Setiap smartphone pasti memiliki sebuah sistem penyimpanan data untuk memudahkan prosesor dalam bekerja dan menjalankan beragam aplikasi.
Salah satunya adalah data cache. Setiap aplikasi yang dipasang pada smartphone Android maupun iPhone pasti akan memiliki data cache.
Istilah cache bukanlah istilah asing bagi orang-orang yang sering menggunakan perangkat komputer, smartphone, dan server. Namun bagi sebagian lain yang terbilang belum familiar dengan dunia komputer, belum tentu memahami apa itu cache, apa fungsinya, dan tipenya. Nah, edisi kali kami akan mengulas lebih lanjut terkait hal tersebut.
Cache adalah memori berukuran kecil yang sifatnya temporary (sementara). Meskipun ukuran filenya sangat kecil namun kecepatannya sangat tinggi. Dalam terminologi hardware, istilah ini biasanya merujuk pada memori berkecepatan tinggi yang menjembatani aliran data antara processor dengan memory utama (RAM) yang biasanya memiliki kecepatan jauh lebih rendah.
Cache pada browser sebenarnya merupakan penyimpanan sementara yang terdapat di komputer untuk menampung berbagai macam file yang didownload oleh browser secara otomatis.
Fungsi Cache
Mudahnya, cache berfungsi untuk mempercepat akses data pada komputer karena cache menyimpan data atau informasi yang telah di akses oleh suatu buffer sehingga meringankan kerja processor. Jadi dapat disimpulkan fungsi cache memory, yaitu:
Menjembatani perbedaan kecepatan antara CPU dan memori utama.
Mempercepat akses data pada komputer.
Mempercepat kinerja memori.
Meringankan kerja prosessor.
Tipe Cache
Ada beberapa tipe cache yang biasa digunakan, antara lain:
Memory Cache
Memory cache sering pula disebut dengan RAM cache. Ini adalah sebuah porsi memori yang dibuat dengan kecepatan tinggi static RAM (SRAM). Tipe cache ini lebih efektif karena hampir semua program dapat mengakses data atau perintah yang sama berulang kali. Itu artinya, semakin banyak informasi yang disimpan di SRAM maka komputer akan semakin sering menggunakan cache ini daripada menggunakan DRAM yang relatif lebih lambat.
Cache memori mempunyai tiga level. Anda tentu pernah melihat label L1 Cache, L2 Cache atau L3 Cache di kotak perangkat komputer Anda. L1 adalah sebutan untuk internal cache dan terdapat di bagian di antara CPU dan DRAM. Cache ini memiliki kecepatan akses paling tinggi.
L2 adalah eksternal cache yang mempunyai kapasitas lebih besar, yaitu berkisar antara 256Kb sampai dengan 2Mb. Terkait kecepatan, L2 justru lebih lamban dibandingkan L1.
L3 Cache biasanya terdapat dalam komputer model baru yang mempunyai lebih dari satu unit prosesor, misalnya dual core atau quad core. L3 berfungsi sebagai pengatur data yang diakses dari L2 cache dan masing-masing inti prosesor.
Disk Cache
Tidak jauh berbeda dengan Memory Cache, Disk Cache juga berpatokan pada prinsip yang sama. Disk cache justru menggunakan memori konvensional atau disebut dengan dynamic RAM (DRAM) yang relatif lebih lambat.
Disk Cache mampu memberikan dampak kecepatan yang signifikan terhadap performa aplikasi, sebab mekanisme ini jauh lebih cepat daripada mengambil data dari komponen harddisk.
Web Cache
Selain dua tipe cache di atas, ada juga istilah web cache yang biasa diadopsi oleh aplikasi-aplikasi browser, misalnya Google Chrome, Firefox, dan Opera. Cache ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan data ketika menjelajah dunia maya. Baca Juga : Cara-menyusun-strategi-social-media
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....