Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Kegagalan dalam hidup berarti seseorang selalu merasa gagal mencapai segala
sesuatu. Kegagalan merupakan sebuah kesalahan hidup yang dilakukan manusia itu
diri. Sebuah kesuksesan hanya bisa diraih jika seseorang mau berusaha
mendapatkannya. Keinginan diri sendiri akan membawa anda pada kesuksesan hidup.
Patut disadari bahwa kesuksesan dan kegagalan adalah hak setiap orang untuk
menentukannya.
Perlu digarisbawahi bahwa tanda-tanda
seseorang mengalami kegagalan berpusat pada sifat-sifat berikut ini.
a.
Tidak mempunyai hidup yang jelas
Visi
berfungsi sebagai penunjuk arah yang jelas. Tanpa visi, hidup seseorang tidak
akan terancana dengan baik. Akibatnya, ia tidak tahu harus melakukan apa untuk
mengarungi kehidupan. Hal tersebut terjadi karena ia bingung dan tidak tahu
hendak melangkah kemana.
b.
Mendahulukan perasaan pesimis dan ketakutan
Ketika
seorang pekerja telah pesimis dalam menatap masa depan, maka akan muncul
ketakutan akut untuk mulai melangkah. Selain pesimis, orang itu juga merasa
minder atau tidak percaya diri. Jika demikian adanya maka orang semacam itu
dapat dikatakan sudah tidak memiliki kemauan untuk berkembang.
c.
Selalu menunda pekerjaan
Orang
yang gagal ditunjukkan dengan sikap selalu menunda pekerjaan. Dalam hal ini,
rencana yang telah disusun tidak kunjung segera dikerjakan. Patut disadari
bahwa suka menunda pekerjaan berarti telah menghilangkan satu langkah menuju
sukses gemilang dalam perjalanan karier anda.
d.
Selalu mengalah
Sikap
ini ditandai dengan rasa tidak puas terhadap diri sendiri, keadaan serta kondisi
sekitar tanpa mau menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Kegagalan pasti
terjadi bilamana seseorang sering menghindar dari pekerjaan dan tanggungjawab,
sikap semacam itu sekaligus menunukkan bahwa orang tersebut malas melakukan
sesuatu. Meratapi nasib adalah kegagalan yang sempurna apabila tidak berupaya
menemukan solusi serta memperbaiki keadaan tersebut.
e.
Mengutamakan kekuatan daripada pikiran dalam
bekerja
Dalam
bekerja, pikiran hendaknya diutamakan disbanding kekuatan. Otak adalah tumpuan
dari kontrol setiap manusia. Jika otak itu tumpul dan tidak dipergunakan sebaik mungkin maka
kegagalan akan diperoleh. Adapun jika bekerja hanya mengandalkan kekuatan maka
anda akan selalu kalah dengan orang yang bekerja menggunakan pikiran. Dalam hal
ini, efisiensi dan efektivitas kerja menjadi sesuatu yang sangat penting.
f.
Sudah tidak mempunyai kemauan (gelap melihat
kenyataan hidup)
Berhentilah menakut-nakuti
diri sendiri dengan cara memutus harapan dan berhenti memikirkan pencapaian
besar. Anda harus selalu memelihara tekad dan kemauan besar. Dalam hal ini,
hiduplah bersama orang-orang yang gigih bekerja di sekitar anda.
Sunguh sia-sia dan tidak berguna waktu yang
anda miliki jika hanya diam, merenung, ataupun berpangku tangan tanpa
menggerakan badan sedikitpun untuk memulai usaha. Kegagalan tidak akan
selamanya melingkupi apabila anda mau bangkit dan berusaha sunguh-sungguh.
Secara perlahan, anda akan memiliki semangat yang lebih besar dari hari ini
jika berhenti memutuskan harapan diri.
Keenam sifat atau kebiasaan seseorang yang
membawanya selalu gagal merupakan kebalikan dari sifat-sifat seorang pekerja
professional bermental juara. Demi terus mengasah potensi yang anda miliki agar
menjadi pribadi luar biasa, anda tidak boleh berfikir takut gagal. Hindari
keenam sifat dan kebiasaan yang telah disebutkan diatas
TAKUT GAGAL = TIDAK SUKSES
.
Perasaan takut, khususnya ketakutan akan kegagalan, sungguh
melumpuhkan. Kita menjadi sangat enggan untuk berusaha. Padahal kegagalan yang
utama bukanlah gagal mencapai tujuan, namun gagal karena tidak mencoba.
