Sebagai catatan, apabila harapan anda sudah hilang dan berganti keputusasaan maka hal itu akan berdampak negatif. Di antara dampak-dampak tersebut ialah hilangnya semangat menjalankan usaha; penurunan produktivitas kerja; menghilangkan kepercayaan diri; berkurangnya tingkat kepercayaan dari rekan-rekan kerja, pelanggan, pemasok, dan kreditor; serta ketidakpastian kelangsungan usaha yang sedang dijalankan.
Cara mengatasi situasi keputus-asaan ialah menumbuh kembangkan keyakinan, kepercayaan diri, serta antusiasme. Selain itu, ketabahan harus dijaga agar tetap kuat dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Kualitas sumber daya manusia juga harus ditingkatkan dengan cara memperbaiki diri sendiri sehingga asa tetap terjaga dengan baik.
Putus asa adalah menurunnya mood dan hilangnya semangat dan motivasi hidup yang disebabkan oleh suatu peristiwa maupun tidak tercapainya suatu keinginan. Putus asa bersumber dari depresi dan frustrasi yang seringkali dialami seseorang dalam kehidupannya.
Depresi pada orang normal, merupakan keadaan kemurungan, kesedihan, dan patah semangat, yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya aktivitas, dan psimisme menghadapi masa yang akan datang. Pada kasus patologis, merupakan ketidakmauan ekstrim seseorang untuk mereaksikan stimulus, disertai menurunnya nilai-nilai, delusi ketidakpasan, tidak mampu, dan putus asa.
Frustrasi adalah rintangan atau penggagalan tingkah laku untuk mencapai sasaran. Ia adalah suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan yang dipenuhi kecemasan yang semakin meninggi disebabkan oleh perintangan dan penghambatan.
Gejala Depresi dan Frustrasi
Adapun gejala-gejala depresi & frustrasi antara lain; menurunnya mood dan perasaan sedih yang berkepanjangan, sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas, kehilangan minat untuk melakukan sesuatu, tidak mampu merasakan kegembiraan, mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga, sulit konsentrasi, merasa tak berguna, merasa bersalah dan berdosa, rendah diri dan kurang percaya diri, beranggapan masa depan suram dan pesimistis, hilang nafsu makan atau makan berlebihan, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan, mual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diare, kehilangan gairah seksual, menghindari komunikasi dengan orang lain, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Faktor Penyebab Putus Asa
Banyak hal yang memicu seseorang mengalami keputusasaan dalam hidupnya. Hal ini ada beberapa lingkup permasalahan. Yaitu permasalahan dalamhubungan antar perseorangan, peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (reward), penyakit yang sukar disembuhkan, dan masa lalu yang suram.
Dalam hubungan antar perseorangan, seseorang mengalami putus asa akibat putus cinta dengan orang yang paling dikasihi, perpisahan dan kematian orang yang sangat dikasihi, dll. Sedangkan akibat peristiwa pencapaian tujuan putus asa dapat terjadi saat seseorang gagal meraih kelulusan dalam sekolah, gagal dalam meraih cita-citanya, dipecat dari pekerjaan, dll.
Akar Persoalan
Dalam ranah psikologi yang menjadi akar persoalan seseorang mengalami putus asa adalah sikap pesimis yang mengungkung jiwa orang tersebut sehingga jangankan untuk bangkit, memotivasi dirinya sendiri saja ia merasa kesulitan.
Dalam ranah agama, pangkal dari putus asa adalah lemahnya iman dalam jiwa seseorang. Seorang muslim yang putus asa disebabkan kurang yakinnya ia kepada kekuasaan dan kasih sayang Allah yang melimpah. Agama sangat menentang sikap putus asa. Sebab putus asa akan mendatangkan kelemahan dalam diri seseorang dalam beribadah kepada Allah baik ibadah spiritual maupun ibadah sosial. Di dalam Alqur’an Allah berfirman:
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. ( QS. Yusuf : 87 )
Dalam ayat lain Allah kemudian berfirman kembali, menegaskan:
وَمَنْيَّقْنَطُمِنْرَّحْمَةِرَبّهاِلاَّالضَّآلُّوْنَ. الحجر
Artinya : Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat. (QS. Al-Hijr : 56 )
قُلْيعِبَادِيَالَّذِيْنَاَسْرَفُوْاعَلىاَنْفُسِهِمْلاَتَقْنَطُوْامِنْرَّحْمَةِاللهِ،اِنَّاللهَيَغْفِرُالذُّنُوْبَجَمِيْعًا،اِنَّههُوَاْلغَفُوْرُالرَّحِيْمُ. الزمر
Artinya : Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar : 53 )
Solusi Psikologis
Dalam perspektif psikologi ada beberapa langkah agar putus asa dapat segera teratasi. Pertama, carilah akar permasalahan yang membuatmu berputus asa. Catat secara rinci agar semua menjadi jelas. Kedua, ubahlah sudut pandangmu dalam melihat masalah yang sedang menimpamu. Contoh, masalah yang sedang menimpamu, yang kamu anggap sangat berat ternyata ringan dimata temanmu. Nah, ubahlah sudut pandangmu kepada sudut pandang temanmu itu, segera anggap maslah yang sedang menimpamu adalah masalah yang sangat ringan sehingga kamu akan tergerak untuk segera menyelesaikannya. Ketiga, ingatlah kembali pada kenangan kesuksesan di masa lalumu. Ingatlah pada proses yang kamu lalui saat sedang menggapai kesuksesan itu, lalu takarlah dengan kondisimu saat ini. Proses ini sangat berguna untuk membangkitkan semangat yang telah lama tidur dalam dirimu.
