak dari pas...

PDAM KOTA PONTIANAK DIKUNJUNGI BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA

BAPAK DIRJEN PU CIPTA KARYA : BUDI YUWONO (Berdiri Posisi Tengah) Jumat 7 Februari 2009 Kunjungan bapak Dirjen PU Cipta Karya di PDAM Kota Pontianak tidak lain melihat kondisi PDAM Kota Pontianak lebih dekat, sebab kantor PDAM Kota beralamat di Jalan Imam Bonjol No 430 Pontianak, sebelumnya dibangun kantor PDAM dulu kantor PSAB tempat beliau bekerja sebagai pejabat struktur di PSAB tahun delapan puluhan, jadi pak Dirjen mendatangi hanya PDAM hanya reuni dan kata pepatah kuno apabila sudah minum air sungai kapuas maka pasti kembali. Selain itu kunjungan Pak Dirjen tak lepas melihat kesiapan PDAM Kota Pontianak mendapat bantuan Pemerintah Pusat melalui APBN senilai 50 Milyar berupa pipa transmisi air baku. Pak Dirjen PU Cipta Karya ; Budi Yuwono sedikit memberikan arahan kepada Direksi PDAM Kota Pontianak, katanya PDAM Kota Pontianak jangan pandai naik tariff saja yang lebih penting turun NRW atau kehilangan air PDAM baik secara komersial losses maupun fisikal losses dan coba liha...