ISLAMOFOBIA ISLAMOFOBIA - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

ISLAMOFOBIA

Dari mana datangnya Islamofobia? Sejarahnya panjang. Ketakutan dan kebencian terhadap Islam sudah ada sejak invasi Islam ke negara-negara non-Muslim pada abad ke-7. Kerajaan Islam melakukan invasi ke berbagai wilayah. Pada 711, panglima Islam, Tariq bin Ziyad, menaklukkan Spanyol dan berkuasa di sana hingga abad ke-16.

Di wilayah timur Eropa, kerajaan Islam yang lain, Seljuk dan kemudian Ottoman, terus berupaya menaklukkan Konstantinopel. Baru pada abad ke-16, kerajaan Ottoman berhasil menumbangkan kekaisaran Romawi dan dari sana meluaskan invasinya ke wilayah-wilayah penting Eropa. Pasukan Ottoman sempat mengepung Austria, tapi kemudian berhasil dikalahkan dan dipukul mundur hingga ke Balkan. Lebih dari 300 tahun, Islam menguasai Eropa Timur.

Perang Salib adalah upaya membendung kekuatan Islam yang hampir masuk Prancis. Kalau saja tidak ada Charles Martel, seluruh Eropa mungkin menjadi kawasan Islam. Perwira-perwira Salib adalah penerus perjuangan Martel. Mereka ingin mengusir kekuatan Muslim dari tanah Eropa dan menguasai tanah-tanah Kristen yang dirampas pasukan Muslim, termasuk Jerussalem. Perang Salib berakhir dengan kemenangan di kedua belah pihak. Islam mampu mempertahankan Jerussalem, sementara tentara Salib berhasil menahan pasukan Muslim menguasai Eropa.

Di India, benih-benih Islamofobia juga berakar kurang-lebih sama: invasi Islam ke negeri itu. Kerajaan Islam Mughal menguasai India hampir 400 tahun. Bangsa India kemudian terpecah dua, menjadi India dan Pakistan (kemudian terpecah lagi menjadi Bangladesh). Partisi ini tak menyelesaikan masalah. Kaum Muslim India yang jumlahnya hampir sama dengan Muslim Pakistan, tak bisa ke mana-mana. Mereka terperangkap, menjadi minoritas besar di tengah dominasi Hindu. Baca Juga : Bahasa-tertua

BJP, partai penguasa India, sejak awal ingin menghidupkan sentimen Hindu. Mereka adalah orang-orang yang kecewa karena konstitusi India tidak mengadopsi Hindu, tapi malah menjadi negara sekuler. Sejak berkuasa, agenda BJP adalah menjadikan India negara Hindu. Kebencian terhadap Islam adalah bagian dari semangat Hindu yang tengah menyala di negeri itu.

Islamofobia tak muncul begitu saja. Benihnya sudah ada, jauh sebelum negara-negara modern lahir. By Luthfi Assyaukanie



Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d