Keempat, untuk merangsang semangatmu, bacalah buku-buku motivasi dengan tema-tema yang menarik pikiranmu dan dengarkanlah lagu-lagu yang menghibur suasanamu. Kelima, untuk menguatkan jiwamu bergaullah kamu dengan orang-orang yang selalu optimis. Keenam, agar suasana jiwa dan pikiranmu dapat terkontrol, fokuslah kembali pada minatmu. Fokuslah kamu pada hal-hal yang telah menjadi aktifitas rutinmu. Dan terakhir, yang Ketujuh, olahragalah secara teratur agar saraf-saraf di tubuhmu menjadi lentur dan rileks.
Solusi Agama
Banyak hal yang dapat dilakukan seseorang dalam melawan rasa putus asanya. Agama membincang solusi ini yaitu dengan menyadari bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan melebihi kekuatan hambaNya. Oleh karena itu ia harus berjuang mengalahkan egonya agar rasa putus asa itu segera tertangani. Sebab egolah yang cenderung menguasai seseorang agar meratapi keadaannya ketika ia sedang putus asa. Selain itu ia juga harus mendiskusikan masalahnya kepada orang lain, yaitu orang terdekatnya. Mendiskusikan masalahnya sehingga mencapai titik temu persoalan dan solusinya, lalu mengambil hikmah dengan hati yang lapang.
Di sisi lain dalam rangka memulihkan keadaannya, orang yang sedang putus asa juga sangat dianjurkan memperbanyak ibadah. Sebab ibadah dapat menjadi sarana dalam merenungkan keadaan yang tengah dialaminya. Sebab ibadah juga dapat mengontrol emosi dan dapat mengantarkan seseorang kepada sejenak melepas semua kegundahan hatinya. Adapun ibadah yang dapat dilakukannya yaitu memperbanyak solat sunnah, memperbanyak membaca Alqur’an dan merenungkan maknanya, memperbanyak berdzikir, dan selalu berkawan dengan orang-orang yang shaleh. BACA : Out-of-box-cara-berani-keluar-dari-zona
Putus asa adalah menurunnya mood dan hilangnya semangat dan motivasi hidup yang disebabkan oleh suatu peristiwa maupun tidak tercapainya suatu keinginan. Putus asa bersumber dari depresi dan frustrasi yang seringkali dialami seseorang dalam kehidupannya.
Depresi pada orang normal, merupakan keadaan kemurungan, kesedihan, dan patah semangat, yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya aktivitas, dan psimisme menghadapi masa yang akan datang. Pada kasus patologis, merupakan ketidakmauan ekstrim seseorang untuk mereaksikan stimulus, disertai menurunnya nilai-nilai, delusi ketidakpasan, tidak mampu, dan putus asa.
Frustrasi adalah rintangan atau penggagalan tingkah laku untuk mencapai sasaran. Ia adalah suatu keadaan ketegangan yang tak menyenangkan yang dipenuhi kecemasan yang semakin meninggi disebabkan oleh perintangan dan penghambatan.
Gejala Depresi dan Frustrasi
Adapun gejala-gejala depresi & frustrasi antara lain; menurunnya mood dan perasaan sedih yang berkepanjangan, sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas, kehilangan minat untuk melakukan sesuatu, tidak mampu merasakan kegembiraan, mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga, sulit konsentrasi, merasa tak berguna, merasa bersalah dan berdosa, rendah diri dan kurang percaya diri, beranggapan masa depan suram dan pesimistis, hilang nafsu makan atau makan berlebihan, penurunan berat badan atau penambahan berat badan, sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan, mual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diare, kehilangan gairah seksual, menghindari komunikasi dengan orang lain, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Faktor Penyebab Putus Asa
Banyak hal yang memicu seseorang mengalami keputusasaan dalam hidupnya. Hal ini ada beberapa lingkup permasalahan. Yaitu permasalahan dalamhubungan antar perseorangan, peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan (reward), penyakit yang sukar disembuhkan, dan masa lalu yang suram.
