Memperluas
dan Memelihara Personal Network Membuat kesuksesan dalam karier tidak hanya
membutuhkan pengalaman dan keterlampilan, tetapi juga kemampuan untuk selalu
memperbarui diri sendiri. Hal ini penting sebagai jalan untuk meningkatkan
kinerja. Barangkali anda merasa tersaingi dalam hal jabatan atau karier dari
teman (rekan kerja). Hal ini dapat dapat berdampak positif atau negatif.
Apabila anda dapat menerima realitas demikian dan mempunyai keinginan yang kuat
untuk memperbaiki diri maka persaingan karier menjadi momentum untuk bukan
semata-mata mengalahkan lawan, tetapi juga meningkatkan performa diri sendiri
agar semakin baik.
Sebaiknya,
seseorang yang tidak bisa menerima realitas persaingan dalam dinamika kerja
akan dampak lemah sehingga berdampak pada penurunan kinerja. Hal ini harus di
hindari semaksimal mungkin agar pekerjaan tidak terganggu akibat
hubungan emosional yang tidak baik dengan diri sendiri, teman sekantor, serta
kolega. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki untuk membangun jaringan
ialah keterampilan personal. Baca juga Langkah-tepat-merealisasikan-peluang
Dengan
memiliki keterampilan yang memadai, anda dapat memahami motif yang
melatarbelakangi tingkah laku serta mengetahui cara bekerja sama dengan rekan
kerja. Kemampuan memahami perasaan, pikiran dan keinginan orang lain inilah
yang dikenal dengan empati. Membangun jaringan perlu dibangun atas dasar
pemahaman terhadap orang lain. Agar mampu memahami orang lain, anda perlu
mengembangkan sifat empati, bahkan terhadap sosok yang dianggap musuh. Dalam
hal ini, ada pepatah dari silsilah (Italia) bahwa bila mengetahui kebiasaan
musuh maka berkawan baiklah dengannya. Jadi, menjaga performa diri dan
memperluas jaringan (networking) kapan saja dan di mana pun sangat penting
untuk meningkatkan kinerja diri. Tidak hanya itu, membangun brand dan
memperluas jaringan dapat melejitkan karier anda dimasa mendatang.
Kini,
anda patut menyimak berbagai cara yang dapat di terapkan dalam memperluas dan
memelihara jaringan memalui penjelasan berikut ini :
Pandai
Bergaul dengan Rekan Kerja Bergaul merupakan fitrah setiap manusia. Bergaul
dapat dilakukan oleh siapa pun di setiap waktu dan tempat. Jika dapat membina
hubungan dengan baik dengan teman, anda akan terlihat lebih muda akrab terhadap
siapa saja. Hal ini akan berdampak positif, tidak hanya untuk diri anda, tetapi
orang lain di lingkungan sekitar. Hal positif dari bergaul adalah dapat
menambah banyak teman dan relasi serta menjaga silaturahmi dengan semua orang.
Apabila mudah diterima oleh banyak pihak,Anda akan diakau sebagai orang yang
pandai bergaul atau terampil bergaul. Jika anda sudah pandai bergaul serta
mampu membawa diri dalam bercengkerama, orang lain akan merasa nyaman dan
senang berteman dengan anda.
Hal
ini tentu berdampak positif, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga di masa
mendatang. Setiap manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa
mendatang. Dengan memperbanyak pergaulan, keresahan atau kekhawatiran pada
sesuatu yang akan terjadi di masa depan dapat menjadi poin positif.
Sebagai
contoh, anda mengalami kesulitan yang tidak bisa diatasi sendiri. Keberadaan
teman-teman di sekitar anda cukup meringankan beban yang dipukul. Sehubungan
dengan itu, anda perlu memperbanyak teman dan tentu saja menjaga perasaan serta
mengerti posisi mereka. Baik berteman maupun bergaul tidak boleh dilakukan
begitu saja. Ada hal yang harus anda jaga, yakni sisi privat.
Jangan
sampai pergaulan yang dibina dengan relasi menyinggung masalah-maslah privat
mereka. Hal ini dapat menjadi bumerang bagi hubungan pertemanan Anda. Pengecualian
dapat diberikan jika mereka mencurahkan isi hati berkaitan dengan masalah
privat. Dalam hal ini,Anda dapat menjadi tumpuan bersandar bagi mereka.
