MENJAWAB QUESIONER BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) KALBAR MENJAWAB QUESIONER BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) KALBAR - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

MENJAWAB QUESIONER BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) KALBAR

Mohon setiap pertanyaan dijawab secara komprehensif atau rinci

1. Kehilangan air di PERUMDAM terdiri dari apa saja dan jelaskan secara lengkap macam dan sebab hilangnya air tersebut.

Kehilangan air atau air tak berekening di PERUMDAM berdasarkan penyebabnya terdiri dari :

(1) Konsumsi Resmi Tak Berekening yaitu penggunaan air yang diketahui/diizinkan oleh PERUMDAM tetapi tidak dipasang meter dan tidak (bisa) ditagih, seperti :
  • Flushing Pipa Distribusi
  • Pengurasan Pipa Swadaya
  • Perbaikan Kebocoran Pipa
  • Pengurasan reservoir
  • Interkoneksi Jaringan Pipa
  • Pemasangan sambungan baru
(2) Kehilangan Air Non Fisik, penyebabnya antara lain :
  • Konsumsi tak resmi seperti : sambungan liar dan pencurian air;
  • Ketidakakuratan meter air pelanggan. Faktor penyebab meter tidak akurat : usia meter meter terpasang, kesalahan pemasangan, kesalahan pemilihan kelas & jenis meter.
  • Kesalahan pembacaan dan penanganan data, meliputi : pembacaan meter yang curang atau tidak dibaca oleh pembaca meter; kesalahan baca meter atau pencatatan; perkiraam konsumsi yang terlalu rendah pada pelanggan yang berekening tetapi tak bermeter; kesalahan penanganan data (pemindahan data dari catatan kertas ke computer, dll.)
(3) Kehilangan Air Fisik terjadi pada sistim distribusi, seperti :
  • Kebocoran pada pipa distribusi dan transmisi;
  • Kebocoran di pipa dinas hingga ke meter pelanggan;
  • Kebocoran dan luapan pada tangki reservoir.
2. Jelaskan secara rinci bagaimana PERUMDAM menghitung tingkat kehilangan air? Mulai dari produksi hingga distribusi ke pelanggan.
  • Kehilangan Air Produksi. Kehilangan Air Produksi adalah selisih antara jumlah air baku yang diolah ke dalam instalasi pengolahan air dan jumlah air bersih yang didistribusikan kedalam jaringan perpipaan.

Kehilangan Air Produksi = Jumlah Air yang diolah - Jumlah Air yang didistribusikan

  • Tingkat Kehilangan Air Produksi adalah persentase perbandingan antara kehilangan air produksi dan jumlah air yang dipasok ke dalam jaringan perpipaan air.

                                                       Kehilangan Air Produksi   

Tingkat Kehilangan Air Produksi = ---------------------- x 100%

                                                       Jumlah Air yang Dipasok
  • Jumlah Air yang diolah diperoleh dari pembacaan meter induk yang terpasang pada jaringan transmisi air baku dan Jumlah Air yang didistribusikan diperoleh dari pembacaan meter induk yang terpasang pada jaringan distribusi utama, dalam jangka waktu yang sama.
  • Kehilangan Air Distribusi. Kehilangan Air Distribusi adalah selisih antara jumlah air yang didistribusikan kedalam jaringan perpipaan dan jumlah air yang dikonsumsi dan menjadi rekening air.

Kehilangan Air Distribusi = Jumlah Air yang didistribusikan - Jumlah Air yang dikonsumsi

  • Tingkat Kehilangan Air Distribusi adalah persentase perbandingan antara kehilangan air distribusi dan jumlah air yang didistribusikan ke dalam jaringan perpipaan.

                    Kehilangan Air Distribusi                                      

Tingkat Kehilangan Air  =  -------------------------------------------- x 100%

                            Jumlah Air yang didistribusikan                                           

  • Jumlah Air yang didistribusikan diperoleh dari pembacaan meter induk yang terpasang pada jaringan distribusi utama dan Jumlah Air yang dikomsumsi diperoleh dari total pembacaan meter air di pelanggan air minum, dalam jangka waktu yang sama.
3. Apakah PERUMDAM telah memenuhi standar tingkat kehilangan air ? Jika belum kendala apa yang dihadapi?

