5 Cara Mengatasi Karyawan Yang Malas, Bandel, dan Sulit Diatur – Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan adalah tenaga kerja, karyawan. Perlu diakui, tanpa karyawan yang hebat, anda selaku pengusaha juga akan kualahan dalam menjalankan usaha dan bisnis. Karyawan merupakan salah satu senjata anda dalam menjalankan perusahaan. Naluri dan harapan sebagai atasan, tentu anda menginginkan karyawan atau bawahan yang dapat diandalkan, dipercaya, patuh, dan taat dengan perintah. Namun nyatanya tidak segampang itu harapan dapat terwujud, akan ada saatnya di mana karyawan tidak berkinerja seperti harapan, sering malas-malasan, bandel, dan bahkan sering sulit diatur.
Saat kondisi seperti ini terjadi, anda sudah gagal dalam menjalankan “Tata kelola SDM yang baik”, namun jangan kuatir karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan.
Awalnya mungkin seorang karyawan berperilaku dan bekerja seperti yang anda harapkan, namun seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, perilaku dan kinerjanya dapat berubah menjadi malapetaka bagi anda.
Ada banyak faktor yang dapat memicu karyawan menjadi seperti itu, seperti bosan, merasa sudah tidak nyaman, budaya perusahaan yang buruk, konflik antar karyawan, tidak puas dengan atasan, atau bahkan memang sudah menjadi sifat dasar dari karyawan tersebut.
Sebuah kerugian jika karyawan tidak berkinerja secara maksimal, untuk itulah anda patut mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Dalam upaya mengatasi masalah yang sedang anda hadapi tersebut, anda dapat menerapkan beberapa cara berikut ini :
Identifikasi Masalah dan Bicarakan Baik-baik
Langkah pertama, ketika anda sudah mulai tahu dan menyadari bahwa karyawan anda bekerja malas-malasan, bandel, serta sulit diatur, maka anda perlu untuk mengidentifikasi masalah yang menjadi penyebab kenapa karyawan berkinerja seperti itu. Dengan melakukan hal ini, setidaknya anda tahu kunci permasalahannya, dengan begitu anda dapat menyusun strategi untuk mengatasinya.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengidentifikasi permasalahan tersebut? Untuk melakukan hal ini mudah saja, anda bisa tanya langsung atau menanyakan kepada rekan kerjanya.
Jika anda memutuskan untuk menanyakan kepada rekan kerjanya, belum tentu anda akan mendapatkan jawaban yang sesungguhnya, dengan begitu lebih baik anda menanyakan secara langsung kepada karyawan yang bersangkutan. Bagaimana cara menanyakannya? Mudah, panggil saja karyawan tersebut ke ruangan anda, kemudian tanyakan dan bicarakan secara baik-baik.
Sampaikan penilaian anda bahwa karyawan tersebut bekerja secara malas-malasan, bandel, dan sulit diatur, kalau perlu hadirkan sanksi agar penilaian anda terasa lebih kuat. Tanyakan kenapa karyawan tersebut berkinerja seperti itu, kemudian jangan lupa tanyakan apakah ada hal yang bisa dibantu untuk membuat karyawan tersebut bekerja lebih maksimal.
Tapi yang perlu diingat, jangan membuat karyawan tersebut merasa terintimidasi, anda hanya perlu melakukan pembicaraan yang santai, nyaman, namun harus memiliki dampak yang positif bagi karyawan bersangkutan.
Budaya dan Standar Kerja
Budaya perusahaan yang terbangun akan sangat mempengaruhi bagaimana seorang karyawan berperilaku dalam bekerja.
Budaya perusahaan merupakan sesuatu yang khas dari perusahaan, nilai-nilai, norma, serta kebiasaan yang sering dilakukan di dalam perusahaan itu sendiri. Dengan budaya perusahaan yang baik, semua orang yang ada dalam perusahaan itu juga akan terpengaruh secara positif, begitu juga sebaliknya.
Sekarang, ketahuilah! Apakah perusahaan anda sudah memiliki budaya perusahaan yang baik, jika penilaian anda menunjukkan bahwa budaya perusahaan belum baik, maka anda patut untuk membangun budaya yang positif.
Kemudian, anda juga harus memiliki standar kerja yang jelas.
