USAHA BUDI DAYA UDANG GALAH DENGAN AIR TAWAR USAHA BUDI DAYA UDANG GALAH DENGAN AIR TAWAR - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

USAHA BUDI DAYA UDANG GALAH DENGAN AIR TAWAR

Usaha Budi daya Udang Galah Dengan Air Tawar.
Udang galah atau dalam bahasa latinnya disebut Macrobrachium rosenbergii de man merupakan komoditas perikanan air tawar dan menjadi salah satu kekayaan alam Negara Indonesia. Jenis udang air tawar yang sering disebut udang galah ini memang mempunyai potensi cukup besar sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat. 

Selain udang galah memiliki ukuran terbesar jika dibandingkan dengan jenis udang air tawar lainnya, udang jenis ini juga memiliki nilai ekonomis penting karena udang galah memiliki banyak penggemar baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Jepang dan beberapa di Eropa. Oleh sebab itulah udang galah menjadi salah satu andalan komoditas ekspor. 

Konsumen
Semua orang membutuhkan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya, udang galah menjadi salah satu sumber protein hewani yang banyak digemari oleh para konsumen. Namun harga udang galah memang cukup tinggi, sehingga membuat jenis udang yang memiliki rasa gurih dan manis ini banyak dikonsumsi oleh kalangan masyarakat mengengah ke atas. Baca juga Peluang-bisnis-budi-daya-kepiting-soka


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d