BIOGRAFI SYAHRUL YASIN LIMPO : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI PERTANIAN BIOGRAFI SYAHRUL YASIN LIMPO : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI PERTANIAN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

BIOGRAFI SYAHRUL YASIN LIMPO : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI PERTANIAN

Profil dan Biografi Syahrul Yasin Limpo. ia dikenal sebagai putera Sulawesi Selatan. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Pertanian di era Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya ia pernah menjabat Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode. Sebelum sukses seperti saat ini, karirnya ia mulai dari kepala desa, camat, bupati, gubernur hingga Menteri Pertanian. Berikut profil dan biografi Biografi Syahrul Yasin Limpo.

Daftar Isi 
Biodata Syahrul Yasin Limpo
Nama : DR. H. Syahrul Yasin Limpo SH, M.Si, MH
Lahir: Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 1955
Agama: Islam
Orang Tua : H. Muh. Yasin Limpo (ayah), Hj. Nurhayati Yasin Limpo (ibu)
Saudara : Ichsan Yasin Limpo, Dewi Yasin Limpo, Abdul Haris Nasution Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, Tenri Olle Yasin Limpo, Tenri Angka Yasin Limpo
Istri: drg. Hj. Ayunsri Harahap
Anak : Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra, Rinra Sujiwa Syahrul Putra (alm.)

Biografi Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1955 di Ngawing, Makassar, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak kedua dari pasangan H. Muh. Yasin Limpo dengan Hj. Nurhayati Yasin Limpo.

Ia memiliki beberapa orang saudara bernama Ichsan Yasin Limpo, Dewi Yasin Limpo, Abdul Haris Nasution Yasin Limpo, Irman Yasin Limpo, Tenri Olle Yasin Limpo serta Tenri Angka Yasin Limpo.

Masa Kecil Syahrul Yasin Limpo
Ayah Syahrul Yasin Limpo diketahui berprofesi sebagai seorang pejuang. Ayahnya Haji Muhammad Daeng Yasin Limpo berpangkat terakhir sebagai kolonel TNI yang pernah ikut berjuang ketika revolusi kemerdekaan. Penghargaan yang diterima adalah Bintang Gerilya dari pemerintah.

Sehingga sejak kecil, ia sudah mengikuti ayahnya berpindah-pindah tempat ketika sedang bertugas sebagai seorang prajurit tentara.

Riwayat Pendidikan Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo diketahui memulai pendidikannya di SD Negeri Mangkura Makassar. ia masuk pada tahun 1961 dan lulus pada tahun 1967. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 6 Makassar pada tahun 1967.

Di SMP, Syahrul Yasin Limpo dikenal karena kebadungannya di sekolah. Ia dikenal sangat menyukai tantangan. Semasa muda ia juga sangat menyukai mendaki gunung dan olahraga otomotif.

Setelah menyelesaikan pendidikanya di SMP, Syahrul Yasin Limpo masuk di SMA Katolik Cendrawasih Makassar. Ia mengenyam pendidikan hingga tahun 1973.

Setelah lulus SMA, Syahrul Yasin Limpo melanjutkan pendidikannya dengan memilih kuliah di Universitas Hasanuddin, Makassar di Fakultas Hukum.

Ia sangat menyukai menulis. Selama kuliah ia aktif sebagai pemimpin redaksi buletin mahasiswa Fakultas Hukum Unhas bernama Justisi. Syahrul Yasin Limpo meraih gelar sarjana hukumnya pada 1983. ia kemudian mengambil pendidikan masternya di Pasca Sarjana LAN (Lembaga Administrasi Negara) tahun 1999. Selain itu ia juga melanjutkan pendidikan master ilmu hukumnya di Universitas Hasanuddin serta S3 dikampus yang sama.

Riwayat Karir Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo diketahui pernah meniti karir sebagai seorang kepala desa di kabupaten Gowa kemudian manjadi seorang Lurah. Diketahui bahwa karirnya sebagai PNS (Pegawai negeri Sipil) kota Makassar sejak tahun 1980. Karirnya sebagai seorang abdi negara terbilang cukup sukses.

Di tahun 1982, Ia menjabat sebagai kepala Seksi Tata Kota Makassar. Pada tahun berikutnya, ia diangkat menjadi kepala Sub Bagian Perangkat IV dan V Biro Pemerintahan Makassar.

