Al-Ghazali dan Ustad Jidat Hitam
Apa yang dijelaskan oleh seorang ustad dalam sebuah video yang lagi viral tentang sebab terjadinya hujan, sebetulnya bukan tak ada dasarnya sama sekali. Pandangannya sejalan dengan teologi dan filsafat dalam Islam. Apa yang dijelaskan ustad itu mirip dengan pandangan al-Ghazali, filsuf Muslim yang berjasa bagi kemunduran umat Islam.
Al-Ghazali adalah seorang pengikut al-Asy'ari yang sangat percaya pada kemahakuasaan tuhan. Pokoknya tuhan maha kuasa, bisa melakukan apa saja, termasuk hal-hal di luar kebiasaan (khariq al-adah). Argumen ini dipakai untuk menjelaskan mukjizat para nabi. Bagi al-Asy'ari dan al-Ghazali, Ibrahim dibakar api, tongkat Musa jadi ular, Mariam hamil tanpa suami, bulan dibelah Nabi, itu semua bukan dongeng, tapi bukti kemahakuasaan tuhan.
Meskipun belakangan al-Asy'ari merevisi pandangannya dan memperkenalkan konsep "usaha" (kasb) untuk menetralisir agar teologinya tak sama dengan kaum Jabariyyah (fatalisme), ujung2nya dia tetap percaya pada kedigdayaan tuhan. Manusia cuma berusaha, keputusan akhir tetap di tangan tuhan. Kalau tuhan mau jadiin seorang gadis hamil dan punya anak tanpa kawin, mau apa lu? Baca Juga : Islamofobia
Ibn Rushd, filsuf Muslim agung asal Spanyol, marah besar pada al-Ghazali. Menurutnya, orang kayak al-Ghazali inilah yang bikin kaum Muslim terbelakang. Al-Ghazalilah yang membuat umat Islam bersikap fatalistik dan enggan percaya pada Sains. Al-Ghazali telah membuat buruk nama Islam. Istilah anak sekarang: he gives Islam a bad name.
Jadi, ustad berjidat hitam itu cuma mengikuti al-Ghazali. Dia telah membuat nama Islam tercoreng-moreng, seperti warna jidatnya. Luthfi Assyaukanie
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....