Seorang pemimpin tidak hanya wajib pintar dalam berbicara, namun juga mendengarkan. Jika pemimpin tak bisa mendengarkan masukan dari bawahan mereka, perusahaan akan sulit maju. Karena biasanya para bawahanlah yang berhadapan langsung dengan pelanggan.
Setelah menerima segala masukan yang ada, saringlah seluruh informasi tersebut, kemudian di akhir buatlah sebuah kesimpulan berupa target apa yang harus dicapai dalam sebulan kedepan. Sehingga, arah kerja kalian lebih terarah.
Seorang pemimpin yang hanya pintar bicara tak akan dihargai oleh bawahan mereka. Buktikan bahwa pemikiranmu itu memang bisa diterapkan dan memberi hasil maksimal, bukan sekedar bualan belaka.
Kamu tak akan bisa mengerjakan segala sesuatunya sendirian. Sebagai pemimpin, kamu juga harus bisa bekerja didalam tim. Jika seseorang sudah mempunyai jobdesc, maka percayalah pada orang tersebut sepenuhnya. Tentu saja, kamu wajib mengevaluasi kinerja mereka, misalnya seminggu sekali.
Setiap orang tentu suka terhadap penghargaan. Kalau kamu membiarkan mereka bekerja seperti 'sapi perah' maka kamu tidak akan ada nilainya di mata bawahan. Penghargaan tak selalu berupa uang, bisa berupa gelar employee of the month atau mengadakan pesta kecil-kecilan di kantor.
Jangan tampak seperti orang yang tampak 'memohon-mohon' dan kebingungan mencari orang. Buatlah sebuah image dimana perusahaan kamu benar-benar merupakan perusahaan sustainable dan orang berbahagia saat bekerja disana.
Seorang atasan tak boleh mengurung dirinya didalam ruangan presdir. Sesekali, bergabunglah dalam meja kerja bawahan kamu, agar kamu tahu sampai mana proyek yang sedang dikerjakan saat itu.
Bahkan, kamu juga bisa melakukan kesalahan. Jadi, jika ada bawahan yang melakukan kesalahan, nasihatilah dia dengan baik agar dia bisa belajar dari kesalahan dan performanya semakin baik lagi.
Apabila bawahanmu tampak bingung dan tidak terarah, coba ambil alih pekerjaannya sejenak, dan berikan contoh yang benar agar dia tak melakukan kesalahan lagi. Pasalnya, ada beberapa orang yang baru mengerti saat melihat contoh bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut secara langsung.
Tak jarang kamu akan bekerja sama dengan teman sendiri. Meskipun itu teman baikmu sendiri, kamu harus bisa membedakan antara hubungan bisnis dan hubungan pribadi. Banyak sekali mereka yang pertemanannya hancur karena salah paham saat berbisnis bersama.
Terkadang, kamu harus bekerja sama dengan orang yang paling cerewet sedunia. Ini wajar sekali dalam berbisnis, dan kamu harus lebih mementingkan kepentingan bersama seluruh perusahaan daripada perasaan pribadi kamu.
Jadilah seorang teman kepada setiap bawahan ataupun partner kerja kamu. Kalau orang nyaman saat berbicara denganmu, tentu hubungan kerja kalian akan langgeng.
Sesekali, buatlah pesta perayaan di kantor, seperti makan bersama. Sehingga, suasana kantormu lebih kekeluargaan dan membuat bawahanmu saling mengenal dan lebih dekat satu sama lain.
Bawahan kamu dikantor terus menanyakan dalam hati apakah perusahaanmu dapat terus berkembang. Jangan lupa terus memikirkan bagaimana caranya mengembangkan usaha tersebut untuk lebih maju. Utarakan rencanamu kepada bawahan, siapa tahu kamu bisa mendapatkan masukan yang bermaanfaat.
Seringkali kamu bertindak hanya menggunakan pemikiranmu sendiri. Kamu tak pernah membayangkan bagaimana jika kamu berada di posisi mereka. Apakah kamu sudah cukup puas dengan suasana kerja? Apakah kamu sudah puas dengan perilakumu sendiri terhadap orang lain? Selalu renungkan hal tersebut sebelum bertindak dan mengambil keputusan. Baca juga Pemimpin-harus-punya-mental-yang-kuat
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....