Tingkat kehilangan air PERUMDAM pada akhir tahun 2018 sebesar 28,25% jika dibandingkan dengan target kehilangan air nasional rata-rata sebesar 20% maka tingkat kehilangan air PERUMDAM  belum memenuhi target rata-rata nasional.

Kendala yang dihadapi PERUMDAM antara lain :
  1. Banyaknya usia jaringan perpipaan yang sudah tua menyebabkan sering terjadinya kebocoran pipa sehingga perlu dilakukan rehabilitasi jaringan pipa dan memerlukan biaya inestasi yang cukup besar. 
  2. Posisi jaringan pipa yang terletak di jalan akibat pelebaran badan jalan juga sering terjadi kebocoran karena beban kendaraan berat dan perbaikannya memerlukan waktu yang lebih lama.
  3. Masihnya banyaknya pelanggaran dan pencurian air baik oleh pelanggan dan non-pelanggan walaupun telah dilakukan sanksi dan denda tetapi masih belum jera.
  4. Kesulitan dalam mendeteksi ilegal conection, sementara ini hanya menindaklanjuti laporan dari warga dan temuan di lapangan.
4. Upaya apa yang dilakukan PERUMDAM selama ini dalam mengendalikan dan mengatasi kendala tersebut (nomor sebelumnya)?

Upaya yang dilakukan antara lain :
  1. Melakukan rehabilitasi jaringan pipa secara bertahap dan melakukan percepatan perbaikan kebocoran apabila terjadi bocor. 
  2. Melakukan penertiban terhadap pelanggaran dan pencurian air baik oleh pelanggan dan non-pelanggan dan pemberian sanksi denda.
  3. Pemberian reward bagi pelapor adanya ilegal conection.
  4. Membangun komitmen di dalam PERUMDAM sendiri mulai dari Top Manajemen sampai staf pelaksana dengan pembentukan Tim Penurunan Kehilangan Air.  
5. Apakah Bagian Pengendalian Kehilangan Air telah menyusun laporan perhitungan tingkat kehilangan air kepada Direksi? Jika sudah terdiri dari apa saja laporan tersebut? Jelaskan secara rinci per bagian isi laporan.

Bagian Pengendalian Kehilangan Air telah menyusun laporan perhitungan tingkat kehilangan air kepada Direksi. Laporan perhitungan tingkat kehilangan air disusun setiap bulan yang terdiri dari :
  • Wilayah Kota Pontianak keseluruhan
  • Wilayah Kecamatan Pontianak Barat, Kota, Selatan & Tenggara
  • Wilayah Kecamatan Pontianak Timur
  • Wilayah Kecamatan Pontianak Utara
Perhitungan tingkat kehilangan air terbagi atas 3 wilayah dengan pertimbangan disesuaikan kondisi lokasi IPA dan suplai air yang diterima, yaitu :
  1. Wilayah Pontianak Pontianak Barat, Kota, Selatan & Tenggara di suplai dari IPA Imam Bonjol dan IPA SJL,
  2. Wilayah Pontianak Timur disuplai dari IPA Parit Mayor; dan 
  3. Wilayah Pontianak Utara disuplai dari IPA Selat Panjang.
Laporan perhitungan tingkat kehilangan air yang disusun setiap bulan pada masing-masing wilayah menggambarkan :
  • tingkat kehilangan air secara bulanan dan komulatif
  • tingkat kehilangan air berdasarkan target RKAP 2021 dan realisasi
6. Apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengendalian kehilangan air? Jika sudah jelaskan apa saja yang telah dilakukan dan lampirkan laporan monitoring dan evaluasinya.

Monitoring dan evaluasi terhadap pengendalian kehilangan air telah dilakukan, di Bagian Air Tak Berekening khususnya telah menyusun laporan tingkat kehilangan air setiap bulan dan melakukan upaya penurunan kehilangan air Non-Teknis. Baca Juga : Cara-membuat-efek-bergoyang-pada-gambar

Upaya penurunan kehilangan air Non-Teknis dilakukan dengan menyusun dan mengevaluasi :
  • Rencana dan Realisasi Penjualan Air Berekening
  • Rencana dan Realisasi Penggantian Meter Berkala
  • Rencana dan Realisasi Penggantian Meter macet
  • Rencana dan Realisasi Penertiban Eks Pelanggan 


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d