Setahun kemudian, ia diangkat sebagai Camat di kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, kota kelahiran ayahnya. Di tahun 1987, ia pindah tugas sebagai kepala Bagian Pemerintahan Setwilda Tingkat I Sulawesi Selatan (Sulsel) dan beberapa tahun kemudian beliau menjadi kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tingkat I Sulsel dan kepala bagian Urusan Generasi Moda dan Olahraga Setwilda Tingkat I Sulsel.

Karir Syahrul Yasin Limpo semakin menanjak ketika ia dipercaya menjadi Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa. beberapa tahun kemudian posisinya naik menjadi Kepala Biro Humas Setwilda Tingkat I.

Terjun ke Dunia Politik
Syahrul Yasin Limpo diketahui memulai karir politiknya ketika ia bergabung sebagai Kader dari Partai Golkar bersama dengan Jusuf Kalla serta Aksa Mahmud dari Sulawesi Selatan.


Menjadi Bupati Gowa Dua Periode
Setelah lama bertugas sebagai PNS dilingkup kota Makassar dan kabupoaten Gowa, Syahrul Yasin Limpo memberanikan diri untuk terjun ke dunia politik.

Pertama kali ia maju sebagai calon Bupati Gowa pada tahun 1994. Ia kemudian terpilih saat itu dan mengemban jabatannya sebagai orang nomor satu di Gowa dari tahun 1994 hingga tahun 2002.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
Setelah selesai menjabat sebagai Bupati Gowa, Syahrul Yasin Limpo kemudian mencoba maju sebagai calon wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendamping Amin Syam.

Mereka berdua terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dengan masa jabatan dari tahun 2003 hingga 2008. Setelah itu, Syahrul Yasin Limpo kemudian menggandeng Agus Arifin Nu’mang yang kala itu Ketua DPRD Sulsel untuk maju dalam pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulawesi Selatan Dua Periode
Syahrul Yasin Limpo kemudian terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Selatan bersama dengan Agus Arifin Nu’mang sebagai wakilnya pada tahun 2007. Ia mengalahkan lawannya kala itu yakni Amin Syam dan Mansyur Ramli. Ia menjabat sebagai gubernur dari tahun 2008 hingga 2013.

Sejak menjadi gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi yang sektor pertaniannya melesat cukup tinggi di Indonesia.

Sulawesi Selatan diubah menjadi salah satu provinsi lumbung beras nasional. Dimana produksinya baik gabah dan luas persawahan terus meningkat dari tahun ketahun.

Di tahun 2013, Syahrul Yasin Limpo terpilih kembali sebagai Gubernur Sulawesi Selatan bersama dengan Agus Arifin Nu’mang sebagai wakilnya.

Dalam pilkada yang digelar tahun 2013, Mereka berdua mengalahkan lawannya yakni pasangan Ilham Arief Sirajuddin dan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar serta pasangan Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir Pasinringi.

Setelah masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan selesai pada tahun 2018, Syahrul Yasin Limpo memilih bergabung dengan partai Nasdem milik Surya Paloh. Di Nasdem, Syahrul yasin Limpo diangkat sebagai ketua DPP Partai Nasdem.

Ia kemudian mendaftar sebagai calon anggota DPR RI dapil Sulawesi Selatan melalui partai Nasdem pada tahun 2018.Namun pada hasil penghitungan suara, Syahrul gagal lolos ke Senayan sebagai anggota DPR RI.

Menteri Pertanian era Presiden Joko Widodo
Pada bulan oktober 2019, Presiden Joko Widodo kemudian menunjuk Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian periode 2019 hingga 2024 dalam kabinet Indonesia Maju.

Biografi Syahrul Yasin Limpo
Ia menggantikan Arman Sulaiman yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertanian.

Keluarga Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo diketahui menikah dengan drg. Hj. Ayunsri Harahap. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai tiga orang anak bernama Indira Chunda Thita Syahrul Putri, Kemal Redindo Syahrul Putra dan (alm.) Rinra Sujiwa Syahrul Putra. Itulah profil dan biografi Syahrul Yasin Limpo secara singkat. Baca Juga : Biografi-tito-karnavian


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d