Pembahasan
kali ini menekankan bagaimana anda harus bergaul dengan kolega. Pergaulan
dengan teman-teman sehobi dan di luar urusan pekerjaan barangkali cukup mudah
dilakukan. Adapun menciptakan hubungan yang baik terhadap sesama teman sekantor
atau kolega bisnis tidak mudah di wujudkan. Memperluas dan memelihara personal
networking dapat di mulai sejak dini, terutama di lingkungan pekerjaan Anda.
Tentunya
Anda tidak bisa menghindari interaksi dengan rekan-rekan kerja atau
kolega. Persaingan di dalam pekerjaan yang sama terasa lebih sulit dibanding
kompetisi dengan orang-orang di luar pekerjaan. Dalam persaingan dengan rekan
kerja, Anda dapat tiba-tiba merasa sakit seperti tertusuk apabila tidak mudah
bergaul dengan mereka.
Anda
dituntut untuk pandai bergaul dan mudah menyesuaikan diri.Kepiawaian Anda dalam
berinteraksi dan menjalin komunikasi efektif terbukti cukup jitu untuk
mendongkrak perkembangan karier. Seperti kata pepatah, tidak semua hal
menyenangkan. Hal ini juga berlaku pada teman atau rekan kerja anda
menyenangkan, begitu pula tidak semua dari mereka adalah saingan jahat.
Rekan
atau kolega yang menjadi pesaing di lingkungan kerja akan merasa tidak enak
bila anda menganggapnya sebagai teman akrab. Keberhasilan seseorang tidak
jarang dihadapi dengan rasa iri dan dengki. Namun, persaingan sehat yang di
mulai dari anda dapat meningkatkan produktivitas dan percepatan karier.
Untuk
menjaga produktivitas,ada baiknya Anda segera menyelamatkan diri saat menyadari
diri anda terjebak dalam persaingan yang tidak sehat. Hal ini di lakukan saat
anda merasa terdesak dan berada diantara labirin ketidakpastian. Sebab,
sekalipun memiliki kelihaian, anda tidak dapat memastikan akhirnya akan seperti
apa. Menjadi teman dan sekaligus pesaing yang baik ialah berinterraksi secara
sehat. Apabila tidak hati-hati dalam berteman maka karier anda menjadi taruhan.
Di sinilah anda dituntut untuk pandai bergaul.
Berikut
beberapa TIPS bagi anda untuk bersikap bijak dalam mewujudkan hubungan sehat di
lingkungan pekerjaan sekaligus meletupkan potensi diri dengan mudah bergaul :
a.
Menghadapi Secara Langsung
Apabila
terlibat masalah, jangan sampai anda melibatkan pihak ketiga dan mengumbar
masalah tersebut kepada rekan kerja. Simpan baik-baik masalah yang anda hadapi
di lingkungan pekerjaan. Hal ini bukan sekedar bertujuan anda tampak sebagai
pekerja normal dan profesional, tetapi lebih pada menjaga kebaikan karier anda
di masa mendatang.
b.
Jangan Mengumbar Masalah Pribadi
Jangan
biarkan berita buruk atau aib tentang anda tersebar di kalangan teman kerja.
Fokuskan diri anda hanya pada pekerjaan. Selain itu, dalam berintraksi, anda
sebaiknya mengarahkan pembicaraan pada tema-tema yang berhubungan dengan
pekerjaan.
Anda
tidak perlu mengeluarkan keluh kesah masalah pribadi atau keluarga kepada teman
sekantor. Ingatlah bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk karena rekan-rekan
menganggap anda memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan. Apabila
dicap belum mampu membereskan masalah pribadi, bagaimana mungkin anda dapat
dipercaya untuk mengurusi pekerjaan kantor??? Oleh sebab itu, fokuskan diri
pada tujuan dan yakinkan orang sekantor bahwa anda bisa diandalkan dalam
pekerjaan.