Ketakutan memberikan excuse/alasan yang melemahkan agar kita
tidak perlu mengusahakan keberhasilan kita. Takut gagal membisiki bahwa kita
tidak akan pernah gagal kalau kita tidak repot-repot berusaha.
Tapi ini berarti kita juga tidak akan pernah meraih kesuksesan,
dan bisa dikatakan sebagai kegagalan mutlak.
Statistik membuktikan; 8 dari 10 orang menyatakan lebih
menyesali tindakan yang tidak pernah dilakukan daripada tindakan yang telah
dilakukan. Oleh karena, jika kita telah berbuat sesuatu dan salah, kita bisa
belajar dari kesalahan itu.
Tidak ada tindakan gagal yang sia-sia karena kita bisa lebih
tahu bagaimana kira-kira tindakan yang benar. Namun jika kita gagal bertindak
dan sama sekali tidak mencoba berusaha, kita tidak belajar apa-apa dan tidak
bergerak kemana-mana. Padahal, untuk maju kita mesti bergerak, melangkah ke
depan.
Bayangkan jika seorang bayi menyerah ketika jatuh dan tidak mau
belajar berjalan. Dia tidak akan bisa berjalan. Namun kita bisa lihat, seorang
bayi yang sedang belajar berjalan tidak takut salah dan terus mencoba.
Dia bisa berjalan miring-miring, mencoba maju dan terjatuh,
terus berusaha meski gagal beberapa kali, namun pada akhirnya dia akan berhasil
berjalan. Kegagalan yang sejati adalah tidak mau mencoba dari awalnya.
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan mengapa beberapa orang
sudah menyerah sebelum maju ke medan perang/tidak berani mencoba. Ketakutan
akan kegagalan terbentuk dari keyakinan dan pola pikir yang salah.
Pikiran yang tidak terlatih dengan benar akan menganggap setiap
kesempatan mengandung resiko. Pikiran yang lemah akan terbawa arus ketakutan
yang bisa datang dari alam bawah sadar atau dari psyche orang-orang sekitar.
Banyak orang tanpa disadari ingin orang lain gagal seperti
mereka yang tidak meraih kesuksesan. Mereka merendahkan potensi keberhasilan
seseorang karena mereka sendiri memiliki 1001 alasan untuk gagal.
Hati-hati terhadap orang-orang di sekitar kamu!
Persepsi dan belief system/keyakinan seseorang juga bisa
mempengaruhi mental takut mencoba ini. Sebuah eksperimen dilakukan di sebuah
sekolah. Para muridnya dikelompokkan ke dalam beberapa jenis kelas: kelas
unggulan, kelas regular, dan kelas yang kurang cerdas.
Tidak ada kriteria khusus untuk seorang murid diklasifikasikan
ke dalam salah satu jenis kelas. Akan tetapi hal yang menarik diamati adalah
kelakukan pada guru dan murid-muridnya. Guru-guru yang mempersepsikan para
murid di kelas unggulan sebagai murid yang cerdas dan persepsi itu membuat
mereka saling bekerja sama untuk berprestasi.
Sementara para siswa di kelas yang kurang cerdas lebih gampang
menyerah dan pesimis. Pelajaran yang sulit akan dianggap selamanya sulit karena
keyakinan mereka bahwa mereka adalah murid-murid yang bodoh.
Pelajaran yang sama dipelajari oleh murid-murid di kelas yang
cerdas dengan mental pemenang. Mereka optimis bahwa mereka pasti akan bisa
menguasai pelajaran yang sulit tersebut dan tidak akan berhenti mencoba sampai
bisa.
Para guru pun memberikan dukungan yang kuat karena persepsi
mereka mengatakan bahwa murid-murid di kelas unggulan ini lebih potensial untuk
sukses. Hati-hati terhadap persepsi dan keyakinan kamu!
Jadi kesimpulannya: penyesalan terbesar datang dari perbuatan
yang tidak dilakukan daripada perbuatan yang telah dilakukan. Kegagalan mutlak
bukanlah melakukan upaya-upaya yang tidak berhasil melainkan tidak berupaya
sama sekali.
Dan kita harus menguatkan persepsi serta belief
system/keyakinan, ini adalah tantangan yang akan saya bahas di tulisan-tulisan
mendatang.
Ingat: terus berharap dan miliki mental unggulan!
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....