Bagaimana Sikap Ulama Terhadap Kalimat Sufistik yang Melewati Batas? Bagaimana Sikap Ulama Terhadap Kalimat Sufistik yang Melewati Batas? - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

Bagaimana Sikap Ulama Terhadap Kalimat Sufistik yang Melewati Batas?

Penjelasan ulama terhadap kalimat sufistik yang tampak melewati batas 
Dalam khazanah tasawuf kita sering mendengar ucapan para sufi yang tampak melewati batas dan kadang bertentangan dengan kaidah umum keislaman seperti yang terkenal Abu Yazid Al-Busthami, Al-Hallaj, Ibnu Arabi, atau Al-Jili. Bagaimana pandangan ulama perihal ini? Terima kasih. Wassalamu alaikum wr. wb. (Hamba Allah /Martapura) Jawaban Penanya yang budiman, semoga dirahmati Allah SWT. 

Kalam-kalam yang tampak melewati batas itu bukan hanya dilontarkan oleh sufi, tetapi juga pernah oleh sahabat rasul seperti Sayyidina Umar, Sayyidah Aisyah, dan sahabat lainnya yang sebagian dikutip di sini. Sayyidina Umar pernah mengatakan, “Banjir Nuh dalam ratapanku seperti aliran air mata//Kobaran api Ibrahim seperti kepedihan hatiku yang terbakar oleh cinta. Kalau bukan embusan panjang napasku, niscaya aku tenggelam oleh air mata//tetapi sekiranya tanpa air mata, niscaya aku terbakar oleh napasku yang panas. Dukaku apa yang diungkap Yakub itu baru minimal//semua bala yang menimpa Ayub hanya sebagian musibahku. (Lihat Syekh Abdul Wahhab As-Sya’rani, Al-Anwarul Qudsiyyah, [Beirut, Daru Shadir: 2010 M], halaman 229). 

Abu Yazid Al-Busthami mengatakan, “Ketaatan Allah kepadaku lebih banyak dibandingkan ketaatanku kepada-Nya.” Ia juga mengatakan, “Siksaku lebih keras daripada siksa Allah terhadapku.” “Memandang wajahku sekali lebih baik daripada kau memandang Allah 1000 kali,” kata Abu Yazid kepada salah seorang sahabatnya. (Lihat Syekh Abdul Wahhab As-Sya’rani, Al-Minanul Kubra/Lathaiful Minan fil Akhlaq fi Wujubit Tahadduts bi Nikmatillah alal Ithlaq, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2010 M], halaman 204-205).

Al-Hallaj mengatakan, “Tidak ada di jubah ini kecuali Allah.” Al-Ghazali juga pernah mengatakan, “Tidak ada sesuatu hal mungkin yang lebih indah dari dunia ini.” Ibnul Arabi pun pernah mengatakan, “Hatiku menceritakan kepadaku tentang Tuhanku,” “Tuhanku mengabarkanku tentang hatiku,” atau “Tuhanku mengabarkanku tentang diri-Nya.” (Lihat As-Sya’rani, 2010 M: 206). 

Kita juga pernah mengenal kalam serupa dari Rabi’ah Al-Adawiyah, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Umar Ibnul Faridh, Jalaluddin Rumi, Hamzah Fanshuri, Siti Jenar, dan lainnya. Dalam menyikapi itu semua, kita dituntuk untuk bijaksana sebagaimana pandangan As-Sya’rani berikut ini: قال واعلم أن من صفات المحبين أنهم يتكلمون بلسان المحبة والعشق والسكر لا بلسان العلم والعقل والتحقيق Artinya, “Ketahuilah, bahwa salah satu sifat muhibbin itu adalah di mana mereka berbicara dengan bahasa mahabbah, isyq, dan mabuk cinta, bukan bahasa ilmu, akal, dan kenyataan.” (Lihat As-Sya’rani, 2010 M: 228). 

