RAHASIA CARA PENTING AKUISISI YANG SUDAH BERJALAN RAHASIA CARA PENTING AKUISISI YANG SUDAH BERJALAN - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

RAHASIA CARA PENTING AKUISISI YANG SUDAH BERJALAN

Rahasia Cara Penting Akuisisi Bisnis yang Sudah Berjalan
Anda bingung mau diarahkan kemana uang Anda? Banyak uang tapi Anda tidak mau digunakan investasi. Coba saja beli usaha yang sudah jadi. Kelebihannya resikonya sedikit dan sudah pasti, ya setidaknya kestabilannya lumayan oke.

Membeli bisnis tidak semudah membeli daging di pasar. Asal keliatan baik lalu Anda pilih? Bukan, itu bukan. Anda membeli bisnis yang maju pasti dilihat dari hasil yang diperoleh. Kalau Anda mau berarti tinggal mengembangnya saja tidak usah susah – susah cari pelanggan. Saya beri tahu nih faktor yang Anda harus perhatikan saat Akuisisi Bisnis.

1. Pegawai

Pegawai itu seperti kaki Anda yang membuat tubuh Anda bergerak. Nah sama kan dengan bisnis Anda supaya berjalan? Pastinya Anda perlu pegawai yang membantu Anda.

Anda tahu keadaan pegawai bisnis itu dilihat dari hubungan antar pegawai. Paling pentingnya Anda perhatikan hubungan bisnis dengan konsumen. Anda bisa mempertimbangkan untuk memberi intensif sebagai penghargaan untuk mereka.

2. Pelanggan

Pelanggan itu ladang emas Anda. So, Anda harus menjaga dengan baik. Komunikasi bisnis dan pelanggan itu butuh waktu yang cukup lama. Pastinya Anda harus punya kesabaran yang banyak untuk menarik hatinya. Apalagi harus menimbulkan loyalitas dengan produk Anda. Kepuasan pelanggan adalah kebahagian untuk Anda!

3. Pesaing

Pesaing dalam bisnis pastinya selalu ada. Disini Anda dituntut untuk terus mengimbangi pesaing Anda. Minimalnya Anda bisa menyamai, apalagi kalau bisa sampai jadi yang paling atas. Caranya itu Anda harus tahu dulu taktik si pesaing.

4. Fasilitas

Hasil sewa itu bisa membawa Anda pada kata uang. Anda akan mendapat pemasukan tentunya dengan tawaran fasilitas yang baik pada penyewaan. Namun, tidak selamanya jadi sumber uang Anda. Anda harus memberikan jaminan sewa. Misalnya, Anda dihadapkan soal kasus sewa dimana si pemilik harus menjamin produknya terbebas dari bahan berbahaya apalagi sampai mencemari lingkungan.

5. Pengacara

Usaha besar atau kecil yang Anda punya harus punya ilmu dibidang perjanjian. Nah, Anda bisa konsultasi dengan seorang pengacara. Misalnya dalam hal kontrak, kewajiban kerja, proses hukum, tagihan, dan sistem sewa.

6. Kerahasiaan

Anda harus punya satu kekuatan dalam bisnis Anda. Biasanya perjanjian khusus yang dibuat dalam dokumen rahasia perusahaan. Pastinya Anda tidak ingin bisnis Anda bocor data. Untuk mengurangi munculnya resiko itu baiknya Anda melakukan perjanjian dan perundingan dulu untuk sebuah akuisisi bisnis.

7. Laporan keuangan

Anda harus teliti dibagian ini. Cek sampai detail dari riwayat keuangan sampai surat audit dari firma akuntan publik yang bersertifikat. Kalau Anda hanya diberikan taksiran saat penawaran baiknya ditinggalkan saja. Apalagi sampai Anda tidak bisa membedakan review atau ulasan.

8. Piutang

Pastikan dulu untuk akuisis bisnis yang sudah bebas dari utang. Apa Anda mau menanggung hutang yang bukan Anda lakukan? Cek apakah piutang telah di atas normal atau tidak.

9. Inventaris

Inventaris yang sudah kita beli pastinya akan turun nilainya saat di jual kembali. Pastinya lamanya penggunaan akan mempengaruhi nilai barang itu. Anda harus memperhatikan itu. Pastinya Anda akan ragu untuk membeli atau memasukan barang usang ke dalam usaha Anda. Cara-memaksimalkan-keuntungan


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d