Dengan standar kerja yang sudah ditentukan, maka akan memaksimalkan karyawan dalam bekerja. Bisa anda bayangkan sendiri jika tidak ada standar kerjanya, lalu apa yang akan dicapai, apa indikatornya? Dengan standar kerja dan budaya perusahaan yang jelas, ini akan dapat mengatasi segala permasalahan yang anda hadapi berkaitan dengan kinerja karyawan.
Termasuk konflik antar karyawan, konflik karyawan lama dan karyawan baru.
Terkadang karyawan juga akan berkonflik jika mereka kebingungan dalam memaknai budaya dan standar kerja dari perusahaan, seringkali mereka akan menganggap bahwa ide, pemikiran, dan keputusan merekalah yang paling tepat. Dengan begitu, budaya dan standar kerja akan menjadi batas bagi mereka untuk mematuhi dan melaksanakan apa yang anda harapkan.
Karakter dan Teladan
Karakter yang baik akan berdampak baik bagi karyawan anda, seperti halnya anda mengidolakan seseorang karena karakternya.
Berperan sebagai atasan dengan karakter yang baik, akan lebih mudah dalam membimbing bawahannya. Daripada membangun karakter yang emosional, suka marah-marah, dan terkesan resek, lebih baik membangun karakter yang menyenangkan, menenangkan hati, berwibawa, lembut, namun tegas.
Dengan begitu karyawan akan lebih mudah, senang, dan iklas dalam mematuhi perintah anda.
Selain itu, ketika anda sedang membangun budaya perusahaan, standar kerja, sedang menasehati karyawan, maka berilah contoh dengan berperilaku. Tidak hanya membuat saja, namun anda juga harus memberikan contoh yang nyata. Dengan begitu karyawan tidak akan berpikiran bahwa anda hanyalah “omong kosong”.
Karyawan lebih suka mematuhi apa yang juga dipatuhi oleh atasan mereka.
Sanksi dan Bonus
Cara mengatasi karyawan yang malas dan sulit diatur selanjutnya adalah dengan menerapkan peraturan berupa sanksi dan bonus.
Dengan menerapkan peraturan ini bukan berarti anda kejam atau berpikiran bahwa karyawan anda materialitas, namun penerapan peraturan ini akan sangat berdampak positif bagi perusahaan anda. Dengan adanya sanksi, maka karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur dapat dikendalikan dengan hukuman, dengan begitu karyawan akan mengerti konsekuensi apa yang akan mereka dapatkan jika tidak bekerja sesuai yang anda harapkan.
Dengan adanya bonus, maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin sesuai dengan apa yang anda harapkan. Karyawan juga memiliki keinginan-keinginan tersendiri, maka bonus akan menjadi penyemangat dan pendorong untuk bekerja semaksimal mungkin.
Selain itu, bonus juga dapat menjadi bentuk penghargaan kepada karyawan yang sudah bekerja hebat, sehingga meraka akan merasa dihargai dan diakui.
Amati dan Evaluasi
Setelah segala upaya di atas sudah anda lakukan, maka anda perlu untuk mengamati bagaimana hasil dari upaya tersebut, bekerjakah atau tidak? Jika bekerja, maka berhasillah anda.
Jika tidak bekerja, anda perlu mengevaluasi kenapa hal tersebut tidak bekerja, bisa jadi sifat dasar dari karyawan tersebut memang buruk. Jika sudah demikian, maka anda perlu untuk memanggil kembali karyawan tersebut ke ruangan anda, sekali lagi bicarakanlah secara baik-baik seperti yang sudah dijelaskan pada point pertama di atas. Jika sekali lagi hal tersebut tidak berhasil, maka anda perlu untuk mengeluarkan SP (Surat peringatan) kepada karyawan tersebut, begitu seterusnya. Baca Juga : Privacy-policy
Jika anda subah mengeluarkan SP yang kesekian kalinya namun tetap tidak berhasil, maka karyawan tersebut memang tidak pantas untuk anda pertahankan. Dalam kondisi seperti ini, anda sudah sepatutnya untuk melepaskan karyawan tersebut.
Oke, itulah 5 cara mengatasi karyawan yang malas, bandel, dan sulit diatur yang dapat saya berikan kepada anda. Semoga ulasan di atas bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan anda semuanya. Baca Juga : Oto-bemo-beroda-tiga
Bagaimana Reaksi Anda Tentang Artikel Ini?
Komentar
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR SESUAI TOPIK.....