Dalam hubungan antar perseorangan, seseorang mengalami putus asa akibat putus cinta dengan orang yang paling dikasihi, perpisahan dan kematian orang yang sangat dikasihi, dll. Sedangkan akibat peristiwa pencapaian tujuan putus asa dapat terjadi saat seseorang gagal meraih kelulusan dalam sekolah, gagal dalam meraih cita-citanya, dipecat dari pekerjaan, dll.
Akar Persoalan
Dalam ranah psikologi yang menjadi akar persoalan seseorang mengalami putus asa adalah sikap pesimis yang mengungkung jiwa orang tersebut sehingga jangankan untuk bangkit, memotivasi dirinya sendiri saja ia merasa kesulitan.
Dalam ranah agama, pangkal dari putus asa adalah lemahnya iman dalam jiwa seseorang. Seorang muslim yang putus asa disebabkan kurang yakinnya ia kepada kekuasaan dan kasih sayang Allah yang melimpah. Agama sangat menentang sikap putus asa. Sebab putus asa akan mendatangkan kelemahan dalam diri seseorang dalam beribadah kepada Allah baik ibadah spiritual maupun ibadah sosial. Di dalam Alqur’an Allah berfirman:
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. ( QS. Yusuf : 87 )
Dalam ayat lain Allah kemudian berfirman kembali, menegaskan:
وَمَنْيَّقْنَطُمِنْرَّحْمَةِرَبّهاِلاَّالضَّآلُّوْنَ. الحجر
Artinya : Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat. (QS. Al-Hijr : 56 )
قُلْيعِبَادِيَالَّذِيْنَاَسْرَفُوْاعَلىاَنْفُسِهِمْلاَتَقْنَطُوْامِنْرَّحْمَةِاللهِ،اِنَّاللهَيَغْفِرُالذُّنُوْبَجَمِيْعًا،اِنَّههُوَاْلغَفُوْرُالرَّحِيْمُ. الزمر
Artinya : Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar : 53 )
Solusi Psikologis
Dalam perspektif psikologi ada beberapa langkah agar putus asa dapat segera teratasi. Pertama, carilah akar permasalahan yang membuatmu berputus asa. Catat secara rinci agar semua menjadi jelas. Kedua, ubahlah sudut pandangmu dalam melihat masalah yang sedang menimpamu. Contoh, masalah yang sedang menimpamu, yang kamu anggap sangat berat ternyata ringan dimata temanmu. Nah, ubahlah sudut pandangmu kepada sudut pandang temanmu itu, segera anggap maslah yang sedang menimpamu adalah masalah yang sangat ringan sehingga kamu akan tergerak untuk segera menyelesaikannya. Ketiga, ingatlah kembali pada kenangan kesuksesan di masa lalumu. Ingatlah pada proses yang kamu lalui saat sedang menggapai kesuksesan itu, lalu takarlah dengan kondisimu saat ini. Proses ini sangat berguna untuk membangkitkan semangat yang telah lama tidur dalam dirimu.
Keempat, untuk merangsang semangatmu, bacalah buku-buku motivasi dengan tema-tema yang menarik pikiranmu dan dengarkanlah lagu-lagu yang menghibur suasanamu. Kelima, untuk menguatkan jiwamu bergaullah kamu dengan orang-orang yang selalu optimis. Keenam, agar suasana jiwa dan pikiranmu dapat terkontrol, fokuslah kembali pada minatmu. Fokuslah kamu pada hal-hal yang telah menjadi aktifitas rutinmu. Dan terakhir, yang Ketujuh, olahragalah secara teratur agar saraf-saraf di tubuhmu menjadi lentur dan rileks.
Solusi Agama
Banyak hal yang dapat dilakukan seseorang dalam melawan rasa putus asanya. Agama membincang solusi ini yaitu dengan menyadari bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan melebihi kekuatan hambaNya. Oleh karena itu ia harus berjuang mengalahkan egonya agar rasa putus asa itu segera tertangani. Sebab egolah yang cenderung menguasai seseorang agar meratapi keadaannya ketika ia sedang putus asa. Selain itu ia juga harus mendiskusikan masalahnya kepada orang lain, yaitu orang terdekatnya. Mendiskusikan masalahnya sehingga mencapai titik temu persoalan dan solusinya, lalu mengambil hikmah dengan hati yang lapang.
Di sisi lain dalam rangka memulihkan keadaannya, orang yang sedang putus asa juga sangat dianjurkan memperbanyak ibadah. Sebab ibadah dapat menjadi sarana dalam merenungkan keadaan yang tengah dialaminya. Sebab ibadah juga dapat mengontrol emosi dan dapat mengantarkan seseorang kepada sejenak melepas semua kegundahan hatinya. Adapun ibadah yang dapat dilakukannya yaitu memperbanyak solat sunnah, memperbanyak membaca Alqur’an dan merenungkan maknanya, memperbanyak berdzikir, dan selalu berkawan dengan orang-orang yang shaleh. BACA : Out-of-box-cara-berani-keluar-dari-zona
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....