Menurut As-Sya’rani, kalam mereka adalah lughatul asyiqin atau bahasa orang yang sedang tenggelam dalam cinta mabuk sebagaimana kalam burung-layang-layang jantan yang sedang asyik-ma’syuk lalu melewati batas terhadap kekuasaan Nabi Sulaiman AS, tetapi kemudian dimaafkan. قلت وفي هذه القصة عذر عظيم لأهل المحبة في أشعارهم Artinya, “Menurut saya, kisah ini mengandung uzur besar bagi ahli mahabbah dalam syair mereka.” (Lihat As-Sya’rani, 2010 M: 228). 

As-Sya’rani menambahkan bahwa mereka yang sedang tenggelam dalam asyik-ma’syuk atau mahabbah dapat berbicara dengan bahasa ketuhanan, bahasa kerasulan, atau bahasa kewalian. Tidak heran kalau kalam mereka mendapat resistensi dan penolakan. وربما تكلم العارف في نظمه أو غيره على لسان الحق تبارك وتعالى، وربما تكلم على لسان رسوله صلى الله عليه وسلم، وربما تكلم على لسان القطب. فيظن بعضهم على لسانه هو فيبادر إلى الإنكار Artinya, “Terkadang, ahli makrifat dalam nazham atau bentuk ekspresi lainnya berbicara dengan bahasa ilahi. Terkadang ia berbicara dengan bahasa rasul-Nya SAW. Ia juga terkadang berbicara dengan bahasa wali quthub. Tetapi sebagian orang mengira ahli makrifat itu berbicara dengan bahasanya sendiri sehingga segera mendapat pengingkaran.” (Lihat As-Sya’rani, 2010 M: 203). 

Namun demikian, penolakan para ulama atas kalam-kalam sufi tersebut dimaksudkan untuk menjaga keyakinan orang awam dan mereka yang terhijab agar tidak mengikuti kalam-kalam sufi tersebut secara jahil. فافهم وربما أنكر العالم على بعض الصوفية في بعض الأوقات رحمة بالعوام والمحجوبين خوفا أن يتبعوه في ذلك الأمر بالجهل فيهلكون لا ردا على ذلك الصوفي بالكلية  Artinya, “Ketahuilah, ulama juga terkadang ikut mengingkari bahasa para sufi sebagai bentuk kasih saying terhadap orang awam dan mereka yang terhijab secara spiritual karena khawatir mereka mengikuti kalimat tersebut secara jahil sehingga mereka binasa, bukan karena penolakan secara keseluruhan terhadap kalimat sufi tersebut,” (Lihat As-Sya’rani, 2010 M: 203). 

Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca. Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq, Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Alhafiz Kurniawan). Sumber: islam.nu.or. Baca Juga : Syaikh-jalaluddin-rumi-puncak-gunung


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

  1. https://sptirtadharma.blogspot.com/2018/12/dasar-dasar-pemerintahan-dalam-kitab.html

    BalasHapus
  2. Benar kalimat para sufi membingungkan orang awam seperti saya. Tapi mereka adalah orang orang alim yang tinggi ilmunya. Mereka tahu apa yang kita tidak tahu...wallahu alam..

    BalasHapus
  3. ingin melihat notable dengan header bergelombang, lihat: https://notablered.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....

POPULAR POST

Privacy Policy

Kebijakan Privasi SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA Di SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA, dapat diakses dari https://otobemoberodatiga.blogspot.com, salah satu prioritas utama kami adalah privasi pengunjung kami. Dokumen Kebijakan Privasi ini berisi jenis informasi yang dikumpulkan dan dicatat oleh SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA dan bagaimana kami menggunakannya. Jika Anda memiliki pertanyaan tambahan atau memerlukan informasi lebih lanjut tentang Kebijakan Privasi kami, jangan ragu untuk menghubungi kami. File Log SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA mengikuti prosedur standar menggunakan file log. File-file ini mencatat pengunjung ketika mereka mengunjungi situs web. Semua perusahaan hosting melakukan ini dan merupakan bagian dari analisis layanan hosting. Informasi yang dikumpulkan oleh file log termasuk alamat protokol internet (IP), jenis browser, Penyedia Layanan Internet (ISP), cap tanggal dan waktu, halaman rujukan/keluar, dan mungkin jumlah klik. Ini tidak terkait dengan infor...

SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA

KATA PENGANTAR  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat membuat blog/site tentang apa saja yang menarik bagi penggemar membaca dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak, Ibu, Saudara (i) selaku pelanggan Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga yang telah memberikan masukan kepada saya. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada teman - teman blogger telah ikut turut serta membantu dalam proses pemblo gingan ini. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam dunia bloging ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan blog/site yang telah saya buat untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga blog/site sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Secara struktur, sistematis dan masif blog/site ya...

KRITIK KONSTRUKTIF JADIKAN MANFAAT

Mengkritik bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan, banyak orang yang memiliki kebiasaan suka mengkritik. Sebagai contoh, kritik tentang situasi nasional acap kali dilontarkan oleh rakyat jelata atau   masyarakat yang berada di luar lingkaran kekuasaan. Aktivitas melontarkan kritik lebih mudah dilakukan dari pada memberi masukkan dan membuat program aplikatif. Setiap orang tentu akan mendapatkan kritik dari orang lain. Apabila tanggung jawab yang diberikan atasan tidak selesai atau hasilnya di luar harapan, atasan akan serta-merta mengkritik hasil pekerjaan bawahan. Atasan tidak pernah peduli terhadap apa yang telah dilakukan bawahan dalam mengerjakan tanggung jawab tersebut. Atasan hanya menuntut dua hal, yaitu pekerjaan selesai dan hasilnya baik. Begitulah gambaran dunia kerja yang menuntut profesionalisme tinggi. Bagi anda yang menghendaki menjadi orang nomor satu dan terbaik dilingkungan pekerjaan, ada baiknya menerima kritik dari atasan atau kolega dengan hati lapang. ...

IMAM AL GHAZALI FILSUFBESAR DAN SUFI BRILIAN BERILMU TINGGI

Imam Ghazali, Filsuf Besar dan Sufi Brilian Berilmu Tinggi (Bagian Pertama) Ia pembaharu tasawuf dan filsafat dalam Islam. Gagasan dan karya-karya Hujatul Islam ini, menjadi rujukan sampai sekarang. Dalam rak-rak di sebuah toko buku, tampak berjejer buku-buku tentang sufi. Tetapi ada hal yang mencolok. Buku-buku karya Al-Ghazali begitu dominan. Hampir dua puluh buku karya ulama besar ini banyak diminati calon pembeli. Karya Imam Al-Ghazali memang menarik. Tulisannya tidak hanya memikat, tetapi juga selalu aktual sepanjang zaman. Tidak salah jika gagasan dan pikirannya tentang Tasawuf banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Imam Ghazali adalah ulama yang mampu mendiskripsikan tasawuf, syari’at dan Akhlak dengan jelas dan argumentatif. Nama lengkapnya adalah Abu Hamid ibnu Muhammad ibnu Ahmad, lahir di Khurasan, Iran, pada tahun 450 H atau 1058 M. Karya masterpiece-nya Ihya Ulumuddin yang empat jilid itu menjadi bacaan wajib bagi orang-orang yang ingin belajar tasawu...

BIOGRAFI dr TERAWAN AGUS PUTRANTO : KABINET INDONESIA MAJU JABATAN MENTERI KESEHATAN

Biografi dr. Terawan Agus Putranto. Ia sangat terkenal sebagai dokter dengan metode ‘Cuci Otak’ untuk pasien stroke. Ia sudah melayani pasien hingga puluhan ribu melalui metodenya ini. Namun metodenya ini dianggap kontroversi oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sehingga membuat ia pernah dipecat dari IDI. dr. Terawan diketahui memiliki langganan pasien pejabat serta para artis terkenal. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan, dr. Terawan menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Berikut profil dan biografi dr. Terawan Agus Putranto yang dikenal ahli dalam metode ‘Cuci Otak’ Daftar Isi Biodata dr. Terawan Agus Putranto Nama : Letjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) Lahir : Yogyakarta, 5 Agustus 1964 Agama : Kristen Protestan Istri : Ester Dahlia Anak : Abraham Apriliawan Pendidikan : (S1) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, (S2) Spesialis Radiologi. Universitas Airlangga, (S3), Fakultas Kedokteran, Un...