STRATEGI RAIH PELANGGAN DENGAN SALES CALL STRATEGI RAIH PELANGGAN DENGAN SALES CALL - SUARA HARIAN OTO BEMO BERODA TIGA
Suara Harian Oto Bemo Beroda Tiga

Komunikasi, Media Ilmu & Pengetahuan Umum Blogging

Langsung ke konten utama

"OTO BEMO.. OTO BEMO.. BERODA TIGA .. TEMPAT BERHENTI.. DITENGAH TENGAH KOTA..PANGGIL NONA..PANGGIL NONA..NAIK KERETA..NONA BILANG..TIDAK PUNYA UANG.. JALAN KAKI SAJA"

STRATEGI RAIH PELANGGAN DENGAN SALES CALL

Strategi Raih Pelanggan dengan Sales Call
Saya masih membicarakan cara pemasaran untuk produk bisnis Anda. Cara lain yang saya bahas yaitu pemasaran dengan Anda menelpon ke calon customer. Cara itu dilakukan oleh seorang sales call. Sales call ini juga sama pentingnya dengan pemasaran produk lainnya.

Apa Anda tahu dilihat dari apa kesuksesan sales call ini? Sales call itu dibilang sukses kalau produk terjual. Artinya Anda harus membuat calon customer membeli produk hasil pemasaran Anda via telpon itu. Apa Anda bingung menangani customer yang tidak ingin membeli saat di telpon?

Anda sebelum melakukan sales call ada yang perlu diketahui. Pastinya soal tujuan dari Anda melakukan sales call itu. Tidak usah bingung untuk caranya, saya akan bagikan tips untuk melakukan sales call.

Menentukan target agar tetap termotivasi
Pastinya Anda perlu punya suplemen supaya lebih semangat apalagi saat bekerja. Untuk Anda saat melakukan sales call memang tidak mudah. Kadang merasa bosan sampai sedikit pusing karena tidak ada yang tertarik. Rasanya Anda jadi kurang semangat dan malas – malasan.

Ada cara yang bisa memotivasi Anda supaya semangat. Caranya dengan menentukan target kecil – kecilan saja yang penting bisa memotivasi Anda. Pastikan Anda bisa mengontrol pekerjaan Anda itu. Anda tentu tahu pekerjaan itu bertanggung jawab ke orang lain.

Tentukan target dalam melakukan sales call
Target bisa memotivasi, tapi semoga tidak sekedar motivasi. Ingat, sales call sukses kalau sampai ditarget yang dibuat! Jadi, targetnya jangan sembarang target ya. Arti kalau Anda mencapai target itu saat Anda mendapat hasil lebih dari yang Anda tentukan waktu melakukan panggilan.

Tentukan target minimum dan target maksimum
Target itu ada ukurannya. Minum obat juga ada ukurannya, untuk anak kecil dan dewasa. Nah, berarti Anda juga perlu membuat target minimum dan maksimum dalam bisnis.

Saya berikan contoh misalnya target minimum bagi bisnis Anda itu bisa membuat calon customer sebagai refeal. Kalau target maksimum pastinya Anda berhasil menjual produk ke pembeli. Cara itu bisa memberi peluang untuk menghasilkan penjualan pada bisnis Anda.

Kembangkan strategi sales call, agar kita mampu mencapai target sales call
Strategi itu pastinya perlu. Kalau tidak ada strategi bisa – bisa Anda ditolak mentah – mentah dengan pelanggan. Bagaimana kalau ditolak dengan kasar sampai si calon konsumen malah tidak mau lagi mendengar pemasaran Anda sampai kapan pun?

Anda bakal kehilangan berapa customer kalau begitu. Nah, berarti perlukan untuk Anda membuat strategi sales call? Misalnya Anda meminta pendapat soal produk Anda ke customer, menanyakan harapan yang diinginkan dari produk Anda atau menanyakan kesedian kalau dihubungi lagi. Berbagai-hal-yang-menarik-dibalik


Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?

Komentar

POPULAR POST

IMAM AL GHOZALI JELASKAN MUSIK DAN TARIAN PARA SUFI

Musik dan tarian para sufi dijelaskan oleh Imam Al Ghazali. Hukum musik dan tarian tergantung bagaimana keduanya digunakan. Sedangkan bagi kaum sufi, musik dan tarian yang mereka lakukan merupakan sepenuhnya bersifat keagamaan. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimia-i Sa'adah menjelaskan, para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka. Dan dengan bermusik, para sufi kerap mendapatkan penglihatan dan kegairahan rohani. Maka dalam hal ini, hati para sufi menjadi sebersih perak yang dibakar di dalam tungku. Mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin walau seberat apapun. Baca Juga :  Kharomah-sayidah-nafsiah-dan-wali-allah Para sufi kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani. Sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerap kali kehilangan kesadaran indriawi. Meskipun demikian, para calon sufi dilarang ikut ambil bagian d