Jangan
samakan situasi pekerjaan dengan lingkungan sekolah atau kuliah. Anda harus
mengetahui siapa yang dapat dipercaya sekaligus menaruh kepercayaan terhadap
diri anda. Dalam hal ini, anda tetap bisa ramah kepada rekan kerja tanpa perlu
menjadi teman. Hal ini bukan berarti anda tidak membutuhkan teman. Hanya saja,
setiap pertemanan pasti memiliki batasan-batasan pribadi.
c.
Memasang Batas Aman
Selesaikan
seluruh pekerjaan anda tepat pada waktunya. Selain itu, laporkan semua
pekerjaan yang telah anda lakukan kepada atasan atau rekan bisnis. Hal ini
dilakukan hanya untuk memastikan atasan atau rekan bisnis mengetahui bahwa anda
yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Artinya, bukan pihak lain yang berusaha
menyabotase atau mengklaim hasil pekerjaan anda.
d.
Rendah Hati
Sikap
ini merupakan yang paling urgen. Sebagaimana disebutkan di muka bahwa sekalipun
anda mempunyai musuh atau pesaing di lingkungan pekerjaan, jangan pernah
menaruh kebencian kepadanya. Meskipun ia berwatak pembenci, anda tetap harus
mampu bersikap bijaksana. Biasanya, sikap rendah hati selalu membuahkan hasil
yang baik. Sebaliknya, sikap arogan yang membuat seseorang kian bersemangat
untuk menjatuhkan orang lain. Hal ini tentu saja sangat merugikan.
Kelangsuangan
suatu bisnis banyak ditentukan oleh seberapa banyak si pemilik bisnis membangun
jaringan, merawat dan mengembangkan jaringan yang telah dibangun.
Jika
kita tidak memelihara dan mengembangkan jaringan, jangan berharap bisnis kita
akan lestari. Merawat dan memelihara jaringan sama pentingnya dengan membangun
atau mengembangkan jaringan.
Berikut
adalah tips bagaimana memelihara dan mengembangkan jaringan untuk kemajuan
bisnis anda:
Ingatlah
peristiwa-peristiwa penting dalam komunitas yang telah kita bangun. Cermatilah
perubahan-perubahan yang terjadi pada pribadi, organisasi, atau perusahaan pada
jaringan kita. Kirimlah surat, faksimili, atau e-mail ke perusahaan calon mitra
Anda. Dokumentasikan peristiwa penting yang terjadi pada jaringan kita. Manfaatkan
tempat singgah kita secara konstruktif. Jadilah perantara yang mampu menangani
komunikasi diantara pihak yang sedang bertikai. Telepon mereka sewaktu mereka
ditimpa kemalangan. Laporkan pada jaringan kita jika memang ada
perubahan-perubahan besar. Hadirilah setiap anggota yang mengundang kita.
Memenuhi undangan merupakan bentuk rasa hormat kita kepada mitra kerja kita.
Pada
dasarnya ada dua cara untuk tetap memelihara dan merawat jaringan kita, yaitu
cara proaktif dan cara positif-reaktif.
Cara proaktif berarti kita secara rutin dan terus menerus memelihara dan
berusaha menghubungi jaringan kita secara kreatif.
Sedangkan
cara positif-reaktif berarti kita selalu merespon atau menanggapi secara
positif dan melakukan kontak kepada jaringan atas berbagai peristiwa penting
atau perubahan situasi yang dialami oleh jaringan kita.
Berhubungan
dengan jaringan dapat kita lakukan dengan berbagai cara, seperti pertemuan
dengan face to face, pertemuan kelompok (pesta, event tertentu, dan lain-lain),
melalui telepon, kartu pos, surat, e-mail atau bahkan hanya menitip salam
melalui jaringan kita yang lain. Gunakan berbagai media atau jaringan kita
sendiri untuk senantiasa berhubungan dengan seluruh (atau minimal sebagian
besar) jaringan kita.
Kita
harus membuat target atau jadwal rutin siapa saja yang harus kita hubungi
(meskipun kita tidak mempunyai urusan bisnis tertentu dengan mereka) dan berapa
sering kita harus mengontak mereka. Baca juga 2018 TAHUN GONJANG GANJING POLITIK INDONESIA
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....