ZUN NUN MEMASUKI MASJIDIL HARAM ZUN NUN MEMASUKI MASJIDIL HARAM - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

ZUN NUN MEMASUKI MASJIDIL HARAM

Dia melihat seorang pemuda telanjang, terbuang dan terletak dibawah sebuah tiang karena sakit. Pemuda itu merintih pilu. Lalu Zun Nun menghampiri memberi salam. Wahai anak muda siapa engkau? ...Dia menjawab, aku adalah pengembara yang sedang rindu. Zun Nun paham apa yang dikatakan pemuda itu. Maka Zun Nun pun berkata, sesungguhnya aku pun orang sepertimu. Dia menangis. Zun Nun pun ikut menangis. Dia bertanya, apakah engkau juga menangis? Zun Nun menjawab, aku juga sepertimu. Dia menangis lagi dengan suara sangat keras seakan-akan histeris. Dan pada saat itu juga nyawanya keluar dari badannya. Ia telah mati.
Zun Nun melepaskan sebagian pakaiannya untuk menutupi jasad pemuda itu. Lalu keluar masjid untuk mencari kain kafan. Ketika kembali, Zun Nun tidak menemukan jasad pemuda tersebut. Zun Nun bergumam, subhannallah. Hati Zun Nun yang peka dan tajam mendengar bisikan, wahai Zun Nun sesungguhnya pengembara itu adalah orang dicari-cari oleh setan tetapi dia tidak dapat melihatnya. Dia juga dicari-cari malaikat Malik tetapi juga tidak diketemukannya. Dia juga dicari malaikat Ridhwan tetapi juga tidak diketemukannya. Zun Nun berkata dalam hati ! Ditempat yang disenanginya yaitu disisi Tuhan yang berkuasa. (Disebutkan dalam kitab Zahrur Riyadh).
Begitulah orang-orang yang mempunyai rasa cinta yang hakiki kepada Tuhannya. Cinta mereka mampu menembus hijab antara dirinya dengan "Yang dicintai". Tentang orang yang memiliki cinta hakiki, Al Masyayikh berpendapat, sedikit bergaul dengan orang lain, banyak menyendiri, Istiqomah dalam bertafakur, dan keadaan lahiriahnya diam. Dia tidak melihat jika dipandang, tidak menyahut jika dipanggil. Tidak paham jika diajak bicara, tidak bersedih hati jika terkena musibah. Ketika dia ditimpa kelaparan, dia tidak mengerti. Jika telanjang dia tidak menyadari telanjangnya. Dia selalu memandang Allah SWT, dalam kesendiriannya, merasa tenteram dengaNya dan berbisik kepadaNya. Dan dia tidak akan ikut berebut dengan orang-orang ahli dunia didalam hal dunia mereka. NASEHAT IMAM Al Ghozali Tentang Politik


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d